Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Praka RM

Ingat Praka Izroi? Paspampres yang Sabar Meski Dibentak Oknum Polisi, Netter Bandingkan Praka RM

Praka Izroi Gajah sosok anggota Paspampres yang dulu viral tetap sabar meski dibentak oknum polisi. Netizen bandingkan dengan Praka RM.

|
Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Kolase: Praka Izroi atau Praka Izroy (Facebook Izroy Enreeque Gajah) dan Capture video saat Praka Izroi ditahan oknum polisi di pos penyekatan PPKM darurat Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat Rabu (7/7/2021). Netizen bandingkan kelakuan Praka RM dengan Praka Izroi. 

Praka Izro memperlihatkan kartu identitas dan KTP.

Oknum polisi yang mendorong Praka Izro dan seorang tentara pun memeriksa kartu identitas Praka Izro.

Tampak oknum polisi masih berbicara kepada Praka Izro.

Sementara Praka Izro mengangkat tangannya sambil hormat.

Setelah selesai memeriksa dan ternyata benar prajurit Praka Izro itu Paspampres TNI, Praka Izro pun dipersilahkan pergi.

Sebelum pergi, Praka Izro menyalami oknum polisi yang mendorongnya tadi.

Juga menyalami sejumlah anggota tentara.

Lalu Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) 06/Kalideres, Kodim 0503/Jakarta Barat, Kapten Inf Abdul Kholik tiba di lokasi.

"Kamu mau sok jagoan. Ini kami dua puluh empat jam. Kamu tinggal ngomong baik-baik," ujarnya.

"Ingat ya kamu baik-baik kalau ngomong. Pasti dilepas kamu. Jelas? jangan diulangi lagi," kata Kapten TNI itu?

"Siap ndan, siap ndan," kata Praka Izroi. Lalu, setelah memberi hormat, Praka Izroi.

Dalam video Praka Izroi tampak bingung mencari maskernya.

Lantas Siapa Praka Izroi?

Praka Izroi diketahui seorang anggota paspampres.

Tidak banyak informasi mengenai dirinya.

Namun penelusuran Tribun-timur.com, dia memiliki akun Facebook bernama Izroy Enreeque Gajah.

Praka Izroi atau Praka Izroy berasal dari Kota Sibolga, Sumatera Utara.

Di keterangan Facebook-nya tertulis pernah sekolah di SMA Negeri 1 Manduamas.

SMAN 1 Manduamas merupakan SMA yang berlokasi di Manduamas Lama, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinisi, Sumatera Utara.

Pada keterangan pendidikan, tertulis Jurusan Manajemen di Florida State University Angkatan 2009.

Bahkan, postingan pertama Praka Izro di Facebook-nya ia menandai lokasi 'berada di Florida State University' pada tahun 2009.

Keterangan lainnya, dia pernah belajar di Akmil.

Tahun 2009- Juni 2011, Praka Izroi tampak tidak begitu aktif di Facebook.

Postingan keduanya pada 10 Agustus 2011.

Saat itu, dia memperbaharui foto profilnya.

Pada 2021, dia beberapa kali membagikan fotonya mengenakan seragam TNI.

Juga foto-fotonya bersama rekan di Akmil.

Postingan terakhirnya di Facebook pada 10 Februari 2013.

Bandingkan Praka RM

Beda dengan Praka Izroi, Praka RM justru aniaya pemuda Aceh hingga tewas.

Diketahui, viral di media sosial detik-detik oknum Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres) diduga pemuda Aceh hingga tewas.

Oknum Pasmpapres itu bernama Praka Riswandi Manik (29).

Adapun korban bernama Imam Masykur (25), warga Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh yang baru merantau setahun di Jakarta.

Perjalanan merantau Masykur berujung maut, keluarga harus ikhlas ketika sosok yang disayang pulang tinggal jasad dengan bekas penyiksaan di sejumlah bagian tubuh.

Terduga Praka Riswandi Manik menjadi viral usai videonya diduga sedang menyiksa Masykur sambil meminta uang Rp 50 juta ke keluarga korban.

Pria yang dikenal dengan inisial Praka RM ini merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

Berdasarkan Nomor Register Pokok (NRP), Praka Riswandi dilantik pada Juli 2013 lalu sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) usai menjalani pendidikan tamtama.

Kemudian ia mendapat kepercayaan menjadi anggota Polisi Militer (POM) dan menjalani pendidikan.

Selanjutnya Praka Riswandi bertugas di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Paspampres.

Dalam sejumlah video yang beredar, Praka Riswandi menikah di Masjid Raya Baiturrahman pada 17 November 2018.

Praka RM Resmi Ditahan

Nasib Praka RM jika terbukti tindakan pidana seperti yang disangkakan diungkap Komandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen Rafael Granada.

Praka RM, oknum anggota Paspampres resmi ditahan Pomdam Jaya setelah diduga menganiaya pemuda asal Bireuen, Aceh, hingga tewas.

Mayjen Rafael Granad mengatakan, anggotanya yang diduga melakukan penganiayaan hingga menewaskan seorang warga asal Aceh sudah diamankan.

Ia menyebut kasus itu sedang ditangani Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya).

"Terkait kejadian penganiayaan diatas, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," ujar Rafael saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Rafael mengatakan terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Pomdam Jaya.

Menurut Rafael, terduga pelaku yang berinisial Praka RM saat ini sedang didalami dan dimintai keterangan lebih lanjut.

Rafael memastikan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika Praka RM terbukti melakukan dugaan penculikan dan penganiayaan hingga tewas itu.

"Apabila benar-benar terbukti adanya anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan diatas pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.

Masykur Minta Tolong Dikirimi Uang Rp 50 Juta saat Disiksa 

Imam Masykur (25), Warga Gandapura, Bireuen, Aceh ini menghembuskan napas terakhir diduga saat disiksa oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres).

Oknum Paspampres diduga berinisial Praka RM dkk (dua orang) itu tega menghabisi nyawa Masykur dengan luka bekas penyiksaan.

Terduga pelaku meminta uang sebanyak Rp 50 juta ke Masykur sebelum dibunuh.

Video penyiksaannya dalam mobil sambil korban meminta tolong ke keluarga agar segera mengirim uang, beredar cepat di grup WhatsApp masyarakat Aceh.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Masykur melalui sambungan telepon dengan deru napas yang terengah-engah.

Lalu pria yang berkomunikasi dengan Imam Masykur itu mengatakan tidak ada uang, tapi akan berusaha untuk mencarinya.

"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.

Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Imam Masykur yang berdarah-darah.

Saat itu terdengar korban berulang kali mengatakan "dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul).

Belum diketahui persis bagaimana kronologis peristiwa penyiksaan yang menyebabkan warga Aceh tersebut meninggal dunia.

Informasi tentang dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap Imam Masykur hingga meninggal, beredar cukup cepat di kalangan masyarakat Aceh.

Foto-foto korban, termasuk foto penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat, dan sejumlah video yang diduga saat korban mengalami penyiksaan pun ikut beredar.

(Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin) ( Serambinews.com/Sara Masroni)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved