Pria Nyaris Nikahi Wanita Jadi-jadian Dikenalnya di Facebook, Tips Agar Tak Tertipu Pilih Pasangan

TRIBUN-TIMUR.COM - Peristiwa viral terjadi di Desa Jago, Jonggat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Seorang pria berusia 30 tahun yang dikenal dengan inisial SN hampir saja menikahi seseorang yang ternyata memiliki identitas yang berbeda dari yang dia kira.

Pasangan yang dianggapnya perempuan, ternyata adalah seorang laki-laki.

Kisah ini bermula ketika SN dan calon pasangannya yang menggunakan nama Nisa Erlina berkenalan melalui media sosial, khususnya Facebook.

Setelah berkomunikasi secara intensif, mereka memutuskan untuk melangsungkan pernikahan, dan SN membawa Erlina ke rumahnya.

Semuanya berjalan lancar hingga proses syukuran (merangkat), yang merupakan bagian dari tradisi masyarakat Sasak dalam malam pernikahan pada Jumat (8/9/2023) malam.

Baca juga: Sudah Minta Mahar Emas Agar Bisa Dijadikan Istri, Nisa Erlina Ternyata Seorang Laki-laki

Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah selabar, di mana pihak keluarga perempuan diberitahu tentang pernikahan tersebut.

Namun, peristiwa yang mengejutkan terungkap saat selabar dilakukan dan pihak keluarga perempuan mengungkapkan bahwa pengantin wanita sebenarnya adalah seorang laki-laki.

Insiden ini tentu saja mengguncang SN dan keluarganya yang sama sekali tidak menduga akan hal ini.

"Ketika kami berbicara dengan pihak keluarga perempuan, barulah kami mengetahui bahwa pengantin wanitanya adalah seorang laki-laki. Oleh karena itu, pengantin wanita yang ternyata adalah laki-laki saat ini telah dikembalikan kepada keluarganya," kata Kepala Dusun di Desa Jago, M Toha.

Tips tak tertipu dalam pilih pasangan

Untuk menghindari tertipu dalam memilih pasangan, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda:

1. Kenali diri Anda:

Pahami diri Anda dengan baik, termasuk nilai-nilai, kebutuhan, dan harapan dalam sebuah hubungan. Ini akan membantu Anda mengenali pasangan yang cocok dengan Anda.

2. Pelajari Sejarahnya:

Lakukan penelitian tentang latar belakang pasangan Anda, termasuk riwayat pribadi, pekerjaan, dan kehidupan sosialnya. Pastikan Anda tahu dengan siapa Anda berkencan.

3. Perhatikan konsistensi:

Amati apakah perilaku dan kata-kata pasangan Anda konsisten dari waktu ke waktu. Ketidakjelasan atau perubahan sikap yang tiba-tiba bisa menjadi tanda peringatan.

4. Percayai insting Anda:

Jika Anda merasa sesuatu tidak benar atau tidak nyaman dalam hubungan, percayai insting Anda. Jangan abaikan perasaan Anda.

5. Komunikasi terbuka:

Jalin komunikasi yang terbuka dengan pasangan Anda. Diskusikan harapan, kekhawatiran, dan perasaan Anda secara jujur.

6. Pertimbangkan pengalaman teman dan keluarga:

Mintalah pendapat dari teman-teman atau anggota keluarga yang Anda percayai. Mereka bisa memberikan perspektif yang objektif.

7. Waspadai tanda-tanda kecurangan:

Awasi tanda-tanda kecurangan seperti ketidakjujuran, penipuan, atau perilaku yang meragukan. Jika ada kecurigaan, segera konfrontasi dan minta penjelasan.

8. Perhatikan kepedulian dan dukungan:

Lihat sejauh mana pasangan Anda peduli dan mendukung Anda dalam kehidupan sehari-hari. Dukungan emosional yang kuat adalah hal penting dalam hubungan yang sehat.

9. Jangan terlalu terburu-buru:

Hindari terburu-buru dalam mengambil keputusan besar seperti menikah. Berikan waktu untuk saling mengenal dengan baik sebelum membuat komitmen jangka panjang.

10. Pertimbangkan keselamatan Anda:

Pastikan Anda selalu berada dalam situasi yang aman saat berkencan dengan seseorang. Hindari pertemuan di tempat yang tidak dikenal atau terpencil.

11. Jangan terlalu percaya buta:

Hindari memberikan informasi pribadi yang sensitif atau mengambil keputusan finansial besar kepada seseorang yang belum Anda kenal dengan baik.

14. Tinjau kembali pengalaman sebelumnya:

Pelajari dari hubungan atau pengalaman sebelumnya yang tidak berhasil. Identifikasi pola yang dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik.

15. Konsultasi dengan profesional:

Jika Anda merasa perlu, pertimbangkan berkonsultasi dengan seorang konselor atau terapis yang dapat memberikan pandangan objektif tentang hubungan Anda.

Ingatlah bahwa dalam hubungan, tidak ada jaminan bahwa Anda tidak akan menghadapi masalah atau kekecewaan, tetapi dengan berhati-hati dan melakukan pertimbangan yang baik, Anda dapat mengurangi risiko tertipu dan meningkatkan peluang untuk membangun hubungan yang sehat dan bahagia.(*)