Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anies Cak Imin di Makassar

Panitia: Sejuta Warga Sulsel Padati Gerak Jalan Gembira, Cak Imin Rayakan Ultah, Kata-kata Anies

Panitia klaim peserta lebih dari satu juta orang memadati sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kartini, Jalan Chairul Anwar, Jalan Amanagappa

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ansar
KoReAn
Bacawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bersama Ketua KoReAn Muhammad Ramli Rahim  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jutaan masyarakat Sulsel hadiri jalan gembira bareng Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu (24/9/2023) pagi.

Pantauan Tribun-Timur, tak ada sedikitpun aspal terlihat dari atas jembatan panggung di depan Monumen Mandala sepanjang jalan dipenuhi masyarakat. 

Parkiran Pelamonia dan area Monumen Mandala menjadi wadah menampung kelebihan massa.

Lebih dari satu juta orang memadati sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kartini, Jalan Chairul Anwar, Jalan Amanagappa hingga Jalan Ince Nurdin. 

Massa saat bergerak sangat lambat, bahkan nyaris tak bergerak.

"Kehadiran satu juta masyarakat Sulsel adalah fakta bahwa masyarakat Sulsel menginginkan perubahan," kata Anies Baswedan.

Sementara Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang merayakan ulang tahunnya, hadir di tengah-tengah massa masyarakat.

"Kita dilarang kampanye di masjid, tapi di masjid-masjid kita selalu terdengar kata AMIN" kata Muhaimin Iskandar

Tamsil Linrung yang menjadi ketua panitia meyakini jumlah massa lebih dari satu juta 

"Kalkulasi sangat jelas, Nasdem, PKB, PKS dan Relawan totalnya lebih dari satu juta dan hari ini terlihat jelas dilapangkan" kata Tamsil Linrung

Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies yang menjadi penanggung jawab seluruh kegiatan Anies Baswedan di Sulsel mengaku sempat khawatir

"Sejujurnya kami sempat khawatir, meskipun kupon tersalur lebih satu juta tapi kami tetap khawatir karena tekanan sempat kami rasakan, tapi hari ini semuanya menghilangkan kekhawatiran itu dan kita sukses mencatat sejarah baru, satu juta massa jalan gembira," kata Muhammad Ramli Rahim yang menjadi komandan 259 simpul relawan Anies di seluruh Indonesia.

Daftar Tokoh yang Hadir

Sejumlah tokoh mendampingi Anies Baswedan dalam acara Jalan gembira di Kota Makassar.

Mereka antara lain dua ketua umum partai politik pengusung Anies Baswedan.

Keduanya yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKS) Muhaimin Iskandar, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.

Dari Partai Nasdem hadir Wakil Ketua Umum Ahmad Ali.

Adapula senator DPD RI sekaligus ketua panitia jalan gembira, Tamsil Linrung.

Tiga ketua parpol pengusung level Sulsel, masing-masing DPW PKS Amri Arsyid, PKB Sulsel Azhar Arsyad, Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu.

Wakil Ketua DPRD Sulsel Fraksi Nasdem Syaharuddin Alrif, Wakil Ketua DPRD Sulsel Fraksi PKS Muzayyin Arif.

Ketua Panitia Jalan Gembira pasangan bakal calon presiden Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar di Kota Makassar, Tamsil Linrung, mengklaim ada satu juta orang yang mengikuti kegiatan tersebut pada Minggu (24/9/2023).

Tamsil Linrung mengatakan, satu juta peserta Jalan Gembira Anies – Muhaimin berasal dari masyarakat umum dan massa partai politik maupun simpul relawan yang menyemut di Monumen Mandala Makassar.

“Kalkulasi sangat jelas, Nasdem, PKB, PKS dan relawan totalnya lebih dari satu juta dan hari ini terlihat jelas di lapangan,” kata Tamsil Linrung.

Terkait dengan total hadiah yang disiapkan, Tamsil jamin mereka datang bukan pengaruh hadiah.

Namun, kata Tamsil, karena sebagian besar masyarakat sulsel inginkan perubahan dan di Anies - Muhaimin lah pilihan itu.

