Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Pemilih Bulukumba Besar tapi Pecah saat Pemilu

Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbesar di Sulawesi Selatan. 

|
Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/lili
Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbesar di Sulawesi Selatan.  

People:

Place: 

Things:

TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA- Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbesar di Sulawesi Selatan

Pemilih Bulukumba mencapai 340 ribu pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 mendatang. 

Ini setarav dengan 14,3 persen total jumlah pemilih di Sulsel, 6,67 Juta.

Jumlah ini berada pada posisi keempat setelah Kota Makassar (1.036.941 atau 43,66 persen) Kabupaten Gowa ( 561.624 atau 23,65 persen) dan Bone ( 587.777 pemilih atau 24,74 persen) di dapilnya. 

Namun, jumlah pemilih yang begitu besar justru tak dirasakan para calon lagislator dari Bumi Panritalopi Pemilu 2019 lalu. 

Tak ada caleg DPR RI dari Kabupaten Bulukumba.

Para pemilih tak pernah menyatukan pilihan untuk calon legislator.

Bulukumba selalu pecah. 

Haji Askar HL pernah menjadi tumpuan namun gagal terpilih.

Padahal, suaranya sangat signifikan di kampung halamannya. 

Setelah Haji Askar HL, kini ada banyak calon legislator dari Bulukumba yang ikut bertarung. 

Dalam catatan Tribun, ada lima elite Bulukumba yang akan bertarung.

Mereka adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tomy Satria, mantan Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan, pengusaha air kemasan Agusnawati, kontraktor M Naim. 

Tomy selama ini punya jejak rekam terpilih pemilu dan Pilkada di Bulukumba. 

Namun, Pilkada 2020 lalu, dia kalah bersaing dengan bupati Bulukumba saat ini, Andi Muchtar Ali Yusuf. 

Namun, pengalamannya sebagai anggota DPRD Kabupaten Bulukumba pasti akan memberikannya suara signifikan. 

Selain itu, ada juga mantan bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan. Lelaki asal Kecamatan Bontotiro ini adalah bupati yang pernah mengalahkan petahana. 

Terakhir adalah pengusaha air kemasan Agusnawati. Ia sebelumnya tak terdata dalam daftar calon sementara (DCS).

Namanya tiba-tiba mencuat pasca suaminya, Haji Amry mengundurkan diri dari daftar caleg sementara di Partai Gerindra. 

Pengamat politik Unismuh Makassar, Andi Luhur Prianto menuturkan karakteristik dan tradisi dukungan pemilih Bulukumba berbeda dengan daerah lain.

Menurutnya basis geopolitik calon menjadi preferensi penting pemilih. Pemilih di suatu wilayah masih sulit mendukung calon dari wilayah lain, sehingga sulit untuk solid menyatukan dukungan pada satu calon.

"Pada Pemilu 2019 lalu, ada calon yang mampu mendapat dukungan besar tetapi tidak mampu mengatur distribusi dukungan di luar Bulukumba," kata Andi Luhur Prianto. 

Ia menjelaskan di pemilu 2024 ini, dengan banyaknya tokoh dari beragam latar belakang, maka akan semakin sulit lagi menyatukan dukungan.

"Dengan pengalaman pemilu 2019, maka sebaiknya caleg putra daerah Bulukumba mesti mempertimbangkan untuk lebih ekspansif keluar dan memperbesar dukungan di luar Bulukumba," jelasnya.

"Secara umum, kepala-kepala daerah ini akan habis masa jabatan sebelum Pileg 2024. Dengan demikian, aksi mobilisasi birokrasi tidak akan optimal lagi. Terutama jika Penjabat kepala daerah juga menjaga operasi politik yang berbeda.” (Erlan Saputra/SIM)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved