Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Gibran Makin Dekat Dampingi Prabowo

Dukungan PAN dan Golkar kepada Prabowo dideklarasikan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Editor: Sudirman
FAQIH/TRIBUN TIMUR
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Rujab Gubernur Sulsel, Minggu (6/8/2023) 

Romi menyatakan, pihaknya dalam hal ini PPP juga merasa tidak terkejut dengan adanya dukungan PAN dengan Golkar kepada Prabowo Subianto.

Pasalnya, PAN memang sejak lama ingin mengusung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Romi menilai, Erick nantinya akan dipasangkan dengan Prabowo Subianto. "Jadi sudah lama kita prediksi kalau PAN akan melabuhkan pilihan dimana pak Erick berlabuh," kata dia.

Sementara dengan Golkar, Romi menyatakan Prabowo Subianto dengan partai berlogo pohon beringin itu memiliki ikatan kesamaan.

Prabowo yang kini merupakan Ketua Umum Partai Gerindra pernah berkarir politik di Partai Golkar dan salah satu pendirinya yakni Soeharto merupakan mantan mertua dari Prabowo Subianto.

"Partai Golkar memang sayup-sayup ni sudah kita dengar akan ke pak Prabowo, karena memang secara chemistry Partai Golkar lebih dekat dengan Gerindra mengingat pak Prabowo dulunya juga kader Golkar," kata dia.

Bakal Calon Presiden (Bacapres) 2024 Ganjar Pranowo menanggapi santai deklarasi Partai Golkar dan PAN untuk mendukung Prabowo Subianto. Ganjar menyebut, itu suatu hal yang biasa saja dalam proses demokrasi.

"Dalam proses demokrasi, sebenarnya itu biasa saja. Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai. Pasti beliau sudah memberikan keputusan dan sudah punya catatan harus merapat ke mana. Jadi saya sangat hormat atas keputusan yang diambil oleh partai siapapun mereka dan kemanapun mereka," kata Ganjar.

Disinggung semakin banyaknya partai politik yang merapat ke Prabowo, Ganjar menanggapi santai. Menurutnya, peristiwa bergabungnya partai mengeroyok PDIP dalam gelaran pilpres sudah pernah terjadi.

"Dan kisah ini pernah terjadi saat 2014 kalau tidak salah ya. Saat itu yang mendukung lawannya pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana. Dan kejadian ini kita catat dalam perjalannya dan selalu ada dinamika yang berubah," terangnya.

Partai Demokrat tak terkejut atas keputusan PAN dan Golkar mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

Menurut Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani hal itu sudah bisa dipredksi sejak awal.

"Jika PAN dan Golkar saat ini telah berketetapan belabuh ke koalisi yang mendukung Pak Prabowo, itu tidak mengejutkan. Sudah terprediksi," kata Kamhar.

Sebab, kata Kamhar, sejak awal PAN, Golkar dan PPP telah membentuk poros koalisi sendiri yang tergabung di KIB, yang terbaca publik menjadi kendaraan politik yang dipersiapkan untuk paslon yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meskipun ada dinamika politik dan perubahan konfigurasi, namun sejatinya tak bergeser dari alasan awal keberadaannya.

"Menjadi kendaraan politik bagi figur yang dikehendaki Pak Jokowi," ucapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved