2.220 Rumah Terdampak Bencana di Luwu Dalam Setahun, Kebakaran Dominasi, Kerugian Rp5,8 Miliar

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mencatat data bencana alam yang terjadi sepanjang tahun 2023.

Selain data bencana alam, musibah kebakaran yang terjadi.

BPBD Luwu mencatat, musibah kebakaran paling banyak mencatatkan kerugian materil dibanding bencana lain.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu, Karyadi menerangkan, ada 11 insiden kebakaran yang pihaknya terima.

"Kalau kebakaran, di data kami ada 11 orang. Mungkin saja ini bisa lebih, karena ini laporan yang masuk ke kami. Dari total 11 kejadian tadi, kerugian materil ditaksir Rp.2.858.500.000 juta," terangnya, Senin (25/12/2023).

Sementara itu, kata dia, bencana banjir bandang berada di posisi kedua dengan jumlah kerugian materil Rp2.621.180.000 juta.

"Banjir dengan frekuensi kejadian tinggi ada di 8 kecamatan yakni Bua, Lamasi Timur, Walenrang Utara, Bajo Narat dan Latimojong," ujarnya.

"Sementara untuk korban hanyut ada 5 orang di Kecamatan Belopa Utara, Belopa, Bajo, Kamanre, dan Suli," tambahnya.

Kata Karyadi, untuk bencana tanah longsor, terjadi di dua kecamatan yakni Latimojong dan Bastem.

"Dengan taksiran kerugian Rp14.700.000 juta," imbuhnya.

Terakhir, sambung Karyadi, untuk bencana angin puting beliung pihaknya mencatat ada 2 kejadian dengan total kerugian Rp320.000.000 juta.

Data terdampak bencana sepanjang tahun 2023 Luwu:

Unit rumah: 2.220 unit rumah terdampak

Sawah/kebun: 408 Ha

Infrastruktur: 1 unit jembatan

Total kerugian materil: Rp5,8 miliar

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana