Opu Daeng Risaju
Profil Opu Daeng Risaju Pahlawan Luwu, Namanya Jadi Nama Jalan di Makassar Gantikan Jl Cendrawasih
Inilah profil Opu Daeng Risaju, pahlawan asal Luwu yang namanya kini jadi salah satu jalan di Makassar gantikan nama Jl Cendrawasih.
Selain harus berhadapan dengan Belanda, Opu Daeng juga mendapatkan tekanan dari Datu Luwu dan Dewan Adat Luwu.
Di mana Opu Daeng Risadju harus menghentikan politiknya.
Namun, ia tetap memilih dekat dengan rakyat dan meninggalkan gelar kebangsawanannya.
Opu Daeng Risaju mulai kembali aktif pada masa revolusi di Luwu.
Revolusi ini diawali dengan kedatangan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) di Sulawesi Selatan yang berkeinginan untuk menajajah kembali Indonesia.
Pemberontakan terhadap NICA mulai terjadi pada saat tentara NICA menggeledah rumah Opu Gawe untuk mencari senjata, akan tetapi tidak menemukannya.
Merasa tidak puas dengan ini, tentara NICA kemudian mendatangi masjid dan menginterogasi orang-orang di dalam masjid.
Akan tetapi, karena masih belum mendapatkan jawaban yang memuaskan, NICA memutuskan untuk mengobrak-abrik masjid bahkan menginjak Al-Quran.
Melihat hal ini, para pemuda memberikan ultimatum kepada tentara NICA di Palopo untuk segera kembali ke tangsinya dan tidak berkeliaran di kota.
Karena ultimatum ini tidak digubris oleh tentara NICA, timbullah konflik senjata yang sangat besar antara tentara NICA dan para pemuda pada tanggal 23 Januari 1946.
Konflik senjata ini kemudian merambat ke kota-kota lainnya di Palopo, salah satunya ialah kota Belopa tempat Opu Daeng Risaju tinggal.
Berjuang melawan NICA
Pada masa revolusi, Opu Daeng Risadju dengan pemuda Indonesia melakukan serangan tentara NICA pada 1946 di Sulawesi Selatan.
Pada saat itulah terjadi konflik senjata yang sangat besar.
Sebulan setelah pnyerangan, ternyata tentara NICA melakukan penyerangan kembali dan berhasil menangkap Opu Daeng Risadju di Lantoro.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.