Pohon Lapuk Menjadi Ancaman di Jalur Utama Sinjai-Bulukumba, Hati-hati saat Berkendara
Pohon-pohon yang kondisinya sudah lapuk terlihat tersebar mulai dari perbatasan Sinjai-Bulukumba di Balangpesoang (Desa Samaturue), Kecamatan Tellulim
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah pohon yang sudah lapuk masih berdiri kokoh di sepanjang jalan utama nasional Sinjai-Bulukumba, Sulawesi Selatan, menimbulkan keprihatinan di kalangan warga dan pengguna jalan.
Pohon-pohon yang kondisinya sudah lapuk terlihat tersebar mulai dari perbatasan Sinjai-Bulukumba di Balangpesoang (Desa Samaturue), Kecamatan Tellulimpoe.
Warga setempat dan pengguna jalan mengeluhkan keadaan pohon tersebut, yang masih berdiri tegak di pinggir jalan nasional yang masuk ke wilayah Sinjai, namun belum ada tindakan penebangan dari pihak terkait.
"Beberapa pohon yang sudah lapuk masih berdiri di pinggir jalan nasional di wilayah Sinjai belum ditangani oleh pihak terkait," ujar Rahmatullah, penduduk Balangpesoang, pada Sabtu (24/11/2023).
Pohon-pohon lapuk ini dapat ditemukan di beberapa titik seperti Samaturue, Bikeru, Alenangka, Telle, Palae, Kecamatan Sinjai Selatan, Salohe, dan Saukang, Kecamatan Sinjai Timur.
Kondisi pohon-pohon ini sudah berlangsung sejak tahun lalu tanpa adanya tindakan pembersihan atau pemangkasan.
"Harapannya, masalah ini segera ditangani sebelum menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan," tambah Rahmat.
Pohon-pohon lapuk jenis trambesi ini berada di wilayah dengan lalu lintas yang cukup padat. Jalan poros nasional yang menghubungkan jalur selatan Sulawesi Selatan ke utara dilalui oleh kendaraan warga setempat maupun dari daerah lainnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Pagga Kantoro, menyatakan, "Pohon-pohon lapuk tersebut merupakan tanggung jawab dari Badan Penanggulangan Bencana, sedangkan kami bertanggung jawab terhadap pemangkasan pohon yang tumbuh subur. Jadi, penebangan pohon yang sudah lapuk menjadi tugas dari pihak terkait."
Sebelumnya, beberapa pohon sudah tumbang di Jalan Poros Sinjai-Bulukumba.
Tak hanya itu, ada juga beberapa pohon yang berada di sisi jalan poros nasional yang telah tertabrak oleh kendaraan pengguna jalan. Pohon-pohon trambesi ini sebenarnya ditanam sejak tahun 2017 lalu. (*)
5 Nelayan Bulukumba Mengaku Diserang di Laut, Dituding Tegur Penggunaan Pukat Harimau |
![]() |
---|
Sosok Nasrullah Mustamin, Kembali Incar Kursi Direktur PDAM Sinjai |
![]() |
---|
Pemuda Sinjai Ini Sisihkan Rp40 Ribu per Hari untuk Kucing Liar |
![]() |
---|
3 Bulan Terus Naik, Harga Beras di Sinjai Kini Rp13 Ribu per Liter |
![]() |
---|
Tragedi Mandi Safar, Siti Aisyah dan Ainun Tewas Tenggelam di Sungai Pangalloang Bulukumba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.