Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru SMK Digerebek Berbuat Mesum

Minta Izin Keluar di Guru Piket, 2 Oknum Guru SMK Malah Terpergok Berhubungan Intim di Rumah Kosong

Guru SMK itu kedapatan sedang berduaan di dalam rumah kosong di Desa Karangasem, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, pada Rabu (8/11/2023).

Editor: Sakinah Sudin
Instagram @sedangrame
Kolase video viral oknum guru SMK digerebek di rumah kosong di Majalengke, diduga berhubungan intim. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua oknum guru SMK inisial WA dan UI kini jadi sorotan. 

Hal tersebut usai viral video guru SMK digerebek berbuat mesum atau berhubungan intim di rumah kosong.

Video penggerebekan dua oknum guru SMK itu salah satunya dibagikan akun Instagram @info.negri dibagikan ulang di Instagram @sedang.rame, Senin (13/11/2023).

Dalam keterangan unggahan tersebut dijelaskan kronologi penggerebakan sepasang oknum guru SMK tersebut.

Disebutkan kedua guru SMK itu kedapatan sedang berduaan di dalam rumah kosong di Desa Karangasem, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, pada Rabu (8/11/2023) setelah digerebek warga.

Keduanya kedapatan tengah melakukan hubungan intim di rumah kosong tersebut.

Disebutkan kedua oknum guru SMK tersebut berinisial WA dan UI.

Seorang juru bicara dari SMKN 1 Palasah tempat kedua pelaku mengajar mengungkap kronologinya.

Sutrisno menjelaskan kejadian bermula ketika kedua oknum guru SMK itu tidak memiliki jadwal mengajar karena siswa sedang melakukan praktik kerja lapangan (PKL).

“Saat itu, mereka (WA dan IU) keluar dengan izin dari guru piket sekitar pukul 10 pagi," ujar Sutrisno pada Kamis (9/11/2023), dilansir dari TribunJabar.id.

Adapun penggerebekan terhadap WA dan IU terjadi sekitar pukul 11.20 WIB, Rabu (8/11/2023), setelah warga memberikan informasi kepada sekolah.

“Ketika digerebek, pria sudah berpakaian lengkap, sementara wanita meminta waktu untuk mengenakan pakaian terlebih dahulu," ungkap Sutrisno.

Menurut Sutrisno, kedua oknum guru SMK itu masing-masing sudah memiliki keluarga dan sama-sama menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Atas kejadian tersebut, Sutrisno prihatin karena perbuatan rekannya.

"Kami merasa prihatin dengan perilaku rekan-rekan kami. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved