Polimarim
Menuju Digitalisasi, Prodi Manajemen Pelabuhan Polimarim Review Kurikulum Bersama Stakeholder
Kegiatan ini untuk melakukan review kurikulum yang sudah diterapkan untuk kemudian dilakukan sejumlah perbaikan prodi D3 Manajemen Pelabuhan.
Diusulkan 7 Matakuliah Baru
Sebelum mendengarkan masukan dari stakeholder, Ketua Prodi Manajemen Pelabuhan Dr Hamka SH MSi memaparkan rencana revisi matakuliah sesuai konteks dunia kerja kekinian, utamanya merujuk Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kemnaker.
Pada kesempatan tersebut, Hamka mengusulkan ada 7 matakuliah baru yang diusulkan untuk mengganti matakuliah lama yang tak lagi relevans.
Kemudian diminta masukan dari pemangku kepentingan.
Ketujuh matakuliah tersebut yakni; (1) Manajemen Rantai Pasok, (2) Penanganan & Pengaturan Muatan, (3) Manajemen Perencanaan Pelabuhan, (4) Tata Niaga Ekspor-Impor, (5) Jual Beli dan Sewa Kapal (negosiasi, tatacara pembelian, pemilihan risiko bisnis kapal, putus kontrak dan ganti rugi).
Berikutnya matakuliah; (6) Teknologi Digital dan Bisnis Maritim (Konsep digitalisasi, Internet of Things (ToT), e-commerce, e-logistic, penerapan AI, pemanfaatan drone dalam inspeksi dan pengiriman), dan (7) Property Pelabuhan dan Manajemen Aset (manajemen tata kelola, penilaian aset pelabuhan, infrastruktur pelabuhan).
“Ketujuh matakuliah baru tersebut kami harapkan mendongkrak kualitas lulusan terutama untuk mencapai 4 fungsi kompetensi berdasarkan dunia industri dan dunia kerja yang ada sekarang. Untuk itu kami nanti minta tanggapan stakeholder,” kata Hamka.
Adapun 4 fungsi kompetensi yang dimaksudkan adalah fungsi kepelabuhan (manajemen perencanaan pelabuhan, manajemen peti kemas), fungsi bongkar muat (penanganan dan pengelolaan muatan).
Fungsi angkutan laut (jual beli, sewa kapal, pelayaran niaga), fungsi logistik (manajemen logistik, rantai pasok, tata niaga ekspor impor, freigth forwarding).
Pemangku kepentingan kemudian satu per satu memberikan tanggapan dan masukan. Dimulai dari Hasyim Noor (Ketua Organda Pelabuhan dan Direktur PT Jasa Utama Sakti).
“Saya berharap lulusan sudah punya kemampuan digital. Karena sekarang semua pelabuhan dan perusahaan pelayaran memiliki aplikasi dan sistem serba digital. Bahkan kini, setiap armada hingga kontainer dilengkapi dengan GPS dan CCTV,” jelasnya.
“Serta tidak lupa untuk memiliki keahlian K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja). Pelabuhan dan juga perusahaan pelayaran itu sangat memerlukan ahli K3, karena kita mengelola titipan orang,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Hasyim, ia berharap kampus juga mendidik mahasiswa tentang mindset sebagai calon pengusaha.
Jadi jangan hanya mentok sebagai pekerja. Seperti matakuliah kewirausahaan.
Penanggap kedua adalah Capt Agus Nur Wahid (Kacab PT SPIL Makassar). “Ada 8 masukan matakuliah yang saya ingin sarankan, tapi 7 matakuliah sudah diwakili di materi Kapten Indra dan Pak Hamka,” ujarnya.
RTM Polimarim 2025: Tekankan Evaluasi, Mutu, dan Pengembangan Kampus |
![]() |
---|
128 Taruna Polimarim Uji Kompetensi, Direktur Tekankan Sertifikat BNSP Wajib Jadi Pendamping Ijazah |
![]() |
---|
Kepala PPSDMPL dan Sesban PSDM Perhubungan Puji Fasilitas dan Laboratorium Polimarim AMI |
![]() |
---|
Polimarim AMI Kenalkan 2 Prodi Baru, Sarjana Terapan dan Magister Terapan |
![]() |
---|
Polimarim Cetak 298 Lulusan Baru, 20 Persen Diterima Bekerja Sebelum Wisuda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.