Warga Protes Debu Batu Bara PLTU Barru Sulsel Beterbangan ke Pemukiman, Pengelola Sebut karena Angin

TRIBUN-TIMUR.COM - Warga di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Dusun Bawasalo, Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Sulsel mengalami ketidaknyamanan akibat debu batu bara yang mencemari lingkungan mereka.

Debu batu bara tersebut beterbangan dari tempat tumpukan batu bara yang berlokasi dekat pemukiman warga.

Dengan intensitas angin yang cukup tinggi di Kabupaten Barru belakangan ini, debu batu bara terhempas ke area pemukiman warga, mencemari rumah-rumah dan sumur-sumur air bersih mereka.

Salah satu warga setempat, Sila (52), mengakui bahwa debu-debu batu bara yang menyebar di area Bawasalo dan sekitarnya sangat mengganggu masyarakat.

"Rumah-rumah warga menjadi kotor. Lantai dan dinding rumah penuh dengan debu berwarna hitam," keluhnya. Bahkan dedaunan tanaman yang tumbuh di halaman rumah juga menjadi hitam akibat debu batu bara.

Pihak PLTU Barru, melalui Rahmat, tidak menampik bahwa debu batu bara dari stockpile PLTU terbawa angin ke rumah-rumah penduduk.

Rahmat menyampaikan permintaan maaf atas dampak yang dialami oleh warga.

Untuk mengatasi masalah ini, PLTU Barru telah melakukan beberapa langkah mitigasi, termasuk penyiraman air setiap hari menggunakan mobil tangki air di rumah-rumah warga dan membagikan sapu serta pel kepada warga agar mereka dapat membersihkan debu batu bara tersebut setiap hari.

Selain itu, mereka juga berencana memasang jaring halus agar debu batu bara tidak terhempas ke rumah-rumah warga.

Manajemen PLTU juga sedang mengusulkan anggaran untuk pengadaan jaring halus dan peralatan penyiraman tambahan di lokasi stockpile batu bara, dengan tujuan meminimalisir keluarnya debu dari lokasi tersebut.(*)