Pilpres 2024
TPN Ganjar Serang Anies Baswedan tapi Dibela Gerindra Soal Tudingan 'Ordal' Saat Jabat Gubernur DKI
TPN Ganjar menyebut tudingan Anies Baswedan soal fenomena ordal sebetulnya juga terjadi kala Capres nomor urut 2 itu menjabat Gubernur DKI Jakarta.
TRIBUN-TIMUR.COM - Calon Presiden atau Capres nomor urut 2 pada Pilpres 2024 Anies Baswedan mendapat pembelaan dari Gerindra saat diserang Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Sebelumnya, TPN Ganjar menyebut tudingan Anies Baswedan soal fenomena orang dalam atau ordal sebetulnya juga terjadi kala Capres nomor urut 2 itu menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Tetapi secara terang-terangan Gerindra dalam hal ini Ahmad Muzani selaku Sekjend membela Anies Baswedan.
Fenomena ordal yang diutarakan Anies Baswedan pada debat capres perdana, berbalik dijadikan senjata oleh TPN Ganjar-Mahfud.
TPN Ganjar menyebut saat Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta ada praktek ordal yang dilakukan melalui pembentukan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Menurutnya, keberadaan "orang dalam" dalam setiap kekuatan politik sebenarnya menjadi fenomena yang umum terjadi di berbagai tempat.
Ini juga mencakup, katanya, TGUPP yang sebagian besar diisi oleh tim sukses Anies Baswedan selama Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Yang dimasukkan oleh Pak Anies ketika gubernur adalah orang-orang yang ada di sekitarnya dia, waktu dia jadi, tim suksesnya. Tapi itu biasa itu," ujar Muzani di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Utara pada Jumat (15/12/2023).
Namun begitu, kata Muzani, bukan berarti Gerindra melakukan normalisasi terhadap ordal. Akan tetapi, fenomena ordal sejatinya tidak masalah jika memenuhi standar profesional ataupun administrasi.
"Asal orang itu memenuhi standar profesional, standar administrasi, ya enggak apa-apa. Memenuhi standar administrasi, standar publik, memenuhi syarat-syarat publik. Jika layak kan dan segala macam," katanya.
Baca juga: Pengamat Politik: Ordal Mematikan Meritokrasi, Mendegradasi Demokrasi, dan Menyuburkan Korupsi
Hal yang penting, Muzani menyebutkan apa yang dilakukan oleh ordal tersebut dapat memenuhi harapan publik. Di sisi lain, Ia memahami fenomena ordal terkadang bisa menghambat peluang publik terhadap pekerjaan.
"Itu beban yang harus dihadapi," tukasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Ruhut Sitompul mengkritisi calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan soal fenomena orang dalam (Ordal).
Iklan untuk Anda: Lega Cicilan Rumahnya Lunas, Iis Dahlia Berencana Liburan Akhir Tahun ke Inggris
Advertisement by
Ruhut menganggap Anies hanya pintar menunjuk hidung orang, sementara dia sendiri melakukan hal yang sama.
"Anies ini hanya pintar menunjuk hidung orang lain. Tapi dia tidak belajar menunjuk hidungnya," kata Ruhut di Media Center TPN, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Dia mencotohkan ketika Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Gubernur DKI Jakarta masa Anies.
Baca juga: Anies Bicara Fenomena Ordal Saat Debat Capres, Pengamat Singgung TGUPP Saat Gubernur DKI
"Lupa waktu jadi gubernur dengan apa, TGUPP. Lupa dia? Ordalnya dia itu, tim sukses dia semua itu di sana. Berapa banyak APBD untuk membayar gajinya," ujar Ruhut.
Ruhut juga mengkritisi jawaban Anies mengenai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam debat perdana capres di KPU RI pada Selasa (12/12/2023) malam.
"Termasuk kemudian IKN, jangan berkelit, kemarin yang namanya Pak Anies, memang dia kok berbicara pembaharuan," ucapnya.
Dia menjelaskan, pembangunan IKN memiliki dasar hukumnya dan undang-undangnya (UU) ada.
Ruhut menegaskan, IKN dibangun sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa untuk pemerataan pembangunan.(*)
| Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
|
|---|
| Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
|
|---|
| Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
|
|---|
| PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
|
|---|
| Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.