WOW Harga Gula Pasir Tembus Rp21 Ribu Per Kilogram di Wilayah Ini

TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam laporan terbarunya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa harga gula pasir terus mengalami peningkatan.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa rata-rata harga gula pasir di Indonesia mencapai Rp16.386 per kilogram pada minggu pertama November 2023.

Padahal, pada awal tahun, harga gula pasir berada dalam kisaran Rp 14.200 per kilogram.

Amalia menjelaskan hal ini dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah yang diadakan bersamaan dengan Penyerahan Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi Daerah Periode III tahun 2023 di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (6/11/2023).

"Belum terlihat tanda-tanda penurunan harga gula pasir. Saat ini, rata-rata harga gula pasir mencapai Rp 16.386," ungkap Amalia.

"IHarga gula pasir pada tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama," tambahnya.

Amalia juga mencatat bahwa rata-rata harga gula pasir berbeda-beda di setiap pulau utama di Indonesia. Untuk Pulau Jawa, harga gula pasir rata-rata berada di kisaran Rp 15.481 per kilogram, sementara di Pulau Sumatera sekitar Rp15.866 per kilogram, Bali-Nusa Tenggara sekitar Rp 16.296 per kilogram, Sulawesi sekitar Rp 16.347 per kilogram, dan Maluku sekitar Rp 16.428 per kilogram.

Sementara itu, wilayah Papua merupakan daerah dengan rata-rata harga gula pasir tertinggi, yaitu sekitar Rp 21.092 per kilogram.

Amalia juga menekankan bahwa BPS mengidentifikasi tiga komoditas yang memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi nasional. Selain gula pasir, BPS juga mencatat komoditas cabai merah dan cabai rawit sebagai perhatian utama.

"Ketiga komoditas yang perlu menjadi perhatian pemerintah dalam minggu pertama bulan November adalah cabai merah, cabai rawit, dan gula pasir," ungkap Amalia.

"Secara geografis, hampir semua kabupaten/kota di Sumatera dan Jawa mengalami kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit. Seluruh kota yang mengalami peningkatan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi di Sumatera dan Jawa disebabkan oleh kenaikan harga komoditas ini," tambahnya.(*)