Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Gibran Lebih Baik dari Anak Soekarno - Soeharto, Politisi Golkar: Nggak Punya Prestasi Waktu Muda

Perbandingan antara Gibran dengan anak-anak mantan Presiden RI Soekarno dan Soeharto ini dilontarkan Politisi Golkar Nusron Wahid beberapa waktu lalu.

Editor: Alfian
ist
Anak Soekarno Megawati Soekarnoputri (kiri), anak Jokowi Gibran Rakabuming Raka (tengah), anak Soeharto Tommy Soeharto (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dianggap lebih baik dari anak Presiden Soekarno hingga Soeharto.

Perbandingan antara Gibran dengan anak-anak mantan Presiden RI Soekarno dan Soeharto ini dilontarkan Politisi Golkar Nusron Wahid beberapa waktu lalu.

Diketahui saat ini Gibran dicalonkan sebagai Cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto dan diusung sejumlah partai besar termasuk Golkar, partai dari Nusron Wahid.

Terpilihnya Gibran maju berkontestasi di Pilpres 2024 menurut Nusron Wahid karena wali kota Solo itu punya prestasi.

Sebelumnya, Politisi Partai Golkar dan anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, mengungkapkan pandangannya terkait kemungkinan anak-anak Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang menurutnya tidak memiliki prestasi, sehingga tidak cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Santai Betul! Gibran Hanya Anggap Angin Lalu Serangan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun

Baca juga: Survei Capres Terbaru : 4 Lembaga Unggulkan Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud Menang Versi Ipsos, AMIN ?

Pernyataan Nusron ini muncul seiring dengan kontroversi mengenai kemungkinan majunya anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Dulu Soekarno menjadi presiden, tapi itu tidak membuat Bu Megawati atau Pak Harto menjadi calon wakil presiden. Mengapa? Karena mereka tidak memiliki prestasi saat muda," ungkap Nusron dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Rabu (1/11/2023).

Nusron juga membahas tentang anak-anak Presiden RI-2 Soeharto yang juga tidak memiliki kesempatan menjadi cawapres.

Ia menyebutkan nama Tutut dan Titiek Soeharto sebagai putri-putri Soeharto yang tidak pernah memiliki peluang untuk menjadi cawapres.

Namun, dalam konteks yang sama, Nusron memberikan pujian kepada Gibran, menganggapnya layak maju sebagai cawapres karena keberaniannya dan pencapaiannya.

Menurutnya, keputusan Gibran untuk maju merupakan respons terhadap keinginan publik yang menginginkan generasi muda memegang peran penting dalam kepemimpinan nasional.
 
 Menanggapi pernyataan tersebut Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai, politikus Partai Golkar Nusron Wahid keliru lantaran membandingkan keturunan Presiden Soekarno, Presiden Soeharto dengan Gibran Rakabuming.

“Menurut saya, itu perbandingan yang keliru. Soeharto dan Soekarno berkuasa di sistem non-demokratis. Soekarno mungkin lebih baik dibanding Soeharto," kata Saidiman dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).

Saidiman menilai gerakan reformasi menjadi media pembendung aksi nepotisme yang menguat di era rezim Orde Baru di bawah Soeharto

“Kalau tidak ada gerakan reformasi, keluarga Soeharto tak terbendung. Dan itu bisa kembali terjadi sekarang jika tak ada komitmen moral dari Jokowi," ucapnya.

Terkait penyataan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebutkan seorang pemimpin harus melalui proses panjang dan sulit, Saidiman berpendapat definisi berproses itu tidak bermakna tunggal.

“Apa yang disebut berproses itu tentu definisinya tidak tunggal. Pengkaderan di politik tidak harus melulu dalam bentuk anggota partai. Aktif dalam urusan kemasyarakatan, bisnis, pendidikan, akademik, advokasi sosial dan lain-lain juga bagian dari proses politik secara lebih luas," ujarnya.

Saidiman menekankan bahwa masalah akan muncul jika kemudian ada cara-cara yang tidak benar dalam proses berkontestasi dalam politik. 

