UMI Tampil di Munas APTISI, Dorong Peran PTS Menuju Indonesia Emas

TRIBUN-TIMUR.COM - Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menunjukkan kiprah nasionalnya. 

Tiga pimpinan UMI hadir langsung dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-7 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung, Sabtu (2/8/2025).

Kehadiran jajaran pimpinan UMI bersama rombongan menegaskan peran strategis perguruan tinggi swasta (PTS) sebagai pusat inovasi dan penghasil SDM unggul.

Turut hadir Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Prof Dr H Mansyur Ramly SE MSi, Ketua Pengurus YW-UMI Prof Dr Hj Masrurah Mokhtar MA, dan Rektor UMI Prof Dr H Hambali Thalib SH MH.

Acara dibuka secara simbolis oleh Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi RI Prof Brian Yuliarto PhD, bersama Ketua Umum APTISI, anggota Komisi X DPR RI, dan pejabat Pemprov Jawa Barat.

PTS Ujung Tombak Indonesia Emas

Dalam sambutannya, Prof Mansyur Ramly menyebut Munas ini sebagai momentum memperkuat sinergi nasional antar-PTS. 

Ia menekankan PTS harus tampil sebagai penggerak utama pembangunan SDM unggul.

“PTS bukan pelengkap, tapi pusat peradaban. Kita bangun bangsa ini melalui kekuatan human capital,” tegasnya.

Senada, Rektor UMI Prof Hambali Thalib menegaskan APTISI harus menjadi motor transformasi pendidikan tinggi konkret, bukan sekadar forum seremonial.

“Sudah saatnya PTS diberi ruang luas untuk melahirkan alumni unggul, inovatif, dan berdaya saing global,” ujarnya.

APTISI Perkuat Kolaborasi

Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi RI Prof Brian Yuliarto menyebut PTS sebagai ujung tombak pendidikan tinggi nasional. 

Dengan jumlah lebih dari 70 persen institusi pendidikan tinggi di Indonesia, PTS memegang peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencapai target pendapatan nasional 2045.

“Indonesia tidak akan maju tanpa PTS yang kuat, inovatif, dan merata,” tegas Prof Brian.