Sosok Soleh Eko Siswa SMK Tak Malu Jadi Pemulung, Dikenal Pelajar Tekun di Sekolah

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Soleh Eko siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kini viral di media sosial.

Ia merupakan siswa SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul, Yogyakarta.

Kisahnya viral lantaran tak malu menjadi pemulung sepulang sekolah.

Bahkan Soleh Eko seringkali menggunakan seragam sekolah saat pergi memulung.

Aktivitas ini dikerjakan setiap harinya.

Kepala Sekolah SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul, Supater Murbo Prihadi mengatakan, Soleh Eko Wibowo berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Ia merupakan tergolong siswa SMK biasa, namun memiliki ketekunan.

Supater Murbo Prihadi juga membenarkan jika Soleh Eko Wibowo sering memulung barang bekas untuk dijual sepulang sekolah.

Hal itu dilakukan siswanya karena untuk kebutuhan sekolah.

Ia mengatakan Soleh Eko Wibowo pun sudah mendapatkan bantuan dari donatur.

Selain itu, siswa SMK kelahiran 27 September 2003 ini suka menghabiskan waktu sekitar satu jam memanfaatkan WiFi sekolah untuk mengedit animasinya.

Pihak sekolah pin mendukung hobinya tersebu mengharapkan siswanya dapat menambah pendapatannya sebagai kreator konten.

"Dia betah di sekolah, pas sudah jam pulang dia manfaatin WiFi dulu untuk buat animasi dan komik," kata Supater.

Dia berharap, anak didiknya ini bisa sukses dan membantu perekonomian keluarganya.

Ingin Bantu Orangtuanya

Pekerjaan pemulung ini dia lakukan dengan tekun demi membantu keluarganya dan membiayai kebutuhan sekolahnya.

Soleh Eko bahkan begitu peduli dengan seragam sekolahnya.

Ia tak takut jika seragamnya kotor akibat pekerjaannya.

Soleh Eko harus memilah satu per satu sampah yang dia temukan untuk mencari barang bekas yang bisa dijual.

Setelah berhasil mengumpulkan barang-barang bekas tersebut, dia membawanya dalam satu kantong plastik besar dan bergegas pulang ke rumah dengan sepeda putihnya.

Setiap hari, Soleh Eko harus menempuh perjalanan sejauh 15 km dari sekolahnya, SMK Teruna Jaya 1 di Gunungkidul.

Selama perjalanannya pulang, jika dia menemukan gelas plastik di jalan, dia juga memungutnya.

Soleh Eko tinggal di Padukuhan Jeruklegi, Kelurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta.

Barang-barang bekas yang dia kumpulkan kemudian dijual ke pengepul.

Dari pekerjaannya ini, dia mampu menghasilkan sekitar Rp 15 hingga Rp 25 ribu setiap harinya.

"Saya tidak merasa malu dengan pekerjaan ini. Nanti barang bekas ini dikumpulkan di rumah, lalu dijual," ujarnya, Senin (25/9/2023).

Biasanya penghasilan ia dapatkan antara Rp 15.000 sampai Rp 25.000.