Pilpres 2024
Lulusan Kampus Elit Australia Lalu Dagang Martabak Kini Maju Pilpres 2024, Dialah Gibran Anak Jokowi
Gibran Rakabuming Raka putra dari Presiden Jokowi maju di Pilpres 2024 sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa yang menyangka, seorang lulusan salah satu kampus elit Australia pilih dagang martabak? namun kini sang sosok tersebut meraimaikan pertarungan pada Pilpres 2024.
Tentu sosok yang dimaksud yakni Gibran Rakabuming Raka putra dari Presiden Jokowi maju di Pilpres 2024 sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Gibran Rakabuming Raka, saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo periode 2021-2024, adalah putra sulung pasangan Joko Widodo dan Iriana, Presiden Republik Indonesia dua periode.
Lahir pada 1 Oktober 1987 di Surakarta, Gibran menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mangkubumen Kidul, Surakarta, dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Surakarta.
Setelah lulus SMP, Gibran melanjutkan studi di luar negeri, terlebih dahulu di Singapura di Orchid Park Secondary School pada tahun 2002.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Australia, lulus dari Management Development Institute of Singapore pada tahun 2007 dan Insearch di University of Technology Sydney (UTS Insearch) pada 2010.
Dilansir dari hotcourses, UTS Insearch merupakan salah satu kampus elit di Australia.
University of Technology Sydney adalah salah satu dari 100 universitas terbaik di dunia, yang dikenal berkat pendekatan pembelajaran dan penelitiannya yang praktikal.
Baca juga: Anies Baswedan Kuliti Penyebab Ketimpangan Dihadapan Para Cendekiawan Musilm Pada Silatnas ICMI
Baca juga: Permintaan Khusus Anies ke Jokowi saat Makan di Istana, Gibran Rakabuming Anak Presiden Disinggung
Rekan-rekan industri turut menyusun materi perkuliahan, sehingga para mahasiswa dapat mengatasi berbagai tantangan di masa kini dan masa depan.
Kampus UTS terdiri dari ruang-ruang yang saling terhubung yang mendukung pembelajaran praktikal, kolaborasi dan penelitian di semua fakultas.
Terletak di pusat kota Sydney, kampus ini berjarak hanya beberapa langkah dari pusat transportasi dan kawasan bisnis kota.
UTS menawarkan salah satu program beasiswa yang paling dermawan bagi para mahasiswa internasional di Australia.
UTS juga menyediakan beragam layanan untuk mahasiswa internasional, termasuk dukungan bahasa Inggris dan akomodasi.
Kembali ke Indonesia, Gibran memulai karier bisnisnya dengan mendirikan Chilli Pari, sebuah usaha katering.
Bisnisnya berkembang, dan ia juga mendirikan pelatihan bahasa Inggris untuk karyawan yang diberi nama House of Knowledge.
Gibran juga mendirikan bisnis martabak manis bernama Markobar di Solo, yang sukses dengan 33 outlet di seluruh Indonesia.
Pada 11 Juni 2015, Gibran menikahi Selvi Ananda, dan mereka memiliki dua anak, Jan Ethes Srinarendra (2016) dan La Lembah Manah (2019).
Selain bisnis makanan, Gibran mendirikan restoran Pasta Buntel yang memfokuskan pada masakan Italia pada tahun 2017.
Ia juga memiliki usaha kopi, CS Coffee Shop, dan Ceker Ayam Bakar.
Tidak hanya itu, Gibran juga terlibat dalam bisnis perbaikan produk elektronik khusus Apple dengan nama iColor pada 2016 dan usaha jas hujan bernama Tugas Negara Bos.
Pada tahun 2018, Gibran mendirikan perusahaan startup kuliner bernama Goola bersama temannya, Kevin Susanto.
Perusahaan ini berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$5 juta atau sekitar Rp70 miliar dari Alpha JWC Ventures.
Setahun berikutnya, Gibran bergabung dengan adiknya, Kaesang Pangarep, dan chef Arnold Poernomo untuk membuka restoran bernama Mangkok Ku.
Tak hanya itu, bersama Kaesang, Gibran juga menciptakan produk makanan dan minuman bernama Kemripik dan Ngedrink.
Mereka juga mendirikan startup kuliner di Semarang yang diberi nama Madhang, serta aplikasi pencari kerja, Kerjaholic.
Sebelum terjun ke dunia politik, Gibran pernah memegang posisi penting sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Komisaris PT Rakabu Sejahtera.
Namun, pada tahun 2020, Gibran memutuskan untuk memulai karier politiknya. Dia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan mendaftar sebagai calon Wali Kota Solo pada pemilihan tahun 2020, berpasangan dengan Teguh Prakasa.
