Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aksi Nekat Kelompok Emak-emak Gerebek Lokasi Narkoba, Sudah Terancam Tapi Belum Ketakutan

Emak-emak merasa terancam setelah gerebek lokasi narkoba. Kini diteror dari orang tak dikenal (OTK).

Editor: Ansar
Surya
lustrasi Emak-emak gerebek lokasi narkoba. Sekretaris RT 05 Rawasari, Didin, menjelaskan, mereka mendampingi 15 warga atau ibu-ibu yang terlibat dalam aksi menggerebek basecamp narkoba beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Aksi nekat emak-emak gerebek lokasi narkoba, kini jadi ancaman.

Emak-emak merasa terancam setelah gerebek lokasi narkoba. Kini diteror dari orang tak dikenal (OTK).

Teror tersebut tak membuat kelompok ibu-ibu ketakutan.

Meski begitu, mereka kompak datang melapor ke polisi soal kejadian yang dialaminya.

Sekelompok ibu-ibu mendobrak barak yang diduga digunakan untuk aktivitas narkoba di eks lokalisasi Pucuk, RT 5 Rawasari, Alam Barajo Kota Jambi.

Setelah menerima ancaman, para wanita berani ini kemudian memutuskan untuk datang ke kantor Polresta Jambi pada Kamis (24/8/2023) guna melaporkan kejadian tersebut.

Tribunjambi.com melaporkan, para ibu ini datang untuk memberikan keterangan sebagai saksi kepada pihak kepolisian.

Mereka juga melaporkan bahwa mereka telah mendapat ancaman dari pemilik basecamp yang sebelumnya telah mereka bubarkan.

Sekretaris RT 05 Rawasari, Didin, menjelaskan, mereka mendampingi 15 warga atau ibu-ibu yang terlibat dalam aksi menggerebek basecamp narkoba beberapa waktu lalu.

"Kemarin, 15 warga kami dipanggil dan hari ini hadir untuk memberikan keterangan sebagai saksi atas insiden penggerebekan tersebut," ujar Didin pada Kamis (24/8/2023).

Dia juga menjelaskan, pihak kepolisian turut menanyakan mengenai barang-barang bukti yang berhasil ditemukan saat aksi penggerebekan berlangsung.

Barang bukti tersebut termasuk alat hisap sabu (bong), plastik bening, dan jumlah uang puluhan juta rupiah.

"Ditanya juga soal Dedi (terduga bandar) yang meresahkan warga. Kata polisi tadi pihaknya akan menindaklanjuti perkara ini," ujarnya.

Didin menambahkan, Dedi yang membuat resah masyarakat sekitar tersebut ternyata bukan warga RT 05 Rawasari.

 Dedi merupakan warga RT lain yang membuka basecamp narkoba di wilayah RT 05.

"Bukan warga kita, dia RT luar masih keliaran dia ( di pucuk)," ungkapnya.

Saat ini, menurut Didin sebagai sekretaris RT 05 wilayah Payo Sigadung setelah heboh beberapa waktu lalu sudah bersih dari peredaran narkoba dan orang yang dulunya sering masuk membeli narkoba sudah tidak terlihat lagi.

"Sudah tidak ada lagi (penyalahguna narkoba), di basecamp itu sudah di garis polisi jadi sudah tidak ada lagi aktivitas disana," ujarnya.

Sementara itu, Wakapolresta Jambi AKBP Ruli Ady Yunianto mengatakan terkait adanya informasi peredaran narkoba maupun orang-orang yang diduga menjadi bandar narkoba agar dilaporkan ke Posko Pengaduan yang telah dibentuk di eks lokalisasi tersebut.

"Ya silakan disampaikan nanti ditindak oleh Kasat Narkoba. Informasi apapun, dan tugas Kasat Narkoba untuk memberantasnya. Siapa pun itu tangkap," ujarnya.

Terkait dugaan bandar yang disebut warga, kata Ruli, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Ya masih dalam penyelidikan. Kalau ada (melihat) dampingi dan tangkap.

Kalau kita kan perlu bukti-bukti, kalau ada saksi warga yang melihat gak papa sebagai saksi nantinya," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved