Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Santai Betul! Gibran Hanya Anggap 'Angin Lalu' Serangan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun

Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun melancarkan serangan narasi terzalimi yang coba dimainkan Gibran menyikapi sikap pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

Editor: Alfian
ist
Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Serangan demi serangan terus dilancarkan kader hingga fungsionaris PDIP kepada Cawapres Gibran Rakabuming Raka.

Terbaru, Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun melancarkan serangan narasi terzalimi yang coba dimainkan Gibran menyikapi sikap pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 itu yang seakan menunggu dipecat dari PDIP.

Namun serangan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun ini seakan hanya dianggap angin lalu oleh Gibran Rakabuming Raka lewat respon santainya.

Sebelumnya, Komarudin Watubun menyebut Gibran tak perlu mendramatisir soal status keanggotan Gibran di PDIP

Ia hanya menilai jika pihaknya memecat Gibran makan akan muncul narasi dizalimi.

"Tidak perlu didramatisir," kata Komarudin, Rabu (1/11/2023).

"Kita kan tahu itu kalau kita ambil tindakan tegas pecat nanti dia (Gibran) gunakan itu 'Waduh saya dizalimi', itu sudah lagu lama," lanjutnya. 

Baca juga: Golkar Sesumbar Prabowo-Gibran Sapu Bersih Suara di Jawa, Syaratnya Ridwan Kamil - Khofifah Gabung!

Baca juga: Hubungan PDIP - Jokowi Memanas Hasto Kecam Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot tapi Prabowo-Gibran Tidak

Komarudin mengatakan secara de facto, Gibran sudah bukan lagi kader PDIP ketika sudah mencalonkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto. 

Ia pun menyinggung sikap Gibran yang mulanya selalu menyatakan tegak lurus terhadap arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Saya dengan Pak Sekjen Mas Hasto waktu kita ngomong, 'Tidak dia pertemuan hanya sebagai Prabowo sebagai menteri dan Gibran sebagai Wali Kota' itu aja soal struktur pemerintahan," katanya.

"Waktu kita konferensi pers sikap dia jelas diulang-ulang, 'Saya hanya tegak lurus kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri'," sambungnya.

Komarudin mengatakan, Gibran justru melakukan manuver dengan mendaftarkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto. 

Maka otomatis, kata Komarudin, Gibran memang harus diberhentikan dari partainya itu. 

"Ya berarti kan kita harus berhentikan dari PDIP, itu clear," katanya. 

Gibran Rakabuming Raka membantah pernyataan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun tentang narasi terzalimi. 

Komaruddin sebelumnya menuding Gibran menunggu dipecat dari PDIP, sehingga bisa memainkan narasi terzalimi oleh partainya.

Gibran dengan tegas mengatakan, ia tak akan menggulirkan narasi seperti yang ditudingakan tersebut. 

"Nggak, kita nggak membuat narasi-narasi seperti itu," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (2/11/2023), dikutip dari Tribun Solo. 

"Tidak-tidak," tandasnya. 

Terkait hal ini, Partai Golkar yang mengusung Gibran juga telah memberikan respons terhadap tudingan tersebut. 

"Soal narasi 'saya dizalimi', ini fakta, bukan 'drakor politik', Sehingga tidak pakai narasi dan skrip drama." 

"Semua jalan atas dasar fakta saja," kata Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid, Rabu (1/11/2023).

Legislator Komisi VI DPR RI itu pun secara gamblang mempersilakan jika PDIP ingin memecat Gibran
"Itu hak dan urusan internal PDIP. Tidak usah dibuat melankolis," katanya. 

Nusron menilai, Gibran selama ini sudah menjadi sosok gentlemen yang siap menerima segala konsekuensi dari partainya. 

Sikap berani Gibran itu salah satunya juga ditunjukan saat mendatangi Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk meminta izin menjadi cawapres di Pilpres 2024. 

"Mas Gibran mendatangi Mbak Puan dan pamit baik-baik. Karena ada panggilan dari rakyat untuk menjawab kebutuhan kepemimpinan Indonesia," katanya. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved