Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pernikahan Mewah di Tengah Pasar

Pesta Nikah di Pasar Tradisional Viral, Pedagang Ikut Menjual, Banyak Tamu Tak Dikenal Tuan Rumah

Keputusan unik ini tidak hanya terbatas pada pemilihan lokasi, namun juga melibatkan para pedagang pasar sebagai penyedia makanan.

Editor: Ansar
TikTok/@blessing07_
Unik pesta pernikahan di Pasar Ngijon Sleman, tamu undangan bebas makan dan bungkus jajanan pasar. 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Pesta pernikahan yang luar biasa telah menarik perhatian di media sosial.

Pasangan pengantin memilih untuk menggelar acara pernikahan mereka di tengah pasar tradisional, menciptakan momen yang tak terlupakan bagi mereka dan para tamu undangan.

Keputusan unik ini tidak hanya terbatas pada pemilihan lokasi, namun juga melibatkan para pedagang pasar sebagai penyedia makanan.

Bahkan, para tamu yang hadir diberi kesempatan untuk membungkus hidangan lezat sebagai kenang-kenangan.

Sebuah video dari pernikahan ini telah menjadi viral di media sosial, dibagikan oleh akun TikTok @blessing07_.

Dalam video tersebut, terlihat dekorasi indah dengan hiasan janur kuning yang memperindah pintu masuk pasar.

Saat memasuki pasar, atmosfer pesta pernikahan yang mengagumkan segera terasa.

Pedagang lokal dengan sukarela turut serta dengan menyediakan hidangan lezat bagi para tamu.

Tidak hanya itu, pesta ini juga dilengkapi dengan panggung hiburan yang menghibur, menciptakan suasana kegembiraan seperti halnya acara pernikahan pada umumnya.

Keputusan pasangan ini untuk mengadakan pernikahan di pasar tradisional sungguh luar biasa dan menunjukkan bahwa kebahagiaan dapat terjadi di tempat manapun. 

Tak hanya itu, pesta ini juga disertai panggung hiburan yang menghibur, menciptakan atmosfer kegembiraan seperti acara pernikahan pada umumnya.

Keputusan pasangan ini untuk menggelar pernikahan di pasar tradisional sungguh unik dan menunjukkan bahwa momen bahagia bisa terjadi di mana saja.
 
 "Unik nih nikahan di pasar. Kalo kalian pengen nikahan di mana guys??" tulis pemilik akun, dikutip pada Selasa (12/9/2023).

Dari video tersebut diketahui bahwa pesta pernikahan tersebut digelar di Pasar Ngijon, Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah.

Lantas bagaimana ide resepsi pesta pernikahan di pasar ini muncul?

Kakak kandung mempelai perempuan, Rahmat Faizul M, membenarkan resepsi pernikahan tersebut.

Ia menjelaskan, pesta tersebut berlangsung pada Minggu (10/9/2023) lalu.

Sementara, prosesi akad nikah sendiri tidak dilakukan di pasar, melainkan di masjid.

Ternyata, ide menyelenggarakan pesta pernikahan di pasar ini datang dari sang ayah.

Alasannya, karena pasar tersebut berada di depan rumah dan memiliki tempat yang luas.

"Kami keluarga, terutama bapak di sini kepikiran kenapa nggak di pasar saja. Kan pertama (lokasi pasar) depan rumah, tempatnya luas, kalau soal penataannya kan bisa diatur," ucap Rahmat, dikutip dari Kompas.com.

Akhirnya, ide tersebut disetujui oleh kedua belah pihak keluarga dan pengantin hingga dieksekusi di Pasar Ngijon.

Selain menerapkan konsep pesta pernikahan pada umumnya, keluarga pengantin menghadirkan para pedagang sebagai penyedia makanan.

"Konsep di pasar kita mencoba konsep baru, toh juga cuman tepat depan rumah. Konsepnya kayak pasar pada umumnya, ada pedagang. Cuman bedanya ini didekorasi sama ada pelaminan, sama ada hiburan musik," urainya.

Faiz menceritakan, terapat acara kirab bagi kedua pengantin setelah melakukan akad menuju ke pasar Ngijon.

Dalam prosesi kirab tersebut, keluarga turut mengundang paguyuban-paguyuban kesenian.

"Kami mengandeng paguyuban kesenian di sekitar, ya memang tidak semua cuman kita undang untuk ikut meramaikan. Ya kirab sebentar, ya buat hiburan masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, menu makanan yang disediakan pun berasal dari para pedagang yang sehari-hari berjualan di Pasar Ngijon.

Sehingga, para pedagang pun turut andil dalam acara pernikahan tersebut.

"Memang ada katering untuk beberapa tamu khusus. Tapi untuk makanan yang lain ya pedagang-pedagang di pasar, semua pedagang diikutkan.

Terutama yang jualan makanan jadi, seperti kayak cenil, dawet, jenang," ucapnya.

Menurut Faiz, konsep resepsi di pasar juga untuk mengangkat UMKM. Selain itu juga turut mempromosikan Pasar Ngijon.

"UMKM dan promosi pasar itu sendiri. Kan prinsipnya bapak saya. Suatu daerah ekonominya berjalan ketika pasarnya ramai, pasar tradisional maksudnya.

Ya untuk mewujudkan itu salah satunya dengan bikin nikahanya di pasar," ungkapnya.

"Bukan hanya nikahan, pasar itu kan bisa dijadikan alternatif venue event yang mungkin biasanya di tempat A, di tempat B, pasar juga bisa lho, kan tempatnya juga luas. Kalau mau konsumsi juga sudah ada pedagangnya," imbuhnya.

Masyarakat Umum Bisa Hadir

Lebih lanjut, Faiz bercerita sebenarnya terdapat undangan khusus pada acara resepsi pernikahan tersebut.

Tetapi, masyarakat umum bisa ikut hadir meramaikan acara.

"Bapak, atau keluarga itu kan tidak pernah membatasi, monggo yang mau datang. Malah kadang kita nggak tahu ini siapa yang datang," tegasnya.

Resepsi lanjut Faiz digelar dari pukul 10.30 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB.

Hanya saja, tamu yang masih ingin menikmati makanan pasar masih dipersilahkan.

"Ketika acara kami tutup kan masih ada makanan atau jajanan, nah itu monggo mau dibungkus, atau mau dimakan di situ silahkan," ujarnya.

Tantangan Dekorasi

Lebih lanjut, Faiz mengatakan, dekorasi di pasar menjadi tantangan terbesar dalam resepsi pernikahan ini.

Sebab, pasar tentu memiliki layout berbeda dengan gedung.

Terlebih, pengerjaan dekorasi harus menyesuaikan dengan aktivitas para pedagang.

Bahkan, pemasangan lampu pun memakan waktu satu minggu.

"Di pasar kan hari-harinya juga buat jualan, jadi untuk settingnya butuh seminggu, karena kami setting setelah kegiatan pasar selesai tiap harinya," ucapnya.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved