Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengamat Bongkar Awal Perjodohan Anies-Cak Imin hingga AHY 'Dibuang', Golkar, PAN & Prabowo Disebut

Padahal AHY dan Anies Baswedan sebelumnya, sudah disebut pasangan yang akan maju bertarung di Pilpres.

Editor: Ansar
Instagram
Bertemunya Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pasangan Capres dan Cawapres disebut seperti perjodohan, Cak Imin yakini itu adalah takdir. (Instagram @aniesbaswedan) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Penyebab perjodohan Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam Pilpres 2024 diungkap pengamat.

Nasdem dan Anies Baswedan tiba-tiba membuang Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari posisi Cawapres karena adanya kepentingan lain.

Padahal AHY dan Anies Baswedan sebelumnya, sudah disebut pasangan yang akan maju bertarung di Pilpres.

Kini Demokrat sudah membongkar semua baliho AHY dan Anies Baswedan.

Demokrat murka dengan keputusan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai wakilnya.

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, menganalisis soal Anies Baswedan dan Cak Imin.

Saidiman Ahmad menyebut perjodohan itu adalah efek dari gabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar mendukung Capres Prabowo Subianto.

Pasalnya, kedua partai pasti juga membawa proposal di mana bakal mengajukan sosok kader terpilihnya untuk menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

"Dua partai itu pasti juga mengajukan nama untuk menjadi cawapres, sehingga menjadi lebih sulit bagi Muhaimin untuk kemudian menjadi cawapres Pak Prabowo," jelas Saidiman, Sabtu (2/9/2023) dikutip dari Kompas Tv.

Peristiwa ini, kata Saidiman, mendorong Cak Imin untuk mencari alternatif lain di luar Prabowo Subianto.

Hingga akhirnya hatinya berlabuh ke Partai NasDem.

"Saya kira wajar kalau misalnya mereka misalnya sakit hati, katakanlah seperti itu, atau setidaknya mencari alternatif lain di luar dan ketemulah dengan Anies Baswedan."

"Muhaimin Iskandar misalnya sudah lebih dari setahun mendeklarasikan untuk mendukung Prabowo Subianto, dukungan ini bukan dukungan yang gratis, mereka datang dengan satu proposal yang jelas bahwa ketua umum mereka Muhaimin Iskandar harus menjadi cawapres," ujar Saidiman.

Apalagi, Saidiman sampai saat ini belum melihat sinyal eksplisit Prabowo meminta Cak Imin jadi cawapresnya.

"Saya  tidak pernah melihat ada sinyal elemen yang cukup eksplisit dari Prabowo Subianto untuk menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres itu yang pertama," lanjut Saidiman.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved