Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pj Gubernur Sulsel Minta Minyak Goreng ke Sulbar

Rencana tersebut diungkapkan Bahtiar usai mengecek ketersediaan minyak goreng merek Minyakita di gudang PT Sinar Mas, Makassar akhir pekan lalu.

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar dan ilustrasi minyak goreng. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengungkapkan akan bersurat ke Gubernur Sulbar untuk mengirimkan minyak goreng ke Sulsel.

Hal itu dilakukan untuk mengatasi kekurangan stok minyak goreng, khususnya Minyakita di Sulsel.

Rencana tersebut diungkapkan Bahtiar usai mengecek ketersediaan minyak goreng merek Minyakita di gudang PT Sinar Mas, Makassar akhir pekan lalu.

Minyak goreng Minyakita adalah minyak goreng kemasan dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000, sama dengan HET minyak goreng curah.

Kementerian Perdagangan meluncurkan Minyakita pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi kenaikan harga minyak yang pada saat itu sempat menyentuh harga Rp25.000 per liter.

Minyakita diproduksi oleh perusahaan-perusahaan minyak goreng untuk memenuhi DMO demi mendapatkan izin ekspor.

Saat melakukan peninjauan, Bahtiar tidak melihat Minyakita di dalam gudang.

Baca juga: Tensi Politik Memanas, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar: Hati-hati Bicara dan Komentar di Media Sosial

Minyak goreng yang tersedia hanya merk Filma dan Kunci Mas.

Bahtiar pun mempertanyakan stok Minyakita.

Namun, berdasarkan penjelasan dari pengelola gudang, stok Minyakita habis sebab angka permintaan tinggi.

Sementara diketahui gudang tersebut bukan distributor utama Minyakita di Sulsel.

“Satu yang kita cek nanti adalah stok minyak goreng khususnya Minyakita, di sinikan bukan distributor utama,” jelas Pj Gubernur Bahtiar.

Bahtiar berencana mengecek ketersediaan Minyakita sampai ke distributor utama.

Jika dinilai kurang, Bahtiar siap mengirim surat ke Menteri Perdagangan (Mendag) terkait permintaan tambahan stok.

“Minyakita distributor utama di Gowa. Kalau kita cek lalu ada kendala, ya kita mohonkan ke Mendag atau terkait cari solusinya,” kata Bahtiar.

Bila perlu, Bahtiar punya ide meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) mengirim stok minyak.

Sebab Sulbar dikenal sebagai penghasil minyak goreng di pulau Sulawesi.

“Sulbar-kan penghasil minyak, apakah kita minta tolong ke Gubernur Sulbar barang didorong kesini,” lanjutnya.

Harga Gula

Salah satu perhatian Pj Gubernur Bahtiar pada harga gula. Pasalnya, harga gula kini sedang naik di akhir tahun 2023.

"Gula di beberapa daerah naik seribu perak. Setelah kami pantau 3 tempat.

Stok relatif mencukupi seperti tepung, gula, mie, macam-macam," katanya.

Dalam sebulan terakhir, harga gula memang meningkat.

Kenaikannya mencapai sekitar Rp 16 ribu per kilogram (kg) di November 2023 lalu.

Padahal harga normalnya di kisaran Rp 14 ribu per Kg.

Deputi Kepala Perwakilan BI, Firdauz Muttaqin, menyatakan, permintaan komoditi naik ini biasa terjadi musiman tiap akhir tahun.

Tapi harus dilihat jangka panjang karena ada Pemilu dan dekat perayaan hari besar keagamaan.

“Yang penting tadi disampaikan ke masyarakat stoknya cukup jadi masyarakat tidak perlu panik, tidak perlu memborong barang berlebihan. Konsumsi secukupnya saja. Barangnya ada, jangan khawatir,” tandasnya.

Kabid Penegakan Hukum KPPU, Charisma Desta, menyampaikan, pihaknya senantiasa bekerjasama dengan pemerintah.

“Jadi hal yang seperti ini adalah hal yang baik, kita memastikan stok di gudang ada, kemudian stok di masyarakat ada. Ketika ada perubahan harga maka kita perlu lihat distribusinya kira-kira permasalahannya di mana, apakah ada yang menahan atau tidak,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved