AIA Harap Jalan Tol Makassar New Port Tidak Timbulkan Banjir, Titip Pemanfaatan Drainase
Andi Iwan Darmawan Aras berharap proyek Makassar New Por tidak menimbulkan banjir di permukiman warga
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras berharap proyek Jalan Tol Makassar New Port tidak menimbulkan banjir di permukiman warga.
Hal itu disampaikan Andi Iwan Darmawan Aras menanggapi protes warga terhadap dampak pembangunan Jalan Tol Makassar New Port (MNP).
Sejumlah warga mengungkapkan Jalan Tol Makassar New Port jadi penyebab banjir di beberapa titik lingkungan.
Seperti di Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
“Kadang-kadang dalam pembangunan infrastruktur ini tidak terlalu memperhatikan efek atau dampak yang dihasilkan. Jadi kita minta agar supaya setiap pembangunan infrastruktur yang satu tidak merusak atau tidak membuat masalah baru bagi infrastruktur yang lainnya,” kata Iwan Aras kepada wartawan Minggu (10/12/2023).
“Komisi V minta agar supaya setiap pembangunan infrastruktur tidak merusak atau tidak membuat masalah baru bagi infrastruktur yang lainnya”
Politisi Fraksi Gerindra ini mengungkapkan pengelola proyek seharusnya bisa menghitung dan merencanakan dengan baik resiko yang muncul dari setiap pembangunan.
Sehingga, hal ini bisa meminimalisir berbagai dampak negatif yang mungkin bisa muncul.
“Misalkan membangun jalan tol ini seharusnya tidak kemudian menghasilkan banjir di wilayah-wilayah tertentu Itu harus dihitung dan direncanakan dengan baik,” ujar legislator Dapil Sulawesi Selatan II ini.
Diketahui, berdasarkan keterangan PT Makassar Metro Network, sebagai pengelola jalan tol Makassar New Port (MNP), banjir yang terjadi ke permukiman dipicu saluran drainase yang tersumbat sampah.
Untuk itu, Iwan Aras meminta Kementerian PUPR melakukan mitigasi terhadap permasalahan air yang ada, khususnya di lingkungan Kecamatan Tallo.
“Kita tidak ingin di saat musim kemarau kita gak punya air. Di saat kita musim hujan kita kebanjiran air. Nah ini yang perlu diolah dan ditata, bagaimana mengelola sumber daya air ini,” ujar Andi Iwan.
Hal ini, kata Iwan Aras, bisa dimulai dengan pemanfaatan drainase dan optimalisasi fungsi bendungan-bendungan yang ada.
“Dan kemudian nantinya pada saat musim kemarau itu bisa menjadi sumber air bagi petani maupun masyarakat kita, untuk air bersih. Tentunya juga harus ada koordinasi yang baik antara lembaga,” kata Andi Iwan.
Terus Dikepung Banjir, Lurah Katimbang Minta Warga Pilih Ketua RT yang Tangguh |
![]() |
---|
Curhat Ketua RT 07 Maccini: Setelah Busur dan Batu, Kini Banjir dan Sampah Jadi Tantangan Warga |
![]() |
---|
Wajo Masuk Daerah Penanganan Kawasan Kumuh dan Permukiman di Sulsel |
![]() |
---|
Komitmen Menteri PKP, AIA dan BUMN Tangani Kawasan Kumuh di Wajo, Maruarar: Sudah Ada Idenya |
![]() |
---|
Keluarga Korban Pembakaran DPRD Terima Rumah, Wujud Empati Kemanusiaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.