Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kalla Institute dan UNILA Kolaborasi Bangun Kemandirian Ekonomi Desa Lewat Inovasi Teknologi Digital

Program ini untuk memfasilitasi kolaborasi antara perguruan tinggi dalam pengembangan dan implementasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEKS).

Ist
Pelaksanaan program kebangsaan ini dilaksanakan oleh tim pelaksana dari Kalla Institute, didampingi oleh tim pendamping dari Universitas Langsung (UNILA). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Program Kosabangsa adalah sebuah inisiatif pendanaan hibah yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Riset dan Pengembangan Teknologi Pendidikan dan Kelembagaan Kemahasiswaan (DRTPM).

Tujuan dari program ini adalah untuk memfasilitasi kolaborasi antara perguruan tinggi dalam pengembangan dan implementasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEKS), sehingga hasilnya dapat bermanfaat secara langsung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh tim pelaksana dari Kalla Institute, didampingi oleh tim pendamping dari Universitas Langsung (UNILA).

Kolaborasi ini memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program Kosabangsa. Syarief dienan yahya selaku ketua pelaksana program dari kalla institute yang merupakan dosen program studi kewirausahaan mengatakan bahwa “program ini diharapkan dapat membangun kemandirian eknomi desa melalui pemanfaatan potensi yang ada pada desa secaara maksimal”.

Lebih lanjut selaku ketua tim pendamping dari universitas lampung mengatakan “bahwa program ini merupakan bentuk nyata hilirisasi teknologi yang di akselerasi oleh perguruan tinggi dalam mengatasi permasalahan yang di hadapi oleh masyarakat mitra sasaran di desa”.

Andi Tenri Pada selaku ketua LPPM Kalla institute dalam sambutannya sangat mengapresiasi kehadiran program kosabangsa tahun 2023 yang mempertemukan dua perguruan tinggi lintas disiplin ilmu untuk berkolaborasi bersama dalam pengabdian bersama kepada masyarakat.

Program Kosabangsa 2023 berlangsung mulai dari bulan Oktober hingga Desember tahun 2023 melalui skema pendanaan hibah dari Direktorat Riset dan Pengembangan Teknologi Pendidikan dan Kelembagaan Kemahasiswaan (DRTPM).

Rentang waktu ini memungkinkan pelaksanaan kegiatan secara menyeluruh, mencakup berbagai aspek untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat. Program ini diinisiasi dengan tujuan utama membantu masyarakat mencapai kemandirian ekonomi.

Fokus utama program adalah pada pelatihan dan pendampingan aspek manajemen, pemasaran digital, produksi hingga pengadaan peralatan produksi berkapasitas industri.

Dengan ini diharapkan pengembangan potensi alam desa dan kekayaan komoditas berupa kopi labongke dapat lebih terkenal di masyarakat luas dengan memanfaatkan media promosi digital.

Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Mattampawalie, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

Desa ini terletak sekitar 150 km dari Kota Makassar, menjadi pusat kegiatan yang strategis untuk pengembangan ekonomi dan pariwisata.

Program ini memiliki strategi yang terfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Mattampawalie.

Dengan memanfaatkan potensi alam desa, diharapkan dapat menciptakan piliha alternatif baru daya tarik wisata yang akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa tersebut.

Keberhasilan program diukur dari peningkatan ekonomi masyarakat setempat dan potensi desa sebagai destinasi wisata yang menarik.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved