Praktik Nikah di Pinrang
Viral Praktik Nikah Siswa-Siswi MAN Pinrang, Digelar Bak Pesta Sungguhan
Viral video praktik pernikahan adat Bugis oleh siswa-siswi MAN Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Viral video praktik pernikahan adat Bugis oleh siswa-siswi MAN Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam video berdurasi 3.33 menit itu, praktik nikah digelar seperti sungguhan.
Video praktik nikah ini sudah di nonton 188.501 tayangan dan 1.813 kali dibagikan di facebook.
Semua siswa dan guru yang terlibat menggunakan pakaian adat seperti baju bodo' dan jas tutup.
Praktik nikah yang digelar di sekolah ini dilengkapi dengan calon pengantin, kerabat pengantin, penghulu, wali, saksi, kerabat yang membawa seserahan, hingga tamu undangan.
Dekorasi pernikahan pun dirancang sedemikian rupa. Mulai dari tenda, dekorasi pelaminan, dekorasi foto pra wedding hingga adanya prasmanan makanan.
Dalam video viral itu, dimulai dengan datangnya mempelai laki-laki yang mengenakan pakaian adat pengantin berwarna hijau.
Mempelai laki-laki diantar menggunakan mobil. Kemudian langsung diapit pihak keluarga untuk masuk ke dalam pesta.
Baca juga: Curhat Nyesek Wanita Tak Diterima Kerja: Gagal Diterima Kerja Gara-gara Jerawatan Itu Rasanya . .
Terlihat pula pihak keluarga mempelai laki-laki membawa seserahan.
Pihak keluarga mempelai laki-laki disambut dengan tarian.
Setelah itu dilakukan ijab kabul.
Di mana ada penghulu dan saksi yang diperankan oleh siswa juga.
"Saya nikahkan engkau dengan seorang perempuan bernama Rani binti H Ishak yang perwaliannya diwakilkan kepada saya dengan mahar 17 ribu riyal dibayar tunai karena Allah" kata penghulu dalam video itu.
"Saya terima nikahnya Rani binti H Ishak dengan mahar 17 ribu riyal tunai karena Allah," ujar mempelai laki-laki.
Lalu penghulu bertanya, bagaimana saksi?
Saksi dan tamu undangan menjawab "Sah... ".
Setelah sah, mempelai laki-laki dipertemukan dengan mempelai perempuan.
Mereka melaksanakan proses mappasikarawa. Dalam bahasa Indonesia, tradisi ini dikenal juga dengan istilah “persentuhan pertama”.
Pasangan pengantin juga melaksanakan tradisi mammatua atau biasa disebut dengan sungkem dengan orang tua.
Selanjutnya acara khutbah nikah atau ceramah nikah. Pasangan diberikan nasihat dalam berumah tangga. Khutbah nikah ini juga dibawakan oleh siswa.
Tampak pula tamu undangan berfoto dengan pasangan pengantin dan menikmati makanan yang sudah disediakan.
Kepala MAN Pinrang, Ansyar Sangiang mengatakan, video viral tersebut merupakan salah satu praktek pernikahan dalam mata pelajaran Fiqih.
"Iya, betul. Video yang viral itu memang dari sekolah kami. Pelaksanaan praktiknya nikahnya digelar di pekarangan sekolah pada Rabu (25/10/2023) pukul 08.30 - 12.00 Wita," kata Ansyar kepada Tribun-Timur.com, Kamis (26/10/2023).
Ansyar mengatakan, pasca viralnya video ini banyak yang beranggapan kalau itu sungguhan.
"Karena memang tahapan pernikahan dan semua yang terlibat ini sudah dipersiapkan sedemikian rupa jadi seperti sungguhan. Sebelumnya guru juga sudah meminta izin ke orang tua siswa terkait praktik nikah ini," ungkapnya.
Guru Mata Pelajaran Fiqih, Hariyanti mengatakan salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran fiqih itu yakni tata cara pernikahan dalam Islam.
"Kebetulan siswa kami ini di usia yang hampir masuk pernikahan 19 tahun. Jadi kami menggelar praktik nikah seperti sungguhan ini untuk mempersiapkan mereka bagaimana mereka siap dalam berumah tangga nantinya," kata Hariyanti.
Para siswa-siswi juga diajar untuk terjun langsung dalam mempersiapkan pernikahan.
Sehingga mereka tahu bagaimana syariat dan tata cara dalam nikah dan bagaimana pernikahan adat Bugis itu.
"Ada 150 siswa dari kelas 12 Mipa 1- 12 Mipa 5 yang terlibat. Semuanya punya peran masing-masing. Mereka membentuk panitia. Ada yang jadi pengantin, penghulu, kerabat perempuan, kerabat laki-laki dan sebagainya," ujarnya.
Proses praktik nikah juga digelar seperti pernikahan sesungguhnya. Mulai dari taaruf, khitbah, mappettuada, mattala undangan, mappacci, ijab kabul, mappasikarawa dan lain sebagainya.
"Untuk acara sebesar ini tidak bisa sendiri. Jadi ini kolaborasi. Saya manfaatkan tenda yang sudah ada di sekolah untuk dijadikan tenda pengantin. Kemudian jalin komunikasi dengan alumni untuk sponsor kegiatan. Baju-baju yang digunakan itu semua sponsor alumni. Kemudian untuk prasmanan itu biaya yang dikumpulkan siswa dengan seikhlasnya," ungkapnya.
Hariyanti tidak bisa menyebutkan secara umum berapa jumlah biaya dalam praktik nikah ini.
Dikatakan, ada beberapa sponsor dan sisanya merupakan sumbangan dari siswa-siswi.
"Kami tidak memberatkan mereka. Seikhlasnya saja berapa. Uang itu kemudian mereka kelola sendiri untuk menyewa dekorasi pelaminan dan juga makanannya," ujarnya.
Wakamad MAN Pinrang, H Suharto mengatakan semua aktivitas yang dilakukan MAN Pinrang berkaitan dengan kurikulum.
Begitu juga dengan praktik pernikahan yang ada di mata pelajaran fiqih.
"Implementasinya itu pelajaran fiqih 25 persen praktek dan 75 persen teori. Untuk fiqih ini, di ujung kurikulum k13, nuansa di dalamnya bagaimana cara kita berkolaborasi dengan kearifan lokal. Ada budaya adat istiadat pernikahan dan dikombinasi dengan budaya Bugis yang tidak bertentangan dengan Islam," ungkapnya.
Suharto mengatakan, MAN Pinrang merupakan sekolah pertama yang menggelar praktik nikah yang seperti sungguhan ini di Sulawesi Selatan.
"Iya, ini yang pertama kalinya di Sulsel. Praktik nikah yang dilakukan ini untuk tingkat SMA/SMK belum ada. Ini terlaksana karena dukungan siswa dan siswi bahkan orang tua dan alumni sekolah," ujarnya.
Dia berharap, dengan adanya praktik nikah ini menjadi edukasi bagi siswa-siswi MAN Pinrang jika nantinya mereka berumahtangga. (*)
Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.