Rocky Gerung
Cak Imin Bagian dari Skenario Jokowi untuk Menjegal Anies Baswedan? Ini Kata Rocky Gerung
Benarkah Cak Imin bagian dari Skenario Jokowi untuk menjegal Anies? Inilah penjelasan pengamat politik Rocky Gerung.
TRIBUN-TIMUR.COM - Benarkah Cak Imin bagian dari Skenario Jokowi untuk menjegal Anies?
Inilah penjelasan pengamat politik Rocky Gerung.
"WASPADA! POTENSI DIKRIMINALKAN, CAK IMIN BAGIAN DARI SKENARIO JOKOWI UNTUK MENJEGAL ANIES?," demikianlah judul video yang diposting di YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (1/9/2023).
Rocky Gerung dalam hal itu, menanggapi kisruh yang terjadi dalam Koalisi Perubahan usai kabar Anies Baswedan menggaet Cak Imin sebagai cawapres.
"Halo apa kabar anda semua apa kabar pasti banyak yang sampai sekarang masih bingung-bingung gitu ya apa sih yang terjadi dengan dunia persilatan kita," kata Jurnalis Senior Hursubeno Arief membuka pembicaraan.
"Tiba-tiba saja Anies Baswedan berpasangan dengan Cak Imin kemudian Demokrat check out gitu," ujarnya.
"Saya ajak Anda ngobrol dengan Bung Rocky," kata Hursubeno.
Hursubeno mengatakan betul-betul banyak orang tidak menduga hal ini terjadi.
"Memang dari awal kan kita menganggap ini politik Indonesia itu nggak ada polanya itu, nggak ada dalam rumus comparative politik atau rumus politik ideologis itu yang menunjukkan bahwa ada peradaban di dalam politik kita," kata Rocky Gerung.
"Dari awal kita tahu politik Indonesia itu tukar tambah, entah terbuka atau tertutup isinya. Itu tukar bertambah. Dan itu yang memungkinkan kita akhirnya menduga bahwa memang akan begitu," jelas Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung tidak mungkin Anies Baswedan diloloskan tanpa pengendalian istana.
"Kalaupun diloloskan itu dalam upaya untuk pengendalian tuh, nah itu yang juga saya kira juga teman-teman di Demokrat tahu dari awal," ujarnya.
Olehnya itu, lanjut dia, Demokrat berupaya terus untuk memberitahu pada Anies agar memilih AHY sebagai Cawpres.
"Bahkan Anies pastikan. Beberapa kali juga saya ketemu Anies dan ada kesimpulan yang sama," kata Rocky Gerung.
"Tetapi kita juga ingat bahwa menjagokan Anies itu tidak sekedar menjagokan seorang yang di dalam upaya untuk melakukan perbandingan dengan Pak Jokowi, dia adalah tokoh perubahan tuh," kata Rocky.
Meski demikian, kata Rocky, Anies tetap dikendalikan oleh komposisi yang tidak seimbang antara Surya Paloh dan Demokrat.
Adapun PKS disebut Rocky sebagai faktor ketiga.
"Tapi kita tahu dari awal bahwa profil Pak SBY itu makin lama makin menunjukkan sikap yang sangat beroposisi, dan SBY naikkan terus setahun untuk mengkritik Jokowi itu," kata Rocky.
"Yang disebut suara Partai Demokrat tiap hari itu dengan tajam kebijakan Jokowi," jelasnya.
Sementara Surya Paloh, kata Rocky, ada dalam posisi sebaliknya.
"Akhirnya kita mesti anggap bahwa Surya Paloh itu bukan koboi karena dia sekedar menguatkan pelatuk, tapi nggak mau memicu jadi itu intinya," kata dia.
Sementara SBY, kata Rocky, di dalam pikiran SBY, AHY itu mesti ada dalam peredaran politik.
Pasalnya, jika AHY tidak ada dalam putaran 2024, itu akan lenyap di 2029.
Menurut Rocky, ada dua paradigma nilai.
"Yang satu, SBY mendalilkan bahwa Demokrat memang mempersiapkan kader yaitu AHY," kata Rocky.
"Sementara Nasdem memang nggak ada kader, maka dia ambil Anies," ujarnya.
Jadi, kata Rocky, orang yang nggak punya kader, cara berjuangnya juga tidak maksimal.
Beda halnya jika Anies itu betul-betul kadernya Nasdem, maka Nasdem akan at all cost (dengan segala cara) mempertahankan Anies.
"Supaya Anies tentukan (calon wakil) Presidennya sendiri," kata Rocky Gerung.
Jadi orang, lanjut Rocky Gerung, pada saat memilih Anies, percaya bahwa Anies akan memilih calon wakil presiden sendiri kan
"Surya Paloh bahkan bilang begitu, kami serahkan pada Anies," kata Rocky Gerung.
"Jadi tetap orang lihat bahwa ada kepicikan sebetulnya, kita ngga sebut aja pengkhianatan. Karena dalam politik, khianat mengkhianati itu biasa," ujarnya.
"Tapi kepicikan, pada Surya Paloh tuh. Sekarang orang menunggu apakah Anies itu tetap di dalam tema Perubahan, padahal Cak Imin itu ada bagian dari Keberlanjutan tuh. Jadi itu sebetulnya dasarnya," jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung lantas mengatakan kemarahan SBY dianggap masuk akal dan itu didasarkan semacam perjanjian moral.
"Bahwa kita mau perubahan, perubahan artinya jangan ada unsur yang di dalamnya adalah Jokowi semua itu," kata dia.
Sementara itu, lanjut Rocky Gerung, pada Cak Imin masih ada elemen Jokowi di dalamnya.
Menurut Rocky, publik melihat bahwa Anies kalau pakai Cak Imin, Anies akan dikendalikan oleh Jokowi.
"Dan itu panjang ceritanya tuh. Bisa aja satu waktu Jokowi merasa udah cukup. Udah mencalonkan Anies dengan Cak Imin, tapi nama Anies terlalu lambung tuh dan itu berbahaya kalau Anis betul-betul jadi presiden nggak mungkin Anis nggak akan dikendalikan Cak Imin," kata Rocky Gerung.
"Lalu Jokowi berpikir lagi, oke supaya Anies nggak jadi presiden, ada sprindik di Anies, nggak ada. Ada sprindik di Cak Imin, ada," ujarnya.
"Bayangkan misalnya dua hari sebelum pencoblosan, tiba-tiba sprindik keluar pada Cak Imin, karena soal kardus segala macam masih ada di KPK kan, udah, gagallah Anies kan," jelas Rocky Gerung.
Selengkapnya simak video berikut:
Bukan Presiden Prabowo atau Jokowi, Sosok Xanana Gusmão Berani Bentak Rocky Gerung |
![]() |
---|
Mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmão Bentak Rocky Gerung dengan Nada Tinggi: Tolong Duduk! |
![]() |
---|
Rocky Gerung Siap Nyapres Jika Ambang Batas 0 Persen |
![]() |
---|
Tuduh Nasdem Pengkhianat, Demokrat Gabung Prabowo atau Ganjar Pranowo? |
![]() |
---|
Viral Rocky Gerung Sebut Anies Takut Surya Paloh, SP Takut Jokowi, Netizen: Rocky Tunduk sama Subeye |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.