Headline Tribun Timur
Polda Khawatir Banyak Caleg Stres
Tingginya persaingan para caleg ini membuat sebagian dari mereka menggunakan berbagai macam cara agar bisa duduk di parlemen.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jelang Pemilu 2024, banyak calon anggota legislatif (caleg) yang tidak terpilih, dikhawatirkan stres atau alami gangguan jiwa.
Tingginya tingkat persaingan memperebutkan kursi, jadi penyebabnya.
Salah satu contoh persaingan ketat memperebutkan kursi di parlemen adalah, di DPRD Kota Makassar.
Jumlah kursi yang tersedia saat ini sebanyak 50 kursi.
Sementara jumlah caleg yang terdaftar sebanyak 749 orang.
Artinya, satu kursi diperebutkan oleh 15 orang caleg.
Sedangkan untuk DPRD Sulsel, jumlah kursi yang diperebutkan sebanyak 85.
Sementara jumlah caleg yang terdaftar sebanyak 1.138 orang.
Atau satu kursi diperebutkan 13 caleg.
Tingginya persaingan para caleg ini membuat sebagian dari mereka menggunakan berbagai macam cara agar bisa duduk di parlemen.
Sebagian caleg menghamburkan banyak uang untuk operasional sosialisasi di tengah masyarakat.
Wakapolda Sulsel Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Chuzaini Patoppo yang menjadi salah satu pembicara di Focus Grup Discussion (FGD) menakar potensi kerawanan pelaksanaan Pemilu 2024, Kamis (30/11) mengatakan, ia khawatir setelah Pemilu 2024 nanti, banyak caleg yang stres karena tidak terpilih.
Diskusi ini berlangsung di Baruga Adhyaksa Kantor Kejati Sulsel, Jl Urip Sumaharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, Kamis (30/11/2023) pagi.
"Makanya dari kemarin kita sudah bentuk satgas (satuan tugas) di Hari Kesehatan kemarin. Kita sudah koordinasi dengan Pj Gubernur Sulsel (Bahtiar Baharuddin), seluruh Kesehatan Polri bergabung dengan tenaga kesehatan dari Gubernur," kata Brigjen Chuzaini Patoppo.
Brigjen Chuzaini mengatakan, meski Polda dan Pemprov Sulsel bekerja sama menangani kesehatan para caleg nanti, namun, SDM yang mereka miliki masih kurang.
Olehnya, dia meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel jika memiliki tenaga kesehatan untuk sebaiknya dikerahkan juga.
"Mungkin kalau ada tenaga kesehatan dari Pak Kajati (Leonard Eben Ezer) bisa dilibatkan, untuk mengantisipasi caleg-caleg. Takutnya mereka setelah Pemilu pada stres-stres. Makanya perlu pengamanan, untuk kesehatannya. Tetapi mudah-mudahan tidak terjadi," ujar Wakapolda Sulsel kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 29 Desember 1968 ini.
Dia menggarisbawahi peran penting tenaga kesehatan dalam mendukung keberhasilan Pemilu 2024.
Kehadiran tenaga kesehatan juga menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan para kandidat secara holistik.
Hadir sebagai narasumber Kajati Sulsel Leonard Eben Ezer, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Chuzaini Patoppoi, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli, Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-Unhas), Ketua Pusat Kajian Kejaksaan FH Unhas, Fajlurrahman Jurdi.
Tamu undangan, Ketua KPU Sulsel Hasbullah, Pemimpin Redaksi Tribun-Timur Nur Thamzil Thahir, Pemimpin Redaksi Fajar Cetak maupun online.
SELENGKAPNYA BACA TRIBUN TIMUR CETAK edisi Rabu, 29 November 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.