Pasangan ini didukung oleh PDIP, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dalam kontestasi politik Solo, Gibran dan Teguh berhasil meraih kemenangan dengan memperoleh 225.451 suara, atau sekitar 86,53 persen, mengalahkan pasangan Bagyo Wahyono dan FX Suparjo.
Mereka resmi dilantik sebagai Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021.
Pada 22 Oktober 2023, Gibran diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres) mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, yang juga merupakan bakal calon presiden (Bacapres), Prabowo Subianto.
Pengumuman ini disampaikan setelah hasil rapat Ketua Umum partai politik koalisi Indonesia Maju (KIM).
Gibran Disebut Lebih Hebat dari Anak Soekarno dan Soeharto
Putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dianggap lebih baik dari anak Presiden Soekarno hingga Soeharto.
Perbandingan antara Gibran dengan anak-anak mantan Presiden RI Soekarno dan Soeharto ini dilontarkan Politisi Golkar Nusron Wahid beberapa waktu lalu.
Diketahui saat ini Gibran dicalonkan sebagai Cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto dan diusung sejumlah partai besar termasuk Golkar, partai dari Nusron Wahid.
Terpilihnya Gibran maju berkontestasi di Pilpres 2024 menurut Nusron Wahid karena wali kota Solo itu punya prestasi.
Sebelumnya, Politisi Partai Golkar dan anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, mengungkapkan pandangannya terkait kemungkinan anak-anak Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang menurutnya tidak memiliki prestasi, sehingga tidak cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Pernyataan Nusron ini muncul seiring dengan kontroversi mengenai kemungkinan majunya anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Dulu Soekarno menjadi presiden, tapi itu tidak membuat Bu Megawati atau Pak Harto menjadi calon wakil presiden. Mengapa? Karena mereka tidak memiliki prestasi saat muda," ungkap Nusron dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Rabu (1/11/2023).
Nusron juga membahas tentang anak-anak Presiden RI-2 Soeharto yang juga tidak memiliki kesempatan menjadi cawapres.
Ia menyebutkan nama Tutut dan Titiek Soeharto sebagai putri-putri Soeharto yang tidak pernah memiliki peluang untuk menjadi cawapres.
Namun, dalam konteks yang sama, Nusron memberikan pujian kepada Gibran, menganggapnya layak maju sebagai cawapres karena keberaniannya dan pencapaiannya.
Menurutnya, keputusan Gibran untuk maju merupakan respons terhadap keinginan publik yang menginginkan generasi muda memegang peran penting dalam kepemimpinan nasional.
Menanggapi pernyataan tersebut Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai, politikus Partai Golkar Nusron Wahid keliru lantaran membandingkan keturunan Presiden Soekarno, Presiden Soeharto dengan Gibran Rakabuming.
“Menurut saya, itu perbandingan yang keliru. Soeharto dan Soekarno berkuasa di sistem non-demokratis. Soekarno mungkin lebih baik dibanding Soeharto," kata Saidiman dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).
Saidiman menilai gerakan reformasi menjadi media pembendung aksi nepotisme yang menguat di era rezim Orde Baru di bawah Soeharto.
“Kalau tidak ada gerakan reformasi, keluarga Soeharto tak terbendung. Dan itu bisa kembali terjadi sekarang jika tak ada komitmen moral dari Jokowi," ucapnya.
Terkait penyataan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebutkan seorang pemimpin harus melalui proses panjang dan sulit, Saidiman berpendapat definisi berproses itu tidak bermakna tunggal.
“Apa yang disebut berproses itu tentu definisinya tidak tunggal. Pengkaderan di politik tidak harus melulu dalam bentuk anggota partai. Aktif dalam urusan kemasyarakatan, bisnis, pendidikan, akademik, advokasi sosial dan lain-lain juga bagian dari proses politik secara lebih luas," ujarnya.
Saidiman menekankan bahwa masalah akan muncul jika kemudian ada cara-cara yang tidak benar dalam proses berkontestasi dalam politik.
“Namun yang bermasalah adalah jika proses masuk kontestasi dilakukan secara tidak benar, misalnya menabrak hukum atau hukum dimanipulasi agar bisa lolos atau mengandalkan pengaruh presiden agar aturan umur diubah di tengah jalan agar lolos jadi calon wakil presiden. Proses itu yang menjadi masalah," tandasnya.(*)
Pilpres 2024
Gibran Rakabuming Raka
Gibran
Profil Gibran
Jokowi
Markobar
University of Technology Sydney
Prabowo
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.