Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Timnas AMIN Singgung Ancaman Curang di Pilpres 2024 ‘Siapkan Saksi Banyak-banyak’

Co-Coach Timnas AMIN, Tamsil Linrung, kembali menyinggung ancaman potensi kecurangan jadi lawan berat Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ari Maryadi
Tribun Network
Kolase Co-Coach Timnas AMIN, Tamsil Linrung, dan Anies Baswedan. 

TRIBUN-TIMUR.COM – Co-Coach Timnas AMIN, Tamsil Linrung, kembali menyinggung ancaman potensi kecurangan jadi lawan berat Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Untuk itu Tamsil Linrung menggalang dukungan masyarakat jadi relawan pengawas TPS.

Ia mengajak masyarakat mengawasi dukungannya di TPS hingga selesai direkap di TPS nanti.

“Orang curang itu takut ketahuan karena itu kita siapkan saksi sebanyak-banyaknya kalau ada yang saksikan dia akan kendor melakukan kecurangan,” kata Tamsil Linrung kepada wartawan Selasa (2/1/2024).

“Kita ajak masyarakat jangan puas telah gunakan hak pilih tapi diam diri dulu sebentar, ikut saksikan hasil pemilu dan ikut mengawasi jadilah pengawas pemilu supaya pemilu ini berlangsung jujur dan adil,” sambung Tamsil Linrung.

Mantan anggota DPR RI Fraksi PKS itu mengajak relawan Amin membangun dapur umum di TPS pada 14 Februari 2024 mendatang.

Tamsil mengatakan, dapur umum dimaksudkan untuk memastikan tidak ada petugas yang kelelahan apalagi sampai sakit dan meninggal dunia setelah Pilpres dan Pemilu 2024.

Menurutnya, peristiwa kelam petugas KPPS meninggal dunia di Pilpres 2019 tidak boleh terulang kembali.

“Partisipasi supaya jangan lagi ada petugas KPPS nanti meninggal, apakah meninggal karena kelelahan atau keracunan. Karena kita tidak tahu penyebab meninggalnya, karena tidak ada hasil autopsi hanya langsung dikatakan kelelahan,” kata Tamsil Linrung.

“Karena itu antisipasi bantu dia siapkan minuman siapkan makanan. Jadi posko dapur umum diinisiasi teman-teman bukan hanya kepentingan pada saksi kita tetapi juga saksi siapa pun dan juga KPPS supaya mereka bisa jalankan tugas sehat waras semua bisa memihak pada kepentingan bangsa dan demokrasi,” kata Tamsil Linrung.

Mantan aktivis HMI era Orde Baru itu optimis Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar lolos putaran kedua Pilpres 2024.

Ia mengungkapkan tren elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terus naik dalam beberapa bulan terakhir.

Bahkan elektabilitas Anies-Muhaimin mulai mendekati Prabowo-Gibran.

"Ini trend positif dan sejalan dengan optimisme kami. Tren elektabilitas AMIN yang menanjak, bukti bahwa strategi yang kami jalankan sudah on the right track," kata Tamsil Linrung.

Senator asal Sulawesi Selatan ini juga meyakini, insentif elektoral paslon AMIN diraih dari pengembangan teknik kampanye yang lebih mengedepankan dialog dibanding seremonial.

Sejak masa awal kampanye, Timnas AMIN rutin menggelar program dialog bertajuk Desak Anies dan Slepet Imin.

Program tersebut mengundang generasi milenial dan Z untuk bertanya, termasuk mereka yang berencana memilih paslon lain.

Menurut Tamsil, program ini berhasil meraih atensi positif publik dan dipercaya menjadi pendorong kalangan swing voters untuk menentukan pilihan.

"Kita melihat sendiri dari hasil survei, bahwa kenaikan elektabilitas AMIN diikuti dengan mengecilnya persentase undecided voters. Ini indikasi kuat pergerakan pemilih yang tadinya belum menentukan pilihan, kini mantap memilih AMIN," papar Tamsil.

Lebih lanjut, sebagai sosok yang juga menjadi penanggungjawab Deputi Saksi AMIN, Tamsil akan mulai fokus menjaring relawan saksi untuk menghadapi perhelatan demokrasi tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

"Dengan semua strategi kampanye yang sudah berjalan, kami yakin tren elektabilitas paslon 01 akan terus meningkat hingga hari H. Karena itu fokus kami saat ini adalah menjaring relawan saksi AMIN untuk menjaga proses pemilihan suara berlangsung jujur dan adil. Karena di momen pencoblosan itulah 'pertarungan' sesungguhnya dimulai," pungkas Tamsil.