"Masyarkat Sulsel sangat cerdas, mereka datang bukan karna hadiah akan tetapi karna mayoritas dari mereka inginkan perubahan, saya optimis Anies - Muhaimin menang di Susel," kata Tamsil.

Sebagai inisiator Jalan Gembira, Tamsil Linrung menyampaikan terima kasih ke warga Sulsel atas kehadirannya ikut berpartisispasi di jalan gembira

"Saya berterima kasih kegiatan jalan bersama pak Anies-Cak Imin sukses. Jumlah peserta tembus 1 juta lebih, ini luar biasa. Estimasi saya komunikasi sama Partai Nasdem ditas 300 ribu, sedangkan PKS 100 ribu lebih dan PKB 100 ribu lebih. Selebihnya masyarakat umum dan relawan," kata inisiator Jalan Gembira Tamsil Linrung

Anies Baswedan: Ewako Makassar

Anies Baswedan menjadi pusat perhatian saat pembukaan gerak jalan gembira yang di adakan di Kota Makassar, Minggu (24/9/23).

Bagaimana tidak, bakal calon presiden (bacapres) jni menggunakan baju yang hampir mirip dengan seragam PSM Makassar.

Terlihat saat mantan Gubernur DKI Jakarta ini tiba di lokasi sekitar pukul 07:19 Wita.

Anies yang baru tiba membuat orang salah fokus dengan baju yang dikenakannya.

Sebab, di lengan baju tersebut terdapat garis yang mengelilingi lengan berwarna emas.

Ditambah dengan warna merah maroon yang digunakan pada kaos oblong Anies sekilas terlihat mirip dengan Jersey PSM Makassar di musim lalu.

Letak perbedaannya beradapa banyak banyaknya lingkaran garis pada baju Anies.

Dimana lengan jersey baju PSM hanya ada 1 lingkaran, sedangkan Anies memiliki 2 lingkaran yang mengelilingi lengannya.

Dan perbedaan selanjutnya berada di depan baju Anies itu sendiri yang bertuliskan Ewako.

Anies dalam sambutannya sambil mengangkat satu tangannya dan berteriak.

"Ewako! Selamat pagi Makassar,"teriak Anies kepada masyarakat yang hadir.

Sontak saja, teriakan Anies tersebut langsung direspon oleh seluruh masyarakat.

"Ewako, ewako, ewako," teriak dari para massa yang hadir.

Selanjutnya, Anies kembali mengkampanyekan dirinya kepada 1 juta masyarakat yang hadir.

"Harga pangan murah atau mahal? Mahal? Mau diteruskan?,"kata Anies.

"Mau berobat gampang atau sulit? Sulit? Murah atau mahal? Mahal? Mau diteruskan?,"tanya pria berusia 54 tahun ini.

Warga dan simpatisan yang mendengar inipun langsung berteriak serentak.

"Kami ingin perubahan, kami ingin perubahan," teriak para massa.

Anies Baswedan: Sulsel Inginkan Perubahan

Anies Baswedan menyampaikan Jalan Gembira hari ini tidak menampilkan atraksi semacam itu dalam momen hajatan politik.

Sentilan itu disampaikan Anies Baswedan saat berorasi di hadapan jutaan masyarakat Sulsel dalam acara bertajuk 'Gerak Jalan Gembira' di Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu (24/9/2023).

"Yang berkumpul di sini, tidak perlu pakai pesawat yang melewati di atas kita. Tetapi kita bisa berkumpul, menunjukkan lebih banyak warga yang datang untuk mengirimkan pesan bagi seluruh Indonesia," kata Anies Baswedan.

Ucapan itu pun disambut tepuk tangan oleh peserta gerak jalan gembira, termasuk petinggi-petinggi partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Di antaranya, Waketum Nasdem Ahmad Ali, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, hingga Ketum PKB yang sekaligus Bacawapres pasangan Anies, Muhaimin Iskandar.

Anies Baswedan mengklaim, jutaan masyarakat Sulsel menginginkan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dan makmur.

