Pemilu 2024
Strategi Kampanye Fadli Ananda, Maksimalkan Sosmed Gaet Milenial dan Emak-emak
Menurutnya, berkampanye dengan bantuan digitalisasi dan metode grass root (bergerak dari akar rumput) punya kelebihan dan segmentasi masing-masing.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di era kampanye pemilu ini, para caleg harus memanfaatkan semua media atau semua ruang untuk memperkenalkan dirinya.
Apalagi ditengah perkembangan teknologi yang sangat pesat, sosialiasi lewat sosial media disebut punya pengaruh yang cukup besar.
Caleg DPRD Sulsel Dapil Makassar A Fadli Ananda merasakan betul perbedaan masa-masa kampanye sekarang ini dengan yang dulu, saat dirinya berduel dengan Syamsu Rizal (Deng Ical) pada Pilkada Maksssar 2020.
Menurutnya, berkampanye dengan bantuan digitalisasi dan metode grass root (bergerak dari akar rumput) punya kelebihan dan segmentasi masing-masing.
Dalam kampanye singkat ini, Fadli Ananda akan memanfaatkan kedua metode diatas untuk mendulang suara.
Baginya, tidak begitu susah untuk melakukan perkenalan di sosial media sebab ia sudah membangun personal branding sejak lama.
Lewat akun instagramnya, Fadli Ananda kerap membuat konten menarik terkait aktivitas sehari-harinya
Baik saat menjalani profesi kedokterannya, saat mengeksplorasi diri dengan beragam hobinya, seperti hobi balap motor dan mobil.
"Sebenarnya itu lebih ke personal branding, tapi itu juga yang bakalan menggaet pemilih cerdas untuk memilih kita meski tidak ada nuansa politiknya," kata Fadli kepada Tribun-Timur.com, Rabu (22/11/2023).
"Saya bahkan pemilihku tidak mau kalau saya kampanye di sosmed, karena dia lebih suka pribadi saya ceritanya, lebih suka saya motoran, naik mobil, konten seputar aktivitas sebagai dokter, entertainer," sambungnya.
Sasaran konten-konten kreatif di sosmed tersebut ialah generasi milenial dan generasi Z, serta ibu-ibu muda yang selalu mengintip perkembangan pengetahuan terkait kehamilan.
"Pemilih milenial dan gen Z menurut saya sangat memperhatikan sosmed dan itu persentasinya 51-56 persen," sebutnya.
Sementara, kampanye dengan metode pergerakan akar rumput tetap akan dilakukan.
Dokter kandungan sekaligus pengusaha (dokterpreneur) ini telah membentuk relawan di 115 kelurahan dari 11 kecamatan di Kota Makassar.
Antara lain Kecamatan Mariso, Mamajang, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Tamalate, Rappocini, dan Sangkarrang.
Ia menarget 20 ribu suara untuk bisa melenggang di kursi parlemen.
"Memang harus disinkronkan antara kerja-kerja framing di sosmed dengan kerja-kerja grass root di arus bawah. Jadi dalam pilcaleg ini keduanya harus digunakan," tutup lelaki kelahiran Ujung Pandang, 1 Juni 1985 ini. (*)
Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
![]() |
---|
Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
![]() |
---|
Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
![]() |
---|
8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.