Kondisi Politik Sulsel Usai Tim Ganjar-Mahfud Dikeroyok Oknum TNI Menurut Ridwan Wittiwi

DPD PDIP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel memastikan suhu politik di Provinsi Sulsel berlangsung aman dan damai.

Hal ini melihat adanya insiden pengeroyokan yang menimpa relawan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali. 

Dalam sebuah pernyataan resmi, Ketua PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri menyampaikan, suhu politik di wilayah Sulsel tetap aman dan damai hingga pencoblosan nanti.

Jadwal pencoblosan Pemilu akan berlangsung serentak pada 14 Februari 2023.

"Kita semua ini bukan hanya pak Ganjar Mahfud tapi pasangan 01, 02 , 03 itu aman. Dan kita tidak ada resistensi sama sekali karena semua yang berkompetisi adalah warga masyarakat, keluarga besar anak bangsa semua," kata Andi Ridwan Wittiri di Makassar, Selasa (2/1/2024).

Anggota DPR-RI dua periode itu menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat dalam proses demokrasi.

Sehingga dia mengajak seluruh pihak untuk mengekspresikan pendapat dengan cara yang damai dan tertib. 

Andi Ridwan juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan politik.

Komitmen partainya terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan lingkungan politik yang sehat. 

Pernyataan ini juga diakhiri dengan harapan agar situasi politik di Sulsel kembali kondusif dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

"Kita semua masyarakat, warga Indonesia diberikan keselamatan kesehatan dan umur panjang dan kita melaksanakan pesta demokrasi di tanggal 12 Februari 2024 itu aman tertib dan damai," tandasnya.

7 Relawan Ganjar-Mahfud Dikeroyok Anggota TNI 

Sebanyak tujuh relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD diduga dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, pada Sabtu (30/12/2023).

Akibat kejadian itu, para relawan mengalami luka-luka. 

Lima orang menjalani rawat jalan dan dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Dugaan pengeniayaan itu terekam video dan tersebar di media sosial.

Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo membenarkan peristiwa relawan Ganjar-Mahfud diduga dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI. Ada tujuh relawan yang diduga dianiaya dalam kejadian itu.

"Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Sbh. Perlu diketahui sampai saat ini Denpom IV/Surakarta masih meminta keterangan terhadap para anggota untuk kepentingan proses hukum," kata Wiweko didampingi Danyonif 408/SBH Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto dalam konferensi pers di Makodim 0724/Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/11/2023).

Wiweko menceritakan, dugaan penganiayaan terjadi di depan Asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Sbh pukul 11.19 WIB. 

Bermula saat beberapa anggota melaksanakan olahraga bersama bola voli mendengar suara bising dari beberapa kendaraan knalpot brong yang membuat mereka tidak nyaman.

Kendaraan knalpot brong itu melintas secara terus-menerus dan berulang kali. 

Kemudian beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju jalan di depan asrama mencari sumber suara kendaraan knalpot brong.

Menurut Wiweko, oknum anggota hendak mengingatkan kepada pengendara yang menggunakan kendaraan knalpot brong hingga terjadi dugaan penganiayaan terhadap relawan.

"Setelah terjadi penganiayaan selanjutnya beberapa korban dibawa ke RSU Pandan Arang Boyolali untuk mendapat pertolongan dan saat ini masih ada dua orang yang sedang menjalani rawat inap," kata dia.

Dia mengungkapkan, motif sementara dugaan penganiayaan tersebut karena salah paham.

"Informasi sementara yang diterima bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas. Karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," jelasnya.

Menurut Wiweko, oknum anggota hendak mengingatkan kepada pengendara yang menggunakan kendaraan knalpot brong hingga terjadi dugaan penganiayaan terhadap relawan.

"Setelah terjadi penganiayaan selanjutnya beberapa korban dibawa ke RSU Pandan Arang Boyolali untuk mendapat pertolongan dan saat ini masih ada dua orang yang sedang menjalani rawat inap," kata dia.

Dia mengungkapkan, motif sementara dugaan penganiayaan tersebut karena salah paham.

"Informasi sementara yang diterima bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas. Karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," jelasnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved