Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Makassar 'Tak Sanggup' Jalankan Proyek Apartemen Lorong

Salah satu program strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar adalah menghadirkan Smart Aparong alias apartemen lorong.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
SITI AMINAH/TRIBUN-TIMUR.COM
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Nirman Mungkasa 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salah satu program strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar adalah menghadirkan Smart Aparong alias apartemen lorong.

Smart Aparong rencananya akan dibangun di Kelurahan Maccini Sombala.

Namun hingga kini, proyek yang ditangani Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Makassar tersebut tak berprogres.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Nirman Mungkasa mengatakan, perencanaan proyek tersebut lamban dimasukkan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa untuk dilelang.

Seharusnya, lelang perencanaan dilakukan pada Januari lalu, namun pasca dilelang perencanaan proyek tersebut mengalami gagal tender.

"Kendalanya perencaan harusnya masuk bulan Januari di ULP, tapi ternyata gagal lelang di Mei jadi kita lelang ulang," ucap Nirman Mungkasa saat ditemui, Kamis (31/8/2023) kemarin.

Bahkan Nirman menuding, lambannya progres lelang karena pokja ULP kerap menunda-nunda tahapannya.

Dampak dari lambannya progres yang dilakukan, proyek strategis Danny-Fatma ini terpaksa tak bisa diwujudkan tahun ini.

Baca juga: DP vs ASS di Pilgub Sulsel: Danny Pomanto Disiapkan Jadi Lawan Andi Sudirman Sulaiman

Anggarannya berpotensi besar menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) mengingat anggaran Rp14 miliar untuk proyek tersebut tak digunakan.

Alhasil, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Makassar tak sanggup menjalankan proyek Apartemen Lorong ini. 

"Karena perencanannya gagal lelang jadi proyek fisik tidak bisa dilakukan tahun ini," katanya.

Untuk diketahui, Dinas Perumahan menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) paling rendah realisasi belanjanya dari 51 OPD Pemkot Makassar.

Data terakhir pada awal Agustus lalu, realisasi belanja Dinas Perumahan baru  12,62 persen atau Rp9,5 miliar dari target belanja Rp75,8 miliar.

Nirman mengakui itu, ia menyangkal rendahnya serapan anggaran karena belum terbiasa dengan proses belanja di e-catalog.

Namun kata dia, berkat pendampingan dari beberapa pihak, termasuk belajar di Dinas PU sekarang sudah ada Rp21 miliar belanja yang berproses di e-catalog.

"Terkait proses e-katalog yang kami sulit awalnya, kami masih proses belajar, tapi sekarang sudah jalan semua, sekarang sudah Rp21 M berproses," katanya.

Tiga anggaran terbesar di Dinas Perumahan kata Nirman, antara lain Smart Aparong Rp14 miliar, program rumah bedah sebanyak 223 unit dengan anggaran Rp11 miliar.

Serta anggaran untuk penanganan jalan lingkungan sebesar Rp25 miliar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved