Letkol Inf Tamami Diserang
Letkol Inf Tamami Petinggi TNI dari Makassar Diserang Anak Buah, Sosok Pelaku dan Nasibnya
Letkol Inf Tamami, yang kemudian ditikam oleh anggotanya yang dikenal dengan inisial Praka DRB atau Praka Dirk Rian Bayoa.
TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang perwira menengah TNI, Letkol Inf Tamami, mengalami serangan fisik oleh seorang anggota bawahannya di Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, setelah selesai pelaksanaan apel pada Sabtu, 21 Oktober 2023.
Insiden penyerangan ini melibatkan Letkol Inf Tamami, yang kemudian ditikam oleh anggotanya yang dikenal dengan inisial Praka DRB atau Praka Dirk Rian Bayoa.
Saat apel berlangsung, Letkol Inf Tamami memberikan arahan kepada para prajurit di depannya.
Setelah selesai apel, pelaku, Praka DRB, pulang untuk mengambil senjata tajamnya, lalu kembali ke kantin tempat Letkol Inf Tamami berada.
Di sana, Praka DRB menyerang Letkol Inf Tamami dan mengenai bagian belakang kepala sebelah kanan.
Dampak serangan ini mengharuskan korban menjalani prosedur pemasangan 12 jahitan di kepala.
Diduga bahwa Praka DRB merasa tersinggung dengan ucapan kasar yang diungkapkan oleh Letkol Inf Tamami selama apel berlangsung.
Letkol Inf Tamami kini menjabat sebagai Komandan Satdik Rindam XVIII/Kasuari.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komandan Yonif 763/SBA.
Letkol Inf Tamami merupakan komandan asal Makassar yang memiliki nama lengkap Mohammad Tamami.
Ia lulus dari SMA Negeri 14 Makassar, lalu meneruskan pendidikan di Akademi Militer (AKMIL) Magelang, Jawa Tengah.
Tahun 2017, saat Tamami masih berpangkat Mayor Inf ia pernah memangku jabatan sebagai Wakil Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-K/Unifil.
Lalu tahun 2022, Tamami pernah menyandang jabatan sebagai Kasiops Korem 062/Tarumanegara.
Kemudian baru-baru ini, pada Juni 2023, Letkol Inf Tamami menyerahkan jabatannya sebagai komandan Batalion Infantri (Dan Yonif) 763/Sanetia Buerama Amor (SBA) pada Letkol Inf Imam Porwoko.
Setelah itu, komandan TNI ini memangku jabatan baru sebagai Dansatdik Secata Rindam XVIII/ Kasuari.
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVIII Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan mengaku, pihaknya kini masih melakukan pengecekan internal terkait kasus tersebut.
"Nanti informasi lebih jelasnya akan saya informasikan ke rekan-rekan wartawan agar informasi jangan simpang siur," ujar Syawaludin.
Dia membantah kejadian pembacokan itu dipicu perkataan rasis yang dilontarkan korban kepada pelaku.
"Kata rasis itu saya tegaskan tidak ada. Cuma yang saya bilang tadi, nanti dicek secara jelas sehingga informasi dari kami, khususnya dari saya, dari Kodam (Kodam XVIII Kasuari). Informasinya satu, tidak terjadi pembiasan atau dipolitisisasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Syawaludin.
"Intinya akan kami sampaikan keterangan resmi, agar tidak terjadi simpang siur beritanya," katanya menyambung.
Dia menyampaikan, pelaku saat ini telah ditahan Pohan Pomdam XVIII Kasuari untuk menjalani pemeriksaan atas kejadian tersebut.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.