"Kehadiran satu juta masyarakat Sulsel adalah fakta bahwa masyarakat Sulsel menginginkan perubahan," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sementara itu, Cak Imin menyampaikan bahwa dirinya ingin mengubah nasib Indonesia di masa yang akan datang.

Ia menyebut masyarakat Sulsel, khususnya Makassar menginginkan perubahan.

"Hari ini kita melihat keinginan besar bangsa kita, tidak boleh kita berhenti, tetapi kita harus berubah ke arah yang lebih makmur dan sejahtera," ucapnya.

Dengan berpasangan dengan Anies Baswedan, Cak Imin berkomitmen bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih makmur dan sejahtera.

"(Pilpres) 2024, Insyaallah saya bersama Mas Anies Baswedan akan merubah Indonesia menjadi lebih adil dan makmur," tandasnya.

Anies Singgung biaya politik

Anies Baswedan ingin membereskan pembiayaan Poltik yang ada di Indonesia.

Hal ini di ugkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat berada di Unhas.

Dalam bedah gagasan dan visi pemimpin bangsa di Universitas Hasanuddin (Unhas), Minggu (24/9/23).

Saat itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prof Sukri Tamma bertanya kepada Anies.

Kondisi di daerah memiliki kaitan dengan Partai politik, dan jika terpilih akan dikelilingi oleh partai-partai politik.

Olehnya, Lanjut prof Sukri, Bagaimana memastikan, urusan otonomi daerah yang didominasi dikelola oleh anggota partai sebagai kepala daerah atau punya afiliasi partai betul-betul akan jalan dalam kerangka tersebut.

"Bukan menjadi perpanjangan tangan dari para politisi yang ada di pusat ke daerah,"tanya Prof Sukri.

Lantas Anies pun menjawab, terdapat 1 hal penting yang harus dibereskan yaitu pembiayaan partai politik.

Menurutnya, hingga hari ini pembiayaan politik tidak ada yang mau menyentuh.

"Dalam kenyataannya menjalankan universitas pak rektor tau persis ongkosnya jelas. Tenaga adminnya, listriknya,airnya itu ada,"katanya.

Menurutnya, saat ini orang menganggap partai politik yang memiliki biayanya pemerintah tutup mata.

Sehingga terkesan tidak peduli bagaimana harus menutupi biaya-biaya tersebut.

"Menurut kami sudah harus ada reform disitu sehingga parpol bisa beroperasi dengan sehat dan tidak menugaskan walikota, bulati, gubernur, Anggota DPR untuk melakukan fundraising,"ungkapnya.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, tak ada partai yang tidak memerlukan biaya didalamnya, semuanya memerlukan biaya.

"Mereka semua dapat tugas karena partainya harus dibiayai, sementara kita ramai-ramai tutup mata seakan paratai tidak perlu biaya," ujarnya

"Ya tidak bisa pak, paratai juga harus bayar listrik, telepon, staf, itu fakta,"ungkapnya.

Lanjut Anies, selama pembiayaan tersebut tidak dipikirkan secara serius maka tak akan ada jalan.

"Selama pembiayaan ini tidak dipikirkan dengan serius dan politikal fainancing party fainancing, its nothing new,"jelasmya.

Dan menurutnya, semua negara demokrasi melakukan hal tersebut dan memiliki aturan terkait pembiayaan partai.

"Disemua negara demokrasi pasti ada pengaturan itu, nah kita harus masuk wilayah itu untuk menyelesaikan problem bagaimana kepala daerah itu dikendalikan dari pusat,"kata dia. 

Adapun akademisi Unhas yang hadir yakni:

1. Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa

2. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas Prof Sukri Palutturi

3. Wakil Rektor Bidang Kemitraan Inovasi, Kewirausahawan dan Bisnis, Prof Adi Maulana

4. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prof Sukri Tamma

5. Fakultas Hukum Unhas Prof Said Karim

6. Kepala Pusat Studi Perubahan Iklim Unhas Dr M Rijal Idrus

7. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prof Abdul Hamid Paddu. (*/tribun-timur.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved