Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Viral

Viral Wanita di Lombok Kabur Enggan Dinikahkan dengan Tuan Guru Haji, Keluarga Minta Ganti Rugi

Kisah seorang perempuan yang memilih kabur lantaran tak terima dinikahkan dengan lelaki bukan pilihannya memang bukan sekali dua kali terjadi.

Editor: Alfian
TribunLombok.com/Istimewa
Tuan Guru Haji (TGH) Khitbul Umam saat prosesi lamaran dengan calon mempelai wanita Tiwi. Ibunda Tiwi, Huzaemah melapor ke Polsek Aikmel mengenai putrinya yang hilang. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar kabar viral gadis di Lombok tolak dinikahkan dengan Tuan Guru Haji (TGH) dan memilih kabur dari rumahnya.

Sontak kisah yang tidak mengenakan ini membuat keluarga Tuan Guru Haji minta ganti rugi.

Kisah seorang perempuan yang memilih kabur lantaran tak terima dinikahkan dengan lelaki bukan pilihannya memang bukan sekali dua kali terjadi.

Fenomena perempuan kabur karena tolak dinikahkan ini terkadang terjadi hampir di sejumlah daerah.

Kali ini cerita seorang gadis calon pengantin kabur dan batal menikah terjadi di Lombok.

Tepatnya terjadi di Kabupaten Lombok Timur, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: Viral Ayah Pelaku Pencabulan 2 Anak Kandungnya Ditangkap! Polisi Nyanyikan Lagu Happy Birthday

Sang gadis calon mempelai wanita diketahui bernama Tiwi.

Tiwi merupakan warga Desa Kalijaga Selatan, Kecamatan Suralaga.

Rencananya Tiwi akan menikah dengan tokoh agama Tuan Guru Haji (TGH) Khitbul Umam.

Calon pengantin pria berasal dari Desa Bungtiang, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur.

Ayah Tiwi tak restui

Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Oesman mengkonfirmasi, keluarga Tiwi sudah membuat laporan soal orang hilang.

Tiwi keberadaannya terakhir terdeteksi saat berada di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 30 Oktober 2023.

Saat itu ia sempat bertemu dengan ayah, nenek dan adiknya.

Keluarga kemudian kehilangan kontak hingga sekarang.

Tiwi sudah berusaha dicari, namun belum membuahkan hasil.

"Ibu korban dengan keluarganya melakukan pencarian akan tapi tidak berhasil sampai dengan saat ini," kata Nikolas, dikutip dari TribunLombok.com.

Nikolas melanjutkan, dalam laporan keluarga, menyebut Tiwi kabur karena sakit hati dengan ayahnya.

Ayah Tiwi disebutkan tidak merestui pernikahan anaknya dengan TGH Khitbul Umam.

"Akan ditindaklanjuti (laporannya)," tegas Nikolas menambahkan.

Kabur seusai lamaran

Kepala Desa Bungtiang, Lalu Huzaini membenarkan warganya batal menikah karena calon istri kabur.

Lalu menjelaskan, TGH Khitbul Umam dan Tiwi sudah melangsungkan lamaran.

Keduanya direncanakan menikah dengan tata cara adat dan budaya Bungtiang pada hari Sabtu (4/11/2023).

 Pernikahan terpaksa batal karena Tiwi menghilang pada Jumat (3/11/2023).

"Tapi pada H-1 sebelum acara begawe (acara syukuran pernikahan, red) itu mempelai wanitanya kabur," kata Lalu, dikutip dari TribunLombok.com, Rabu (8/11/2023).

Lalu mengakatan, keluarga mempelai pria dibuat kecewa dengan Tiwi.

TGH Khitbul Umam sudah mempersiapkan acara dengan matang.

Bahkan dua ekor sapi sudah disembelih untuk hidangan begawe.

Batalnya pernikahan juga membuat geger masyarakat Desa Bungtiang.

Minta ganti rugi

Keluarga TGH Khitbul Umam telah melaporkan kejadian ini kepada pihak pengurus Desa Bungtiang.

Sebagai kepala desa, Lalu ditemani tokoh-tokoh masyarakat mendatangi kepala Desa Kalijaga Selatan guna meminta penjelasan.

Keanehan mulai muncul karena pihak dusun sendiri tidak mengetahui rencana pernikahan tersebut.

Usut punya usut keluarga Tiwi tidak memberitahu pengurus desa.

Selain itu, calon pengantin wanita juga tidak berada di rumah saat didatangi.

"Dari pihak pemerintah desa dalam hal ini kepala wilayah juga tidak tahu kalau ada yang mau menikah, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya," urai Lalu.

Rencananya keluarga TGH Khitbul Umam ingin meminta ganti rugi karena telah mengeluarkan biaya untuk menggelar acara.

Lalu juga menyebut, pihaknya tidak mengetahui kasus ini akan diselesaikan secara hukum atau kekeluargaan.

"Kalau melaporkan ke pihak berwajib kami tidak tahu, yang jelas pihak keluarga tuan guru akan pergi ke rumah perempuan ini untuk mengambil uang yang sudah diambilnya," tutupnya.(*)

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunLombok.com/Ahmad Wawan Sugandika)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved