Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyebab Camat Rantepao Mundur

VIRAL! Kontroversi Pengunduran Diri Camat 'Cantik' Rantepao Terungkap, Ayahnya Bukan Orang Biasa

Jeny, demikian ia akrab disapa, memutuskan untuk mundur setelah merasa dipermalukan di depan umum oleh Bupati, Yohanis Bassang

Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Jeniaty Rike Ekawaty dan payung. Jeniaty Rike Ekawaty memilih mengundurkan diri menjabat camat Rantepao gegara penjualan payung. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada beberapa hari terakhir, warga net, terutama warga dari Toraja, dikejutkan oleh keputusan berani Jeniaty Rike Ekawaty, yang memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Camat Rantepao, Toraja Utara.

Alasannya sangat mencolok, ketidaknyamanannya dengan kepemimpinan Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang.

Jeny, demikian ia akrab disapa, memutuskan untuk mundur setelah merasa dipermalukan di depan umum oleh Bupati, Yohanis Bassang.

Pengunduran diri Jeny, yang dilantik sebagai Camat Rantepao pada 15 November 2022 oleh Bupati Yohanis Bassang, menimbulkan sorotan yang signifikan di masyarakat.

Sebagai catatan, dalam struktur pemerintahan, bupati memiliki kewenangan dalam menunjuk camat sebagai perpanjangan tangan mereka dalam mengelola pemerintahan di tingkat kecamatan.

Sebelum menjabat sebagai camat, Jeny adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Paniai, salah satu daerah di Provinsi Papua Tengah.

Baca juga: Jeniaty Rike Camat Rantepao Sudah 3 Hari Tak Ngantor, Ngambek Usai Dipermalukan Bupati Toraja Utara

Dia menjabat sebagai Kepala Bagian Umum di Sekretariat Daerah Pemerintahan Kabupaten Paniai sebelum menempati jabatan sebagai Camat Rantepao.

Ada spekulasi yang menyebutkan bahwa Bupati Yohanis Bassang menawarkan posisi Camat Rantepao kepada Jeny karena keterkaitan keluarganya dengan tim pemenangan Bupati pada Pilkada sebelumnya.

Namun, kabar ini masih belum dapat dikonfirmasi.

Terkait kekayaan, meskipun sebagai seorang camat, Jeny memiliki aset yang relatif sederhana, sekitar Rp70 jutaan menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk periode 2022.

Asetnya terdiri dari satu unit mobil Toyota tahun 2003 senilai Rp50 jutaan, harta bergerak sekitar Rp23 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp1,25 juta.

Tidak ada catatan kepemilikan tanah, bangunan, atau tanggungan hutang.

Baca juga: Jeniaty Rike Camat Rantepao Sudah 3 Hari Tak Ngantor, Ngambek Usai Dipermalukan Bupati Toraja Utara

Kronologinya memperlihatkan peristiwa kontroversial saat Jeny merasa dipermalukan oleh Bupati Yohanis Bassang pada upacara di Lapangan Bakti, Rantepao, Toraja Utara, pada Senin (11/12) yang lalu.

Saat itu, Bupati mengonfrontasi Jeny terkait progres penjualan payung yang akan digunakan untuk perayaan Natal, dan hal ini tampaknya berujung pada Jeny diusir dari panggung oleh Bupati.

Jeny kemudian mengirimkan surat pengunduran diri yang menyebutkan bahwa keputusannya mundur didasari oleh prinsip hidup serta ketidaknyamanannya dengan kondisi kerja yang telah ia usahakan secara total namun tidak membuatnya merasa nyaman.

Baca juga: Kronologi Lengkap Jeniaty Rike Mundur Jabat Camat Rantepao, Baper Usai Dimarahi Bupati Toraja Utara

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved