Polsek Bontoala Digeruduk Warga
Datangi Polsek Bontoala, Keluarga Sebut Kematian Muhammad Revan Penuh Kejanggalan
Puluhan warga berteriak-teriak, untuk menanyakan ihwal kematian remaja bernama Muhammad Revan (16).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan warga mendatangi Mapolsek Bontoala, Jl Masjid Raya, Kota Makassar, Senin (9/10/2023) malam.
Kehadiran mereka sambil berteriak-teriak, untuk menanyakan ihwal kematian remaja bernama Muhammad Revan (16).
Pasalnya, Revan yang sebelumnya dikabarkan meninggal dunia karena kecelakaan di Jl Veteran Utara, Pasar Kalimbu, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, 4 Agustus lalu.
Namun belakangan, kematian Revan itu dianggap janggal oleh keluarga korban.
Hal itu lantaran, keluarga korban mendapatkan informasi adanya dugaan luka bekas penganiayaan di tubuh Revan.
Ibu korban, Irayanti (37) mengatakan, saat itu dirinya tengah tertidur lelap di rumahnya.
Tiba-tiba datang teman Revan berteriak meminta tolong.
"Ada temannya datang ke rumah teriak minta tolong bilang kecelakaan anakku. Anakku saat itu nabilang mau pergi beli nasi kuning," kata Irayanti.
Namun lanjut Irayanti, dirinya mendapat kabar jika motor putranya ditendang orang tidak dikenal.
"Infonya motor anak saya ditendang hingga terjadi kecelakaan," ujarnya.
Setelah itu, Revan dibawa ke rumah sakit Pelamonia untuk mendapatkan perawatan medis.
Saat sampai di rumah sakit, Irayanti kaget mendengar pengakuan dokter yang mengatakan anaknya diduga dianiaya.
"Saat itu anak saya dibawa ke RS Pelamonia. Kemudian dokter bilang tidak kecelakaan ini. Dikeroyok ini. Dokter bilang begitu," ungkap Irayanti.
"Saat diperiksa dokter itu dibagian kepala, kemudian matanya lebam ada cairan warna kuning di telinganya keluar," terangnya.
Dia mengungkapkan, ada beberapa luka yang dialami anaknya mulai kaki hingga kepala.
"Mata kanan lebam, kemudian keluar darah dari hidung, ada carian keluar dari telinga, sama kaki bocor," bebernya.
Dari situlah dia yakin bahwa anaknya meninggal dunia akibat pengeroyokan.
"Saya yakin anak saya dikeroyok melihat mata sama kepala. Korban berempat, tapi yang satu sadar," sebutnya.
Ia pun berharap agar Polsek Bontoala dapat mengungkapkan kasus kematian anaknya itu secara transparan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.