“Namun yang bermasalah adalah jika proses masuk kontestasi dilakukan secara tidak benar, misalnya menabrak hukum atau hukum dimanipulasi agar bisa lolos atau mengandalkan pengaruh presiden agar aturan umur diubah di tengah jalan agar lolos jadi calon wakil presiden. Proses itu yang menjadi masalah," tandasnya.

Sosok Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka atau Gibran Raka merupakan Wali Kota Solo periode masa jabatan 2021-2024. Pria kelahiran Surakarta, 1 Oktober 1987 ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Joko Widodo dan Iriana.

Ayahnya merupakan Presiden Republik Indonesia yang menjabat selama dua periode yakni pada 2014-2019 dan 2019-2024.

Gibran menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mangkubumen Kidul, Surakarta dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Surakarta.

Usai SMP, dia melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke Singapura di Orchid Park Secondary School pada 2002.

Selepas SMA, Gibran melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Singapura dan Australia.

Dia berhasil menyelesaikan pendidikannya di Management Development Institute of Singapore pada 2007 dan Insearch di University of Technology Sydney (UTS Insearch), Australia pada  2010.

Setelah itu, Gibran kembali ke Indonesia.

Dia membuka usaha bidang makanan, khususnya katering dengan nama Chilli Pari.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Gibran mendirikan pelatihan bahasa inggris untuk karyawan dengan nama House of Knowledge.

Kemudian, dia mendirikan usaha makanan yang berfokus pada martabak manis dengan nama Markobar di Solo.

Bisnis Markobar berkembang pesat.

Saat ini, Markobar berhasil memiliki 33 outlet di seluruh Indonesia.

Pada 11 Juni 2015, Gibran menikah dengan Selvi Ananda.

Dari pernikahan tersebut, Gibran dan Selvi dikaruniai dua anak, yaitu Jan Ethes Srinarendra (2016) dan La Lembah Manah (2019).

Selanjutnya, Gibran mendirikan restoran Pasta Buntel yang berfokus pada makanan Itali pada 2017.

Dia juga membuka usaha kopi CS Coffee Shop dan Ceker Ayam Bakar.

Tidak hanya usaha makanan, Gibran mendirikan usaha perbaikan elektronik atau reparasi produk khusus Apple dengan nama iColor pada 2016.

Pada tahun yang sama, dia juga membuat usaha jas hujan bernama Tugas Negara Bos.

Pada 2018, Gibran bersama temannya, Kevin Susanto juga mendirikan perusahaan startup yang berfokus kuliner bernama Goola.

Perusahaan tersebut berhasil menerima pendanaan dari Alpha JWC Ventures sebesar US$5 juta atau setara dengan Rp70 Miliar.

Setahun kemudian, Gibran kemudian berkolaborasi dengan adiknya, Kaesang Pangarep dan chef Arnold Poernomo mendirikan restoran bernama Mangkok Ku.

Tidak puas hanya mendirikan satu usaha dengan adiknya, Gibran dan Kaesang membuat produk makanan dan minuman dengan nama Kemripik dan Ngedrink, mendirikan start up kuliner Semarang bernama Madhang serta aplikasi pencari kerja, Kerjaholic.

Gibran pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo. Selain itu, dia juga didapuk sebagai Komisaris PT Rakabu Sejahtera.

Pada 2020, secara mengejutkan Gibran memulai karier politiknya.

Dia mendaftarkan diri sebagai anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di kantor dewan pimpinan cabang (DPC) Solo.

Pendaftaran tersebut bertujuan untuk masuk dalam pencalonan sebagai Wali Kota Solo pada pemilihan 2020. Gibran menyalonkan diri bersama wakilnya, Teguh Prakasa.

Keduanya diusung oleh PDIP.

Tidak hanya itu, keduanya menerima dukungan dari Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Gibran berhasil menang dengan perolehan suara sebesar 225.451 atau setara 86,53 persen dalam kontestasi politik Solo melawan pasangan Bagyo Wahyono dan FX Suparjo.

Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakasa resmi dilantik sebagai Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021.

Adapun pada 22 Oktober 2023, Gibran dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres) untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto.

Pengumuman tersebut disampaikan setalah adanya hasil rapat ketua umum partai politik koalisi Indonesia Maju (KIM).(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved