136 Pelajar se-Indonesia Diskusi, Adu Gagasan hingga Kampanye 'Stop Bullying' di FOR 12
Indonesia Student Youth Forum (ISYF) menginisiasi Forum Pelajar Indonesia (FOR) ke-12 sebagai upaya untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.
TRIBUN-TIMUR.COM - Indonesia Student Youth Forum (ISYF) menginisiasi Forum Pelajar Indonesia (FOR) ke-12 sebagai upaya untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.
FOR 12 mengusung tema 'Sinergi Pelajar Berkarakter, Wujudkan Indonesia Maju'.
FOR berjalan sejak tahun 2009 dan merupakan kegiatan tahunan ISYF yang mengumpulkan pelajar SMA se-Indonesia untuk berdiskusi, berbagi pengalaman dengan menyampaikan berbagai ide, gagasan, dan inovasi, baik antar pelajar maupun di antara pelajar dengan pihak lainnya.
Peserta FOR 12 dipilih melalui beberapa tahapan seleksi, di antaranya seleksi berkas, esai, dan video.
Tahun ini terdapat lebih dari 800 pendaftar yang kemudian diseleksi dan terpilih 136 pelajar dari 33 provinsi di Indonesia.
FOR 12 berlangsung sejak 18 Desember hingga 22 Desember 2023 dan berpusat di Jakarta.
Beberapa kegiatan utamaakan diikuti oleh peserta antara lain Meet the Leaders, Government Visit, Corporate Visit, Focus Group Discussion, Cultural Performance, dan akan ditutup dengan kampanye proyek akhir tahun 2023.
Kegiatan-kegiatan tersebut mengusung beberapa tema antara lain climate change, good health, equality and inclusive, economic growth, dan sustainability and quality education.
Tema-tema tersebut akan dijadikan acuan untuk kampanye proyek akhir tahun 2023.
Rangkaian kegiatan FOR 12 dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Prof Warsito yang mewakili Menko PMK Prof Muhadjir Effendy.
Pembukaan tersebut dilaksanakan di kantor Kemenko PMK pada Selasa, 19 Desember 2023.
Prof Warsito juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya FOR 12.
"Mewakili Bapak Menko PMK, kami mengapresiasi kegiatan Forum Pelajar Indonesia yang ke-12 dan bangga terhadap prestasi para pelajar yang terpilih dalam kegiatan ini," ujar Warsito via rilis Kamis (21/12/2023).
Ketua Pelaksana FOR 12, Rusdan Arifin Al Mugni berharap kegiatan ini dapat menjadi wahana bagi pelajar Indonesia untuk memahami permasalahan di berbagai sektor.
“Kami harap pelajar Indonesia dapat berperan aktif di berbagai sektor strategis, bukan hanya sebagai objek yang pasif,” ujar Rusdan.
Gerakan #AyoBalasBaik, Stop Bullying
Salah satu tema yang diangkat yakni equality and inclusive berkaitan dengan maraknya kasus perundungan yang terjadi di kalangan pelajar.
Perundungan sering kali terjadi ketika seseorang dianggap berbeda atau dianggap tidak setara oleh kelompok tertentu.
Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Februari 2023 tercatat kenaikan angka kasus perundungan sebanyak 1.138 dari kasus kekerasan fisik hingga psikis.
Untuk itu, FOR 12 berkolaborasi dengan Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) dan Rumah Guru BK (RGBK) mengkampanyekan gerakan #AyoBalasBaik, Stop Bullying untuk menghentikan dan mencegah perundungan di lingkungan sekolah.
Koordinator Program KGSB, Riki M Iskandar, menegaskan, peserta FOR 12 dapat menjadi agen perubahan di sekolah dan di daerahnya masing-masing.
"Serta berperan aktif untuk memutus mata rantai perundungan melalui gerakan #AyoBalasBaik, Stop Bullying," katanya.
Audiensi Peserta FOR 12 dengan Komisi II DPR RI
Peserta FOR 12 juga berkesempatan melakukan kunjungan dan audiensi ke berbagai tempat.
Antara lain Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Pemuda dan Olahraga, DPR RI, dan lain sebagainya.
Saat kunjungan ke kantor DPR RI pada Rabu, 20 Desember 2023, peserta FOR disambut oleh anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Hugua.
Dalam sambutannya Hugua menyatakan bahwa Gen Z adalah investasi SDM dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, yang sejak dini harus banyak mengasah pengetahuan wawasan dan juga moral.
"Gen Z tumbuh besar di dua era yaitu 4.0 dan saat ini menuju 5.0, hal ini berdampak pada lemahnya karakter mereka. Untuk itu penting memperkuat landasan etika dan moral dalam bertindak, agar Gen Z menjadi generasi berkarakter dan berintegritas serta pemimpin yang baik di masa depan," ujar Hugua.
Program ISYF juga menyasar kepada mahasiswa melalui kegiatan International Youth Forum 2008, Indonesia Youth Forum 2012-2015, International Youth Camp 2009. Kemudian ASEAN University Student Forum 2009, Asia Africa Youth Forum 2010, ASEAN Japan Youth Forum 2015, dan Leadership Works 2015. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Audiensi-peserta-FOR-12.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.