Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Tensi Politik Memanas, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar: Hati-hati Bicara dan Komentar di Media Sosial

Jika ada informasi-informasi yang tidak jelas, harus diklarifikasi, dicek, dan jangan langsung disimpulkan atau dibagikan.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
DOK TRIBUN TIMUR
Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin. Bahtiar meminta masyarakat hari-hati menggunakan media sosial. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin memberikan imbauan kepada seluruh warga agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos).

Hal ini menyikapi masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, yang tengah berlangsung, baik kampanye pilpres maupun pileg.

Bahtiar Baharuddin menekankan semua pihak untuk sama-sama mencegah faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab ketidakdamaian.

"Misalnya, bicara, hati-hatiki ngomong seperti ini, memberikan komen di media sosial dan segala macam," kata Bahtiar usai menghadiri Apel Siaga Pemilu Damai yang diprakarsai Bawaslu Sulsel di Lapangan Karebosi Makassar, Rabu (7/12/2023).

Dia menekankan supaya pihak-pihak tertentu tidak memperkeruh atau membuat suasana tidak damai.

Apalagi pemerintah, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, hingga partai politik (parpol) sudah berupaya menciptakan pemilu damai.

Seiring dengan tensi politik, di media sosial, lanjut Bahtiar, biasanya ada oknum yang sering memperkeruh suasana.

Sehingga jika ada informasi-informasi yang tidak jelas, harus diklarifikasi, dicek, dan jangan langsung disimpulkan atau dibagikan.

Kemudian, jangan langsung respon karena belum tentu itu benar.

"Dan sekarang ada namanya patroli siber. Jangan lupa sekarang ada patroli siber, semua ucapan kita atau aktivitas kita di media sosial dipantau oleh patroli siber," ujarnya.

Oleh karena itu, Pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengimbau masyarakat agar sama-sama menyukseskan Pemilu 2024 yang damai dan sejuk.

"Sebagai orang Bugis-Makassar yang selamanya terkenal selalu 'sipakaraja', saling menghargai dan menghormati. Masing-masing punya pilihan, masing-masing punya pandangan, punya pikiran-pikiran," bebernya.

Harus saling menghargai setiap pikiran-pikiran, tidak mudah marah-marah atau emosi.

"Kita wujudkan yang selama ini orang menganggap Sulsel itu kalau ada Pemilu, kalau ada pertandingan-pertandingan politik selalu rusuh atau berisik. Dianggap rawan dari sisi indeks kerawanan Pemilu (IKP)," kata Bahtiar.

"Kita buktikan bahwa ternyata masyarakat Sulawesi Selatan, tidak seperti yang dicap selama ini," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved