Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Luwu Utara Siapkan Rp10 M Tangani El Nino, Gowa Bakal Bangun Sumur Bor

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara menyiapkan anggaran Rp10 M menangani el nino.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sudirman
Ist
Bupati Luwu Utara Indah Putri dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara menyiapkan anggaran Rp10 M menangani el nino.

Hal ini disampaikan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani saat ditemui Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (14/9/2023).

"Kalau BTT totalnya sekitar Rp 10 Miliar," tegas Indah Putri Indriani.

Sebagai langkah awal, Indah Putri Indriani akan melakukan assesmen untuk identifikasi awal yang jadi kebutuhan. 

Indah Putri ingin cadangan pangan daerah cukup hingga periode musim hujan yang akan datang.

"Kalau terkait kekeringan salah satu solusinya kan pompanisasi. Perlu kita pahami bahwa beberapa daerah pompanisasi mungkin menyelesaikan spot tertentu, tapi tidak untuk wilayah tertentu," kata Indah Putri Indriani.

Indah melanjutkan, sejauh ini wilayah Lutra masih dalam periode hujan. 

Namun di wilayah Seko dan Rampi curah hujan mulai menurun.

"Wilayah ini juga irigasi teknisnya belum terbangun semua. Untuk daerah irigasi teknis dan sumber airnya masih bagus seperti daerah Bone-Bone, Masamba, Mappadecceng, belum terasa sekali karena masih ada air dan curah hujan yang masih terjadi," jelah Indah.

Periode April - September masih subur bagi Lutra. 

Namun, produksi tanaman pangan berpotensi terancam pada Oktober - Maret mendatang.

"Selama ini mengandalkan tadah hujan, pertanian tadah hujan, memang ada beberapa mengandalkan irigasi teknis," sambungnya.

Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membeberkan BTT di wilayahnya diperuntukkan pembuatan sumur bor di beberapa titik. 

Pihaknya bersama TNI mulai memetakan titik sumur bor.

"Kalau kita sih pertama di Bajeng, Bontonompo, daerah tinggi seperti Manuju dan Pattalassang," Kata Adnan Purichta Ichsan

Adnan mengaku terakhir kali Gowa diguyur hujan pada Juli lalu. 

Setelahnya tak ada lagi hujan hingga September 2023.

"Antisipasi yang kita lakukan salah satunya mengidentifikasi lahan-lahan produktif untuk ditingkatkan produktivitasnya dan itu sudah dilakukan," jelas Adnan Purichta.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved