Harga Beras Naik Petani Senang
Harga Beras di Bulukumba Tembus Rp13 Ribu Per Liter, Pemkab Antisipasi Dampak Kemarau
Kenaikan harga beras ini terjadi sejak musim kemarau melanda daerah tersebut, yang menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - Saat ini, petani di Kabupaten Bulukumba merasa lega karena harga beras telah naik.
Mereka bersyukur akan peningkatan ini.
Harga beras di Kabupaten Bulukumba paling rendah sekitar Rp10 ribu per liter untuk jenis premium, sementara yang berkualitas lebih tinggi dapat mencapai Rp13 ribu per liter.
Kenaikan harga beras ini terjadi sejak musim kemarau melanda daerah tersebut, yang menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen.
Kendati dengan naiknya harga beras, Dinas Pertanian Bulukumba telah mengambil langkah proaktif untuk melindungi petani di wilayah ini dari dampak yang mungkin ditimbulkan oleh fenomena El Nino.
Mereka telah bekerja keras untuk menemukan solusi guna membantu petani di daerah tersebut mengatasi masalah kekeringan yang bisa diakibatkan oleh El Niño.
"Kami telah mempersiapkan strategi untuk melindungi petani dari potensi dampak El Niño, dan kami akan mulai menerapkannya pada tahun depan," kata Tayyeb Manangkasi, Kepala Dinas Pertanian Bulukumba, pada Jumat (13/10/2023).
Dia menyadari bahwa sawah-sawah yang sudah terkena dampak kekeringan tahun ini sulit diselamatkan, oleh karena itu pemerintah setempat menawarkan bantuan benih kepada kelompok petani dari pusat dan provinsi untuk musim tanam berikutnya. Benih ini memiliki siklus pertumbuhan yang pendek sehingga bisa segera dipanen.
Selain itu, petani diarahkan untuk mengikuti program Asuransi Usahatani Tanaman Pertanian (AUTP) untuk melindungi hasil panen mereka.
Koordinasi juga dilakukan dengan pihak terkait untuk mengoptimalkan distribusi air ke jaringan tersier berdasarkan kebutuhan petani.
"Kami mendorong petani agar menanam lebih awal untuk menghindari musim kemarau," tambahnya.
Solusi lainnya adalah memberikan kesempatan kepada petani yang lahan sawahnya berada di daerah rawan krisis air untuk segera memulai penanaman mereka.
Di Bulukumba, banyak area persawahan yang berada di wilayah yang rawan kekurangan air.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.