Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ayah dan Anak Tewas dalam Ruko

Andi Rencanakan Pembunuhan 3 Hari, Bos Roti Maros Tewas 17 Tusukan

Rekonstruksi digelar di rumah korban di Jalan Maccopa, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, sekitar pukul 10.30 Wita.

|
Editor: Alfian
Tangkapan layar video viral
Kolase Andi alias Black (20) pembunuh bos Roti Maros 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Polres Maros menggelar rekonstruksi pembunuhan ayah dan anak di Lingkungan Sanggalea, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Selasa (19/12/2023).

Tersangka pemmbunuhan sadis yang dihadirkan dalam rekonstruki ini adalah, Andi alias Black (20).

Rekonstruksi dimaksudkan untuk memberi gambaran kepada penyidik mengenai peristiwa tersebut.

Rekonstruksi tersebut digelar di rumah korban di Jalan Maccopa, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, sekitar pukul 10.30 Wita

Kapolres Maros, AKBP Awaludin Amin mengatakan, Andi alias Black memperagakan 41 adegan.

“Kita juga akan menguji keterangan tersangka, saksi-saksi, bukti dan juga petunjuk yang kita dapat di TKP,” katanya.

Rekontruksi dilakukan secara tertutup, dikarenakan tempat yang terbatas.

“Tetap terbuka, tapi untuk memperlancar rekonstruksi makanya dilakukan seperti itu. Adegannya kan cukup banyak. Kondisi tempatnya juga sempit,” ujar AKBP Awaludin Amin.

Sejauh ini tersangka kasus pembunuhan hanya satu orang.

Selama rekonstruksi berlangsung, arus lalulintas di poros Maros-Pangkep tersebut terlihat tersendat.

17 Luka

Polisi menemukan 17 luka tusukan pada tubuh Makmur (53) bos roti yang ditemukan meninggal secara mengenaskan di Maros.

Tak hanya Makmur, sang anak, Abdillah Makmur (27) mendapatkan 12 tusukan di tubuhnya.

Keduanya ditusuk menggunakan gunting secara membabi-buta oleh tersangka Andi alias Black (20).

Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet, dalam konferensi pers di Mapolres Maros, Selasa (12/12).

“Tusukan pada kedua mata, dada, perut, atas alat kelamin, kandung kemih, paha, dan lengan,” sebutnya.

Slamet menjelaskan Andi hanya menusuk mata Makmur saja. Hal ini dilakukan lantaran sakit hati karena kerap ditegur dan dipelototi.

“Kedua matanya ditusuk. Karena pada saat ditegur itu sambil dipelototi,” tuturnya.

Diketahui, pelaku memang kerap nongkrong di depan rumah korban.

“Di tempat itu ada wifi gratis. Korban kan pengusaha roti, jadi kadang ada mobil keluar masuk di kediamannya jadi ditegur berulang-ulang,” ucapnya.

Pelaku merasa diperlakukan tidak baik dan muncullah rasa dendam.

“Kedua korban ini pernah menegur pelaku,” ucapnya.

Tiga hari sebelum kejadian pelaku telah merencanakan pembunuhan tersebut.

“Tanggal 3 Desember itu sempat juga ditegur. Tapi puncaknya itu pada tanggal 6 pukul 22.00 Wita pelaku memutuskan membunuh korban,”jelasnya.

Andi masuk ke dalam ruko melalui jendela kamar korban, Abdillah Makmur .

“Yang pertama kali dihabisi itu Abdillah menggunakan gunting yang ada di dalam rumah tersebut,” ujarnya.

Andi dijerat pasal pembunuhan berencana usai membunuh Makmur dan putranya Abdillah di rumah kediamannya.

Andi dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman mati dan penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun.

Beberapa adegan yang dilakukan di depan ruko nampak dilakukan pemeran pengganti.

Hal ini dilakukan untuk menghindari amukan warga yang hadir menyaksikan rekonstruksi ini.

Teriakan keluarga korban mewarnai ketika pelaku digiring dari ruko menuju mobil menuju kembali ke Polres Maros.

Sejumlah warga pun nampak melontarkan botol air mineral ke mobil yang dikendarai pelaku.

Kedua anak korban pun nampak ikut dalam proses rekonstruksi ini.

Cari Laki-laki

Saat melakukan aksinya, Andi tidak mengganggu istri dan putri korban. Polisi mengatakan Andi memang hanya mengincar pria di rumah korban.

"Jadi dia cuma mencari laki-laki. Kalau ada di rumah itu laki-laki dia menghabisi, itu saja," ujar Wakapolres Maros Kompol Andi Alamsyah saat jumpa pers di Polres Maros, Selasa (12/12).

Kompol Andi Alamsyah menjelaskan pelaku sempat memasuki kamar di lantai 2 dan menemukan istri korban dalam kondisi stroke.

Dia mengatakan Andi hanya berupaya memastikan kondisi istri korban lalu meninggalkannya.

"Jadi kalau perempuan enggak ada (dibunuh), seperti halnya ibu korban atau istri daripada saudara Makmur (tidak dibunuh)" ujar Alamsyah.

Pelaku diduga sempat mencari pria saat memasuki kamar istri Makmur. Hal itu diungkapkan oleh putri Makmur, AN (17) pada hari pembunuhan ayah dan kakaknya, Rabu (6/12) subuh.

AN yang semula mengamankan diri di lantai 3 turun ke lantai 2 rumah setelah memastikan pelaku Andi sudah kabur.

Saat itulah AN diberitahu oleh ibunya bahwa pelaku sempat masuk ke dalam kamar.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved