Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Soulmate Jokowi Tapi Ahok 'Ceramahi' Gibran Bakal Cawapres Prabowo : Wali Kota Saja Baru 3 Tahun!

Menurut Ahok sosok Gibran yang juga putra sulung dari Presiden Jokowi ini masih memiliki keterbatasan pengalaman sebagai pemimpin.

Editor: Alfian
ist
Ahok menyebut Gibran belum berpengalaman untuk maju sebagai Cawapres maupun Capres. Sebelumnya diisukan jika Prabowo akan menggandeng putra sulung Jokowi itu sebagai cawapres. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dikenal dekat dengan Jokowi tapi Ahok melontarkan pandangan yang mengisyaratkan tak mendukung Gibran Rakabuming maju sebagai Cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Eks-Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang dikenal dengan nama Ahok, ikut mengomentari potensi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang disebut-sebut akan maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Menurut Ahok, putra sulung dari Presiden Joko Widodo ini masih memiliki keterbatasan pengalaman sebagai pemimpin, sehingga kemampuannya belum teruji secara cukup matang.

"Gibran belum teruji dan berpengalaman. Jadi Wali Kota saja baru dua atau tiga tahun. Dia belum teruji," kata Ahok di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Untuk memimpin negara sebesar Indonesia Ahok meneybut dibutuhkan lebih dari sekadar pengalaman di tingkat nasional maupun provinsi.

Baca juga: Jejak Anies Baswedan Saat Sekolah, Bertugas Seksi Kematian Hingga Terpilih Ketua OSIS Se-Indonesia

Seseorang harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang tata negara dan pengelolaan pemerintahan yang kompleks.

"Kalau belum punya pengalaman dan anda maju presiden atau wakil presiden, nanti anda nggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba loh," ucapannya.

"Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju di tahun 2045, mana boleh kita kasih ke orang yang coba-coba," lanjut Ahok.

Di sisi lain, Ahok tidak bermaksud merendahkan Gibran atau generasi muda lainnya yang terlibat dalam politik.

Menurutnya, anak muda memiliki potensi kreativitas yang besar.

Namun, dalam konteks tata negara, seorang pemimpin harus memiliki pemahaman mendalam tentang konstitusi.

Bukan hanya tentang keberanian maju, tetapi juga tentang rekam jejak yang jelas dan komprehensif.

"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita nggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja," ucapnya.

Terlebih lagi, tambah Ahok, untuk menjadi pemimpin Indonesia diperlukan keberanian yang luar biasa.

Pasalnya, tantangan yang dihadapi sangat kompleks, terutama dalam upaya memberantas korupsi.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved