Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bayi Tertukar di RS

Bayi Tertukar Pertama Kali Dipeluk Ibu Kandung Setelah Setahun, RS Sentosa Salahkan Sosok Lain

Setelah diketahui hasil tes DNA dari masing-masing orangtua dan bayi tersebut dipastikan tertukar, pihak RS Sentosa Bogor kini justru melempar

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Kedua ibu beserta bayinya yang tertukar telah dipertemukan saat mediasi atau penyampaian hasil tes DNA silang di Ruang Unit Reskrim Polres Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa Bogor berakhir dengan penuh kebahagiaan.

Saat bayi bertemu orangtuanya masing-masing, pihak RS Sentosa Bogor malah menyalahkan orang lain.

Setelah diketahui hasil tes DNA dari masing-masing orangtua dan bayi tersebut dipastikan tertukar, pihak RS Sentosa Bogor kini justru melempar tanggung jawab.

Kedua pasangan orangtua yang mengalami kejadian ini, yakni Siti dan Dian.

Keduanya akhirnya dapat bersatu dengan anak kandung mereka masing-masing.

Keduanya sama-sama merawat bayi yang seharusnya tidak menjadi milik mereka, selama satu tahun.

Namun, peristiwa ini telah membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi reputasi Rumah Sakit Sentosa.

Selain adanya kabar mengenai niat orang tua bayi untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap rumah sakit, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut juga merosot secara signifikan.

Rumah sakit ini telah mengalami penurunan drastis dalam jumlah pasien yang datang untuk menerima layanan kesehatan.

Masyarakat yang sebelumnya datang untuk berobat di rumah sakit ini kini jauh berkurang setelah peristiwa menggemparkan ini terjadi.

Tampaknya, kepercayaan warga terhadap integritas Rumah Sakit Sentosa Bogor telah merosot dengan sangat nyata.

Hal ini diakui oleh Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa, Gregg Djako, Minggu (27/8/2023).

"Jelas dampaknya sangat dirasakan, pasien menurun jauh," kata Gregg Djako kepada wartawan, Minggu (27/8/2023).

Dia mengatakan karena kasus ini ada sanksi sosial yang harus diterima pihaknya.

Padahal kata dia di rumah sakit tersebut ada 300 lebih karyawan yang juga perlu menjadi perhatian semua pihak.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved