Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Santri Tewas di Toilet

Hasil Visum Santri Tewas di Toilet Ponpes Sidrap Keluar, Tak Ditemukan Unsur Kekerasan

Dari hasil penyelidikan oleh Sat Reskrim Polres Sidrap disimpulkan bahwa RWA murni mengakhiri hidupnya.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Hasriyani Latif
Polres Sidrap
Kolase foto isi surat wasiat RWA (15) dan garis polisi terpasang di toilet pondok pesantren, Kabupaten Sidrap lokasi ditemukan RWA tewas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SIDRAP - Polisi mengungkapkan hasil pemeriksaan visum jenazah santri kelas IX inisial RWA (15) yang tewas dengan leher terikat tali di toilet Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa (PPUW), Kelurahan Benteng, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Muhalis mengatakan dari hasil penyelidikan oleh Sat Reskrim Polres Sidrap disimpulkan bahwa RWA murni mengakhiri hidupnya sendiri.

Hal itu terungkap dari hasil olah TKP, keterangan para saksi dan alat bukti yang ada.

"Tidak ada unsur kekerasan yang ditemukan. Melainkan murni korban bunuh d** dengan cara menggantungkan diri menggunakan tali," kata AKP Muhalis, Selasa (31/10/2023).

Dikatakan, hasil olah TKP juga diperkuat dengan adanya surat yang ditulis korban sebelum memilih mengakhiri hidup.

"Korban menuliskan surat terkait keinginannya untuk bunuh d***. Ada juga surat permintaan maaf ke ibunya. Diduga korban depresi. Karena di surat itu, korban bilang kalau dia merasa sering buat masalah," ujarnya.

Kronologi Kejadian

RWA pertama kali ditemukan oleh teman-temannya di dalam WC dengan kondisi badan terbujur kaku dan leher terikat tali plastik sekitar pukul 06.00 Wita.

Kapolsek Baranti Polres Sidrap, AKP Mursalim membeberkan kronologi RWA ditemukan tewas di WC pondok pesantren.

"Salah satu saksi inisial HI yang juga teman korban RWA ini mengaku melihat korban menulis sebuah surat di dalam kamar pada Minggu (29/10/2023) pukul 20.00 Wita. Surat itu kemudian diberikan ke santri AS. RWA bilang ke AS kalau suratnya jangan dibuka sebelum esok hari," tuturnya.

AKP Mursalim juga mengatakan, kalau RWA sempat berpesan ke temannya yang lain yakni YL agar memberitahu saksi HI untuk tidak mencarinya.

Baca juga: Motif Santri di Sidrap Akhiri Hidup Terungkap Lewat Surat, Minta Maaf ke Ibu Selalu Buat Masalah

"Saksi HI ini sempat was-was setelah diberitahu seperti itu, sehingga memanggil temannya inisial AR untuk menemani mencari RWA. Namun, korban tidak ditemukan," ujarnya.

Saksi HI mengaku gelisah karena tidak menemukan RWA.

Saksi HI pun pergi bertanya ke AS perihal surat tersebut. AS kemudian memberikan surat itu ke HI.

"Saksi HI ini membaca surat tersebut. Isi suratnya berbahasa Bugis " Meka lao bundir okko WC. Ajana musappaka. Bajapi Mulao WC ke dua" (Saya mau bunuh diri di WC. Jangan cari saya. Besok saja kamu pergi WC ke dua)," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved