Akademisi Unhas: 80 Persen Anak Muda Coblos Sesuai Keyakinan, 10 Persen Ikut Teman

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Debat perdana Calon Presiden RI (Capres) menyisakan diskusi gagasan.

Akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Muh Iqbal Latief menilai ide pasangan calon (paslon) menarik jadi referensi politik.

Terutama bagi pemilik suara terbanyak dari kalangan anak muda.

“Debat capres kemarin bagian dari referensi politik untuk memilih apalagi mahasiswa sebagai kaum intelektual,” kata Iqbal Latief, Kamis (14/12/2023) saat dimintai komentar di Makassar.

Perilaku pemilih muda disebutnya kini lebih kritis dalam memilih.

Bahkan 80 persen anak muda memilih dari keyakinan sendiri.

Keyakinan ini berdasar pada analisis gagasan paslon saat debat maupun kampanye.

“Studi mengatakan 80 persen pilihan itu dilakukan oleh keyakinannya sendiri, 10 persen ikut orang tua, dan 10 persen ikut teman,” jelas Iqbal Latief.

“Itu menarik, karena mahasiswa walaupun anak tapi mereka tidak bisa didikte orang tua,” lanjutnya.

Momentum debat perdana pun sudah menjadi arena awal anak muda menilai paslon.

Lebih jauh, hasil adu ide ini dinilai bakal masuk ke ruang-ruang diskusi mahasiswa.

Mulai dari forum formal sampai ke bincang tongkrongan.  

Sebelumnya diberitakan, Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Prof Asrorun Ni’am mengaku pemilih muda cenderung lebih rasional menentukan pilihan.

Substansi gagasan para capres pun menjadi poin penting dalam menggaet suara anak muda.

Baca juga: Debat Pilpres Forum Tukar Gagasan, Pakar Komunikasi sebut Ganjar-Mahfud Mumpuni Benahi Sektor Hukum

Apalagi, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 didominasi suara anak muda.