Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Survei Capres Terbaru : Anies-Muhaimin Meroket Versi LSI, IPO Sebut Prabowo-Gibran vs AMIN Putaran 2

Hasil survei dari LSI Denny JA menunjukkan perubahan tren yang signifikan dalam elektabilitas pasangan calon Ganjar-Mahfud, yang mengalami penurunan.

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Survei capres terbaru - Per November 2023 Anies-Muhaimin salip Ganjar-Mahfud versi IPO, sedangkan LSI Denny JA menyebut elektabilitas Ganajr-Mahfud merosot dan Anies-Muhaimin naik drastis. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Hasil survei capres terbaru per November dirilis berbagai lembaga terkait elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin (AMIN), Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Dua lembaga survei yang merilis hasil temuannya untuk elektabilitas 3 pasangan capres dan cawapres yakni LSI Denny JA dan Indonesia Political Opinion atau IPO.

Hasil survei dari LSI Denny JA menunjukkan perubahan tren yang signifikan dalam elektabilitas pasangan calon Ganjar-Mahfud, yang mengalami penurunan tajam.

Sebaliknya, pasangan calon Anies-Muhaimin (AMIN) mengalami peningkatan perlahan.

Adjie Al Faraby, peneliti LSI Denny JA, menjelaskan bahwa elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud pada bulan Oktober 2023 sebesar 36,9 persen.

Baca juga: Survei Capres Terbaru: Anies-Muhaimin Salip Ganjar-Mahfud Versi JSPP Prabowo-Gibran Unggul 9 Lembaga

Namun, pada bulan November 2023, elektabilitasnya turun drastis menjadi hanya 28,6 persen.

Sementara itu, elektabilitas pasangan AMIN pada bulan Oktober mencapai 8,8 persen.

Ternyata, pada bulan November 2023, elektabilitas pasangan ini mengalami lonjakan signifikan menjadi 20,3 persen.

"Ganjar-Mahfud sekarang turun jauh hanya 28,6 persen. Dari data ini Prabowo-Gibran hampir dua digit selisih dari pasangan terdekatnya yakni Ganjar-Mahfud. Dan Ganjar-Mahfud alami penurunan begitu jauh. Dan AMIN cenderung kenaikan," kata Adjie dalam konferensi persnya, Senin (20/11/2023).

Adjie menjelaskan bahwa penurunan suara Ganjar-Mahfud disebabkan oleh kesalahan strategi dari pihak Ganjar yang kerap melakukan serangan terhadap Jokowi belakangan ini.

Menurutnya, serangan tersebut telah menyebabkan kehilangan dukungan dari pendukung Jokowi untuk pasangan Ganjar-Mahfud.

Pada bulan Oktober 2023, terlihat bahwa pemilih yang puas terhadap Jokowi dan memilih Ganjar-Mahfud sebesar 39,4 persen.

Namun, pada bulan November 2023, pemilih yang puas terhadap Jokowi dan memilih Ganjar-Mahfud mengalami penurunan menjadi 31,9 persen, mengindikasikan penurunan sebesar 7,5 persen.

"Kubu Ganjar agaknya tak menyadari. Mayoritas pemilih Ganjar itu adalah mereka yang menyukai dan mengidolakan Jokowi. Dengan kubu Ganjar dan PDIP, juga simpatisannya menyerang Jokowi, justru membuat pendukung Jokowi di Ganjar-Mahfud pergi dan pindah mendukung pasangan capres-cawapres lain," kata dia.

Selain itu, Adjie menyoroti isu bahwa selama 10 tahun di bawah kepemimpinan Ganjar, Jawa Tengah masih menempati peringkat kedua sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa.

Menurutnya, jejak kemiskinan di Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

"Di saat yang bersamaan, lebih dari 60 persen publik menyatakan bahwa isu ekonomi merupakan isu yang paling penting," kata Adjie.

Untuk kenaikan elektabilitas AMIN, Adjie menyebut berasal dari limpahan suara yang pergi dari Ganjar.

Ia merinci pemilih yang pergi dari Ganjar sebesar 40,2 persen datang ke Anies.

"Dalam simulasi, pemilih Ganjar-Mahfud kita crosstab kepada Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

Hasilnya adalah terdapat 40,2 persen pemilih Ganjar yang memilih Anies-Muhaimin," kata dia.

Tak hanya itu, Adjie mengatakan pendukung AMIN mulai bertambah di segmen pemilih terpelajar.

Pada September 2023, dukungan dari segmen ini terhadap pasangan AMIN sebesar 27,8 persen. 

Kemudian, Oktober 2023 naik menjadi 31,9 persen dan November 2023 saat ini terjadi kenaikan di angka 45,5 persen.

"Di kalangan pemilih terpelajar, sosok Anies sangat kuat. Dari 100 orang terpelajar, 45 memilih Anies-Muhaimin," kata dia.

Secara umum, hasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 40,3 persen.

Kemudian disusul oleh Ganjar-Mahfud 28,6 persen dan pasangan AMIN 20,3 persen. Kemudian yang belum/tidak menjawab sebesar 10,8 persen.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 6-13 November 2023 terhadap 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei ini menggunakan wawancara langsung.

Di sisi lain, hasil survei lembaga Poltracking Indonesia juga merekam tren kenaikan elektabilitas Prabowo dan Anies. Sementara Ganjar mengalami tren penurunan sejak September ke Oktober.

Survei ini digelar pada 29 Oktober-3 November 2023.

"Di November Prabowo ada kenaikan sebesar 2,3 persen. Sementara Pak Ganjar ada fluktuasi. Tapi terakhir di September ke November ada penurunan dari 37 jadi 31 persen. Ada turun 6 persen untuk Ganjar," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda.

"Anies fluktuatif. Tapi tren Juli, September November terkini naik cukup tajam. Kenaikan ini lihat garisnya. Dari simulasi ini, Anies alami kenaikan 5,8 persen. 2 terakhir," tambah Hanta.

IPO: Anies-Muhaimin Salip Ganjar-Mahfud

Survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) periode November 2023 mencatat elektabilitas Prabowo Subianto unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

"Prabowo Subianto 37,5 persen, disusul Anies Baswedan 32,7 persen, dan Ganjar Pranowo 28,3 persen," kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Kemudian, IPO juga merilis elektabilitas ketiga capres apabila disandingkan dengan cawapres masing-masing. Hasil masih menunjukkan hal serupa, Prabowo tetap unggul.

Namun, elektabilitas Prabowo menurun jika disandingkan dengan Gibran. Elektabilitas yang mulanya 37,5 persen turun menjadi 36,2 persen.

"Prabowo yang semula sudah tinggi 37,5 persen, kehadiran Gibran justru membebani, ya mungkin kecil memang ya sekitar satu persen, sehingga turun menjadi 36,2 persen," ucap dia.

Tren serupa juga terjadi ke Ganjar, elektabilitasnya menurun dalam simulasi sepaket dengan Mahfud.

Elektabilitas personal Ganjar yang semula 28,3 persen turun sekitar 1,2 persen menjadi 27,1 persen.

Berbeda dengan Anies, hasil survei IPO mencatat elektabilitas Anies justru meningkat kala disandingkan dengan Cak Imin.

"Begitu disandingkan dengan Muhaimin Iskandar meningkat menjadi 34,1 persen," ujarnya.

Survei ini dilakukan pada 10-17 November 2023 terhadap 1.400 responden dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,50 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved