Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Danny: PDAM Hanya Sediakan Air untuk Mandi Warga Makassar

Menurut Danny, PDAM saat ini belum sepenuhnya berperan sebagai perusahaan air minum, melainkan lebih sebagai penyedia air untuk keperluan mandi saja.

Editor: Saldy Irawan
Tribun-Timur.com
Wali Kota Makassar Danny Pomanto saat diwawancara di Kantor PDAM Makassar Jl Ratulangi, Jumat (22/12/2023) lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menantang Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan air menjadi air siap minum.

Menurut Danny, PDAM saat ini belum sepenuhnya berperan sebagai perusahaan air minum, melainkan lebih sebagai penyedia air untuk keperluan mandi saja.

Oleh karena itu, Danny mendorong agar PDAM melakukan perbaikan yang lebih menyeluruh, bukan hanya sebagai penyedia air mandi, namun juga mampu memproduksi air yang sudah dapat diminum langsung.

"Dalam kota-kota besar lainnya, air yang keluar dari keran bisa langsung diminum, sedangkan kita masih terkendala sebagai penyedia air mandi, di mana air yang tersedia hanya dapat digunakan untuk mandi," ujar Danny Pomanto saat diwawancarai di Kantor PDAM Makassar, Jl Ratulangi, Jumat (22/12/2023) belum lama ini. 

Danny berharap perbaikan ini juga sejalan dengan rencana untuk memindahkan utilitas air ke dalam tanah, sambil menghadirkan teknologi mutakhir untuk meningkatkan kualitas layanan tersebut.

Hal ini diharapkan dapat direalisasikan melalui kerjasama yang luas, termasuk kolaborasi dengan pihak luar daerah.

"Kita tidak boleh terus-terusan beroperasi hanya sebagai penyedia air untuk mandi," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Makassar, Beni Iskandar, menyatakan bahwa PDAM sebenarnya telah memiliki kapabilitas untuk memproduksi air siap minum.

Lebih lanjut, hasil uji laboratorium PDAM menunjukkan kualitas air yang jauh lebih baik dibandingkan dengan air kemasan yang beredar di masyarakat.

"Kualitas air minum kita sangat baik, bahkan lebih unggul dari air kemasan," paparnya.

Untuk memastikan kualitasnya, PDAM mengirim sampel air ke Surveyor Indonesia (konsultan pengujian laboratorium) untuk menguji kualitasnya jika dianggap sebagai air minum yang layak.

Namun demikian, perubahan tersebut berpotensi mengakibatkan penyesuaian tarif langganan air. Mengubah air menjadi air siap minum akan membutuhkan biaya yang signifikan, yang kemudian akan berdampak pada kenaikan iuran bagi masyarakat.

"Proses ini membutuhkan investasi yang cukup besar, terutama dalam hal pemeliharaan," tambahnya.

Beni juga menyatakan bahwa selama 12 tahun terakhir, biaya air belum pernah mengalami kenaikan, namun hal tersebut masih mendapat tantangan di tengah masyarakat.

Terkait inisiatif PDAM dalam pemasangan air siap minum, sudah dilakukan di kawasan Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, dengan empat titik pemasangan beberapa tahun lalu.

"Ini telah kami lakukan di kawasan Tanjung, di mana pada saat F8 ada empat titik pemasangan yang memungkinkan masyarakat langsung mengonsumsi air tersebut," jelasnya.

PDAM juga sedang menjajaki kemungkinan pemasangan air siap minum di beberapa perumahan, salah satunya di kawasan Citraland CPI. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved