Terungkap DPRD Sebut Serapan Anggaran Sulsel Rendah Karena Pergantian Pejabat Pemprov

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di era kepemimpinan mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman banyak eselon yang sering digontak ganti.

Hal ini menjadi penyebab serapan Anggaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov) Sulsel masih di angka 52,36 persen di akhir triwulan ketiga.

Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum mampu memaksimalkan serapan anggaran mereka.

Di tahun ini, Pemprov Sulsel memiliki APBD sebesar Rp.10.071.896.004.759 dan baru terealisasi sebanyak Rp.5.273.842.897.503.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulsel Irwan Hamid mengatakan, serapan anggaran yang kisaran masih plus minus 50 persen di akhir triwulan ketiga inj tergolong rendah.

"Kami juga sadari salah satu menghambat serapan anggaran akibat seringnya berganti Pejabat Eselon 3 dan 4 di Pemrov masa Pemerintahan Gubenur A. Sudirman Sulaeman," katanya.

Menurutnya, Eselon 3 daj 4 adalah pejabat teknis yang menangani pelaksanaan setiap program di masing-masing OPD.

"Selain itu tentu masih ada hal lain yg juga menghambat serapan anggaran pada pelaksanaan APBD TA 2023 ini," ungkapnya.

Olehnya, dia berharap di masa kepemimpinan Pj Gubernur saat ini mampu memiliki strategi dalam mengatasi hal tersebut.

"Pemrov Sulsel dengan nahkoda baru atau PJ Gubernur yang baru tentu diharapkan punya strategi utk bisa memaksimalkan serapan anggaran pada setiap OPD," katanya," harapnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Tribun-Timur.com masih mencoba meminta penjelasan Pemprov Sulsel soal pandangan DPRD Sulsel menyebut rendahnya serapan anggaran karena pergantian pejabat Pemprov Sulsel.