Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kondisi Terbaru 11 Bocah Usai Dicabuli Petani di Pinrang, Kelakuan Beda-beda, Sampai Ada Ketakutan

Saat anak-anak ini diambil keterangannya di ruangan PPA Polres Pinrang, ada beberapa anak yang menangis dan terlihat merenung.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Ilustrasi korban pencabulan. Kabar terbaru 11anak di bawah umur yang menjadi korban pencabulan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG -  Kabar terbaru 11anak di bawah umur yang menjadi korban pencabulan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Kondisi korban mengalami trauma psikologis. Kelakuannya kini beda-beda.

Saat anak-anak ini diambil keterangannya di ruangan PPA Polres Pinrang, ada beberapa anak yang menangis dan terlihat merenung.

Raut sedih juga terlihat dari wajah para orang tua yang mendampingi.

Pemeriksaan dilakukan pada Jumat (25/8/2023) hingga larut malam.

Para korban didampingi oleh pendamping dari Dinas Sosial Pinrang, Marlina.

Marlina mengungkapkan kalau 11 anak yang dicabuli seorang petani inisial YS (43) ini mengalami trauma hingga ada yang tidak ingin bertemu dengan orang baru.

"Saat pemeriksaan di Polres, ada korban yang menangis karena trauma kalau ditanya terkait kejadian itu (pencabulan). Ada juga anak-anak yang murung dan menutup diri," kata Marlina kepada Tribun-Timur.com,  Selasa (29/8/2023)

Marlina mengatakan dia akan terus mendampingi ke-11 anak tersebut dan membantu anak-anak untuk mengatasi rasa trauma.

Dia pun mengungkap saat awal kasus ini terungkap di kampung tersebut, para korban dikumpulkan oleh Pak Desa.

"Saat anak-anak itu dikumpulkan ada Pak Desa dan juga Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Anak-anak ini sengaja dikumpulkan untuk diambil keterangannya apakah benar telah menjadi korban pencabulan," ungkapnya.

Awalnya anak-anak ini belum mau berbicara. Segala cara dilakukan Pak Desa agar anak ini mau berbicara terkait kejadian malang yang menimpa mereka.

"Pak Desa membujuk dengan membelikan makanan dan susu. Alhamdulillah, mereka semua akhirnya mau bercerita," ujarnya.

Dikatakan, setelah pertemuan itu akhirnya diputuskan untuk melapor ke Polres Pinrang.

"Alhamdulillah, polisi bergerak cepat dan mengamankan pelaku," sebutnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved