Tragedi Keluar Grup Whatsapp
Viral di Bantul Menantu Keluar Grup Whatsapp Mertua Jadi Sasaran Penikaman Hingga Tewas
Adapun korban berinisial J (65) warga Gedongsari, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta .
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar viral dari Bantul, Yogyakarta, seorang mertua tewas ditikam lantaran menantunya keluar dari grup whatsaap.
Kejadian ini bikin geger warga Bantul, Yogyakarta dan juga bikin geger netizen di media sosial.
Dikabarkan sang menantu tergabung dalam grup whatsapp laku tirakat yang kemudian memilih keluar.
Namun keputusannya keluar grup whatsapp membuat mertua perempuannya meregang nyawa.
Penganiayaan hingga berujung tewasnya korban terjadi pada Rabu (27/9/2023) lalu.
Adapun korban berinisial J (65) warga Gedongsari, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta .
Pelakunya tiga orang pria berinsial D, M, dan R melakukan penikaman di ladang.
Motif utama ketiga pelaku melakukan penganiayaan berujung kematian lantaran menantu korban keluar dari grup WhatsApp laku tirakat.
Kejadian ini bermula saat ketiga pelaku D (55) alias Pendek, M (51) alias Sentit dan R (51) alias Bono, semuanya warga Ngeblak, beberapa kali berencana membunuh Surono, menantu J.
"Saksi Surono keluar dari grup WhatsApp 'Laku Tirakat'. Atas kejadian ini mengeroyok, atau menganiaya mertua Surono yakni Jumirat," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana di Mapolres Bantul Rabu (18/10/2023).
D memerintahkan kepada M dan R untuk membunuh dengan kalimat kono gek mangkat, digoleki, digepuki nganti mati (segera berangkat, cari dan pukuli sampai mati).
Keduanya bertemu J dan langsung melakukan penganiayaan hari Rabu (27/9/2023).
"Rabu pagi M dan R melihat mertua Surono di pinggir jalan dan kemudian keduanya menganiaya korban. Lalu ada saksi yang lihat dan keduanya ternyata kabur ke rumah D," kata Jeffry.
Barang bukti yang diamankan berupa satu unit motor, pipa batang besi dengan panjang 65 cm dibungkus karung plastik, pipa berisi cor semen, helm, pakaian yang dikenakan pelaku.
Aliran Sesat di Sulsel
Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam dan remaja masjid melaporkan keberadaan Bab Kesucian Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Mapolres Gowa, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (6/1/2023).
Ormas Islam tersebut tergabung dalam aliansi Penjaga Aqidah yang terdiri dari beberapa Ormas antara lain Front Persaudaraan Islam (FPI), Hipermas, Remaja Masjid, dan PA 212.
Mereka disambut langsung oleh Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Gowa di depan Mapolres Gowa.
Syaiful perwakilan Ormas Islam mengatakan kedatangan mereka untuk silaturrahmi sekaligus berkoordinasi dengan Polres Gowa sekaitan dengan adanya dugaan aliran sesat tersebut.
"Kami datang besilaturrahmi sekaligus berkoordinasi langkah hukum dengan Polres Gowa terkait adanya dugaan aliran sesat yang menamakan dirinya sebagai Yayasan Nur Mutiara Mukrifatullah," ujarnya.
Ia menegaskan pihaknya menolak ajaran-ajaran yang menyimpan dari pada aliran ahlussunnah wal jamaah.
"Alhamdulillah langkah hukum dari kepolisian telah berjalan, kami umat Islam hanya untuk memonitoring saja," ucapnya.
Dia mengaku sebelumnya telah menggelar rapat bersama di Kantor MUI Sulsel di Makassar dan membahas terkait dugaan aliran sesat itu.
"Selama ini kan MUI Sulsel berpacu sama data MUI Sumatera Barat, sekaligus juga yang ada di Malaysia dan Singapura," katanya.
Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Membantah
Beredar informasi sebuah aliran di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga aliran sesat, Selasa (2/1/2023).
Aliran itu diduga sesat lantaran melarang pengikutnya memakan ikan dan daging.
Bahkan beredar informasi juga bahwa tidak dianjurkan shalat.
Informasi tersebut beredar luas di jagat maya atau media sosial seperti instagram.
Dugaan aliran Bab Kesucian itu di bawah naungan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.
Ketua MUI Gowa, KH Abu bakar Paka mengatakan saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi tentang hal tersebut.
"MUI Gowa sementara mengumpulkan informasi tentang hal tersebut," ujarnya
Temuan dugaan aliran sesat itu dari MUI Sulsel beberapa waktu lalu.
Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Wayang Hadi Kesumo (48) angkat bicara soal tudingan ajarannya diduga aliran sesat.
Hadi merantau ke Gowa sejak 2011. Berselang beberapa waktu ia pun mendirikan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah beridiri 2019.
Bang Hadi membantah soal dugaan aliran sesat tersebut.
Dia mengaku, pihak MUI Sulsel tidak pernah klarifikasi dan berkoordinasi dengannya.
Apalagi, setelah viralnya di dunia maya tentang aliran yang diajarkan Hadi diduga sesat.
"Yang memviralkan itu, saya baca dari (komentar) MUI Sulsel, nah, mereka dari pihak MUI tidak pernah klarivikasi, tidak pernah datang menanyakan," ujarnya saat ditemui, Selasa (1/1/2023).
Ia juga menyayangkan dan menganggap sepihak orang yang mengambil foto tanpa izin lalu menulis kata-kata dugaan sesat.
"Bagaimana mengatakan sesat, hanya mengambil gambar, mengambil foto, lalu menuliskan kata-kata sesat tanpa klarivikasi, tampa bertanya, itukan sepihak," katanya.
"Apabila saya sesat seharusnyakan dibimbing, kalau melihat yang salah, bukan menyalahkan, memperbaiki yang salah bukan dengan cara yang salah. Apalagi mengambil gambar tanpa izin, memposting di media sosial, meletakkan kata-kata sesat itu bagaimana," sambungnya.
Ia mengaku merasa dirugikan tentang tudingan yang menyebar luas di dunia maya.
Apalagi menurutnya, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah memiliki surat dari Kemenkumham
Dia membantah soal tudingan melarang salat. Begitupun dengan pelarangan atau mengharamkan memakan daging dan ikan.
Hadi pun menanyakan bukti dirinya sesat. Begitu pula dengan tentang mengharamkan makan daging dan ikan.
"Itu tidak benar sama sekali (pelarangan salat). Mana buktinya itu saya mengatakan sedemikian, itukan tuduhan yang tidak berdasar, tidak valid. Berbicara itukan harus ada datanya," jelasnya.(*)
Heboh Ayah dan Anak di Maros Bunuh Ipar, Terancam 15 Tahun Penjara |
![]() |
---|
114 Anak 40 Lansia Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Kebakaran Sorowako, Damkar Selidiki Penyebab |
![]() |
---|
Kejar Mimpi Makassar dan Komunitas Jalan Bareng Ajak Anak Muda Tebar Harapan Lewat Langkah Kecil |
![]() |
---|
Air Terjun Bissappu Wisata Alam Cantik di Bantaeng, Akses Mudah dan Fasilitas Lengkap |
![]() |
---|
Lowongan Kerja Trakindo Utama Buka Lowongan Kerja 14 Posisi, Terima Tamatan SMA D3 S1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.