International Office Universitas Hasanuddin Gelar Geography Series, Menampilkan Negara Palestina
Geography Series (G-Series) ini mengundang mahasiswa Palestina untuk berkontribusi mempresentasikan negaranya, budaya, nilai-nilai, dan lain-lain.
TRIBUN-TIMUR.COM - Geography Series (G-Series) merupakan kegiatan bulanan Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa asing untuk mempresentasikan negaranya, budaya, nilai-nilai, dan lain-lain.
Pada bulan November ini, KUI mengundang mahasiswa Palestina untuk berkontribusi. G-Series diadakan pada hari Kamis, 9 November 2023, di Lecture Theater Prof Latanro, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sekolah Pascasarjana.
Tujuh mahasiswa Palestina yang sedang menempuh pendidikan di UNHAS, ada enam orang yang berkenan menyambut para peserta, yaitu Hanadi Shaheen, Imran Abu Libda, Osama Shalash, dan Mustafa Alaswad, Ali A. M. Elite, dan Abdulrahman Alasttal.
Presentasi dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Palestina yang berjudul Fida'i (Pengorbanan), di mana semua hadirin berdiri untuk menghormati lagu tersebut.
Para mahasiswa Palestina menyiapkan slide presentasi yang terdiri dari enam kategori, termasuk pertanyaan dan jawaban yang berhadiah.
Mengenai identitas, bangsa Palestina berakar pada rasa keterkaitan yang mendalam dengan tanah, sejarah, dan budaya secara umum.
Mereka juga mempresentasikan bendera Palestina dan maknanya. Ada empat warna yang digunakan dalam bendera tersebut.Yakni, merah melambangkan pengorbanan dan kemartiran. Sementara itu, warna hitam melambangkan ketidakadilan dan kekerasan.
Warna putih melambangkan perdamaian dan cinta. Terakhir adalah warna hijau, yang berarti alam Palestina.
Setiap siswa secara bergantian menyampaikan presentasi yang informatif, seperti populasi Palestina yang mencapai sekitar 14,5 juta pada tahun 2023. Ini termasuk 5,49 juta yang tinggal di Palestina dan 9,02 juta diaspora.
Negara ini adalah rumah bagi tiga agama dunia: Islam, Kristen, dan Yahudi. Islam adalah agama mayoritas, 90 persen sementara Kristen sekitar 6 persen dan bahasa yang digunakan secara luas adalah bahasa Arab.
Presentasi dilanjutkan dengan aspek historis negara ini, termasuk Mandat Inggris dari tahun 1917 hingga 1948.Pada tahun 1948, terjadi peristiwa Al-Nakba dan malapetaka. Nakba kedua terjadi pada tahun 1967 dan diikuti oleh Intifada pada tahun 1987.
Selama masa ini, Perjanjian Oslo terjadi dan menyarankan kedua negara untuk bersatu. Pada tahun 2000, Intifada kedua terjadi lagi, dan pada tahun 2006, Gaza dan Tepi Barat terpecah.
Setelah mereka menyampaikan informasi yang membuat hati miris akibat perang dan konflik, para pelajar Palestina ini kemudian mengajak para penonton untuk melihat indahnya Palestina dengan mengatakan kencangkan sabuk pengaman seperti yang diinstruksikan oleh pramugari kepada para penumpang pesawat.
Slide dimulai dengan budaya Palestina, termasuk ikatan keluarga, musik dan tarian, seni dan kerajinan, makanan, pakaian tradisional, dan dialek.
Ketika menunjukkan gambar jenis makanan Palestina, Hanadi, salah satu presenter, mengatakan beberapa kali bahwa jika ada penonton yang ingin menikmati makanan tersebut, silakan terbang langsung ke negara tersebut. Penonton pun bereaksi dengan senyuman dan tawa.
Unhas Gandeng LSP LAN Jakarta Tingkatkan Kompetensi Analis Kebijakan, Sertifikasi Tertinggi Level 9 |
![]() |
---|
Baharuddin Kenang Aswar Hasan: Religius, Rendah Hati, Rajin Baca Buku |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN Unhas Bantu UMKM Parepare Sertifikasi Halal dan Rebranding |
![]() |
---|
Selamat Jalan Guruku, Dr H Aswar Hasan, Al-Fatihah dari Masjid Baiturrahman Tolandona |
![]() |
---|
Aswar Hasan: Saya Sakit Fisik Tapi Tidak Otak Dinda |
![]() |
---|