Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pertama Kali di Maros, Kelas Hak Asasi Manusia Digelar, Bahas Isu Kemanusian hingga Demokrasi

Sambutan awal oleh Direktur LBH-PPMI Maros Ilham Tammam pada pembukaan yaitu memaparkan tentang tujuan dari diadakannya kelas HAM ini.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
citizen reporter
Kelas Hak Asasi Manusia dengan tema teori dan inplementasi sukses dilaksanakan. Kelas HAM pertama kali digelar di Maros 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kelas Hak Asasi Manusia dengan tema teori dan inplementasi sukses dilaksanakan.

Kegiatan yang pertama kali di Kabupaten Maros tersebut diinisiasi oleh Lembaga Bantuan Hukum Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (LBH-PPMI) Maros dan Institut Demokrasi Hukum dan HAM (Insersium) .

Tentunya LBH-PPMI dan Insersium FHUH bertujuan untuk mengajak dan mengkampanyekan para peserta kelas HAM untuk sensitif terhadap isu-isu kemanusian, demokrasi, hukum dan hak asasi manusia.

Tagar yang dikampanyekan pada kegiatan ini adalah #wargasadarham.

Terdapat 8 materi yang difasilitasi oleh panitia dengan masing-masing materi berdurasi 2 jam yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25-27 Agustus 2023.

Sambutan awal oleh Direktur LBH-PPMI Maros Ilham Tammam pada pembukaan yaitu memaparkan tentang tujuan dari diadakannya kelas HAM ini.

“Kelas HAM ini tentunya dinilai sebagai peran mahasiswa tidak hanya sekedar sebagai agen perubahan sosial namun juga memajukan Indoensia lewat pergerakan HAM serta kegiatan sosial dan politik yang positif, Kelas HAM ini sebenarnya karena kita ingin anak-anak muda yakni mahasiwa bisa jadi penggerak, dan sadar akan pentingnya Hak Asasi Manusia," kata Ilham Tammam pada saat pembukaan.

Kelas ini pertama kali diadakan di kabupaten maros dengan harapan mampu diadakan tiap periode untuk mengkampanyekan nilai-nilai hak asasi manusia.

Materi pertama yaitu kerangka berpikir hukum yang dibawakan oleh praktisi hukum bernama Rayhan R. Hamdi S.H..

Materi kedua adalah Pengantar Hak Asasi Manusia yang dibawakan oleh aktivis HAM sekaligus dari pengurus Insersium yang bernama Sefanya Mikhael.

Materi ketiga adalah Hak Sipil dan Politik (hak Sipol) yang dibawakan oleh Direktur Eksekutif LKBHMI bernama Alfitra Mappuna.

Materi ketiga sekaligus menutup hari pertama yang kemudian dilanjutkan hari kedua dengan dibuka oleh materi keempat, yang berjudul hak ekonomi sosial dan budaya (Ekosob) yang dibawakan oleh Pengurus bidang Hukum WALHI Sul-Sel bernama Arfiand.

Kemudian dilanjutkan pada materi ke 5 Tipologi Pelanggaran HAM yang dibawakan oleh Javier Pandin eks Ketua Insersium FH-UH, dan hari kedua ditutup oleh materi ke 6 yang berjudul Keadilan transisi dibawakan oleh Khaulafi Hamdani pengurus Insersium.

Pada hari ketiga dibuka oleh Randy dari Komite Anti Kekerasan Seksual Universitas Hasanuddin dan meteri Advokasi & HAM juga mengundang dari pihak aparatur penegak hukum dalam hal ini kepolisian, yang bernama Gunawan Rasyid S.E

Kelas Hak Asasi Manusia ditutup oleh pemateri Eks Direktur LBH Salewangang, yang bernama Alfian Palaguna dengan mengisi materi advokasi sebagai bekal untuk output dari diadakannya Kelas HAM ini.

Direktur LBH-PPMI Ilham Tammam berharap dari kedepalan materi ini, mampu membuka kacamata Hak asasi manusia para peserta, dengan nilai penghapusan terhadap seluruh penindasan.

Ilham Tammam juga menambahkan “Maksud dan tujuan penyusunan materi kelas Hak Asasi Manusia tersebut agar mahasiswa peserta kelas HAM bisa mengembangkan diri, sekaligus kelak terlibat aktif dalam memperjuangkan HAM di Indonesia”.

Tercatat 20 peserta kelas Hak asasi Manusia, yang telah mendaftar dan telah mengikuti sekaligus menyelesaikan kelas hak asasi manusia ini selama 3 hari.

Ervan prakasa sebagai master class pada kelas ini juga menambahkan bahwa “kelas HAM ini sangat interaktif, peserta banyak mendapatkan ilmu baru dari kurikulum yang disusun oleh panitia pelaksanan, harapan sebagai master class tentunya kelas ham ini dapat berjalan lebih meriah dan lebih besar lagi kedepannya”.

"Kelas HAM ini mengkampanyekan tagar #wargasadarHAM dan tidak berhenti pada kela\as ini, output dari kegiatan ini yaitu pembentukan kelompok-kelompok untuk membahas dan mengadvokasi isu-isu strategis pada isu sipil dan politik (sipol) dan ekonomi sosial dan budaya (ekosob) dan jugamembentuk kelompok penulisan isu pelanggaran ham masa lalu yang dapat diterbitkan sebagai karya tulis ilmiah.

Delapan materi yang diturunkan oleh panitia pelaksana di Ruang Rapat lantai 2 Cafe Concrete yang beralamat di jalan Gladiol nomor 89-90 Kabupaten Maros. (*)

Laporan Citezen Reporter: Takdir Mastur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved